Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Le Fumoir Café yang “Istimewa”

6 Agustus 2015   17:04 Diperbarui: 6 Agustus 2015   17:19 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak2ku seperti biasa juga, memesan coklat panas. Kadang2 mereka meminumnya begitu saja, kadang mereka menambahkan susu putih dari tempatku untuk menambah cita rasa coklat itu.

Lalu, ketika seorang waitress yang sangat ramah itu memberikan menu untuk ‘main menu’, kami menolaknya, karena mata kami sudah tertuju ke sebuat pojok untuk memilih kue2 cantik yang rasanya memang aduhai. Aku memilih 2 potong croissant tawar dan memilih beberapa rasa keju yang aku kusai serta beberapa rasa mentega swbagai alas croissant itu. Ditambah dengan pudding kue.

 

Anak2ku mengambil beberapa potong patry yang namanya sangat susah ( hihihi …..), berbahasa Perancis. Bentuk kue yang mereka ambil memang menggoda, dan ternyata cita rasanya juga menggoda. Bermacam2 rasa manis, yang aku sendiri tidak terlalu suka. Aku lebih memilih rasa gurih dan asin …..

Sebelum makan kue2 itu, hidangan 3 macam soup yang kami pesan, datang ….. hmmmmmm, yummyyyyy ….. baunya membuat cacing2 di perut kami lonjak-lonjak! Kruuk … kruuk … kruuk …..

 

  Onion Soup dan Mushroom soup, pesenan kami.

Roti Baguette, teman makan soup kami. Masing2 diberi sekitar 40 cm, dan jika ingin tambah Roti Bagutte disajikan gratis … tis … tis …

 

Dimana2, untuk pesanan soup pasti diberikan roti sebagai ‘teman’ makan. Jika di Jakarta, cream soup ditemani  oleh roti empuk, buatan local, di Paris pun demikian. Masalahnya, roti sebagai teman makan soup, buatan Perancis cukup ( bahkan keras dan susah sekali digigit ) keras. Roti2 panjang disebut “Baguette”, justru aku suka, karena rasanya yang tawar tetap harum di dalamnya.

Roti Baguette adalah roti tradisional Perancis, memiliki kulit keras, berwarna coklat dan bagian dalamnya banyak terdapat lubang2. Panjangnya sampai 1,5 meter, dan disajikan untuk teman soup. Roti ini juha bisa disajikan setelah dipanggang, lalu diberi aneka isi atau topping sesuai selera …..

Dan itu lah yang aku suka. Jadi, aku memakan Secangkir teh susu, semangkuk onion soup, 2 buak croissant sis bermacam2 keju dan 40 cm Bagutte tawar, hanya diberi mentega Prancis … hihihi, banyak sekali! Anak2ku juga ‘rakus’ makan makanan yang mereka pilih ……

Ya ……, Tuhan sudah member kami makanan yang luar biasa, dalam waktu yang tepat. Dari kehujanan dan kedinginan, Tuhan memberikan tempat berteduh yang mewah dan hangat. Dari kedinginan, Tuhan memberikan kehangatan dan minuman panas dan dari kelaparn karena kedinginan, Tuhan memberikan makanan yang enak dan luar biasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun