Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

'Lukisan' untuk Eiffel Tower

12 Agustus 2015   12:04 Diperbarui: 9 Februari 2016   18:42 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Justru ketika kami masuk ke toko sebelahnya dan yang jaga adalah warga lokal (ibu2 dengan anak atau pegawainya), dia justru sangat jutek dan tanpa senyum! Dan walau mereka tidak bisa bahasa Inggris atau bahasa Inggris belepotan, warga rantau berusaha untuk berkomunikasi dengan kami. Tetapi ibu2 Perancis itu justru malas berbicara bahasa Inggris, sehingga ketika kami bertanya harganya, dia hanya memencet tombol2 kalkulator nya ..... Hmmmmm .....

Lamunanku buyar, ketika hujan semakin deras tetapi justru kami sudah hampir sampai. Aku meminta pengemudi taxi merapat ke titik terdekat ke booth penjualan tiket, di salah satu kaki Eiffel Tower, walau yang ada tetap saja jauh. Sehingga, pengemudi taxi itu mrmbantu kami untuk meminjamkan payungnya, mendorong kursi rodaku, dan taxi nya diparkir di tempat yang memang sudah disediakan. Terima kasih ya! Lagi2 pemuda China perantauan yang membantu kami ……

 

 Wisatawan manca negara, mengantri untuk naik ke Eiffel Tower, hujan rintik terus membayangi kami …


Hmmmm ...... aku cukup kecewa karena hujan terus turun. Paris yang kelabu. Yang seharusnya kami bisa bersenang2 di Paris. Aku tahu bahwa antrian untuk naik ke lantai pertama Eiffel Tower, sangat panjang. Dan tidak ada peneduh. Sehingga kami berteduh di sebuah toko souvenir. Tidak ada cafe dengan coklat panas untuk mengusir dingin, tidak ada tempat untuk sekedar anak2ku duduk, duh ..... Paris kali ini sungguh tidak bersahabat!

Setelah cukup reda, kami mulai mengantri untuk naik ke atas. Tetapi aku melihat arah panah dengan logo 'disabled'. Dan ternyata adq loft khusus untuk aku! Petugas pun ramah membantuku. Aku dan anak2ku digiring ke tempat khusus untuk 'disabled person', dan kami mendapat potongan harga yang sangat signifikan dan membayar dengan kartu kredit tanpa PIN transaksi ! Terima kasih, Tuhan ……

 

Antrian panjang mengular ….. baik mengantri membeli tiket, lalu berpindah mengantri menunggu lift naik. Bayangkan jika aku di atas kursi roda, ikut mengantri …..

Untuk dewasa, naik ke lantai 2 Eiffel Tower seharga 15 Euro. Untuk remaja antara 13 tahun – 24 tahun, seharga 13,5 Euro dan disabled serta yang mengantarnya seharga 11 Euro. Jadi, total kami harus membayar 13,5 Euro + 2x11 Euro = 35.5 Euro. Tetapi, petugas itu meminta kami hanya membayar 18 Euro! Waw …… hapir setengahnya, lumayan untuk kami ……

 Kami membeli tiket untuk ke lantai 2 dulu, sebelum kami memutuskan untuk naik sampai ke lantai TOP

 

Akses khusus untuk disabled, mengantri membeli tiket. Tetapi kami tidak mengantri disini. Petugas nya lah yang mendatangi aku, membawa mesin artu kredit dan membayarnya, sementara kami tetap duduk di tempat yang sudah disediakan …..

Nanti jika ingin ke lantai 3, akan ada penjualan tiket di lantai 2, karena mungkin saja ada yang tidak berminat untuk ke lantai 3 karena takut ketinggian …..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun