Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

‘Le Louvre Museum’ : Kolaborasi Klasik dan [Super] Modern

4 Agustus 2015   16:43 Diperbarui: 4 Agustus 2015   16:43 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Museum Le Louvre adalah salah satu terbesar di dunia museum, yang paling banyak didatangin pengunjung dari seluruh dunia dan bersejarah monumen. Sebuah landmark pusat kota Paris, terletak di tepi sungai Seine. Hampir 35.000 benda dari prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter2.

Museum ini berkonsep sangat luar biasa! Suatu konsep aku sebagai arsitek di jaman modern ini, belum ‘sampai’ dalam pemikiran konsep dengan kolaborasi cantik, antar unsur2 perkotaan. Ketika unsur2 perkotaan dikolaborasikan, dan ditarik ‘benang merah’nya, hasilnya akan ‘aneh’, tetapi keanehan ini justru akan terpatri, menjadi sejarah dan keindahan dunia.

 

Bayangan bangunan Renaissance di balik 2 piramid (super) modern, sebagai pintu masuknya. Keren kan? Klasik berpadu dengan (super) modern!

 "Bisa2nya I.M. Pei memikirkah konsep yg luar biasa ini? Mengapa beliau kepikiran membuat konsep super modern di depan konsep klasik ini?" , pikirku.

Seorang arsitek,  seperti aku, pasti 'merinding', dan selalu bertanya2. Kalau membuat konsep yg 'setara', mungkin tidak terlalu bermasalah kan ? Misalnya, antar bangunan klasik-klasik atau bangunan modern-modern. Tetapi, ini?  Antar klasik dan modern sangat berbeda. Klasik Renaissance dengan modern yang super modern, bangunan kaca, glassy …..

Dimana glassy building, dibeberapa negara yang mempunyai matahari sepanjang tahun, akan ‘tidak suka’ dengan ini, karena glassy building sangat silau, jika sinar matahari siang memantulkn cahayanya, kepada mata kita ….. dan pantulan mata kita akan menjadi berbahaya jika kita mengendarai mobil.

Pada 1874, Istana Louvre telah mencapai bentuk yang sekarang ( kecuali bangunan pyramid nya ), sebuah bangunan persegi panjang bergaya Renaissance ke timur berisi “Carrée  Cour”  dari bagian tertua dari Louvre, dan dua sayap yang membungkus “Cour Napoleon”, ke arah Richelieu Wing ke utara dan Sayap Denon, yang berbatasan dengan Sungai Seine ke selatan. Pada tahun 1983, Presiden Prancis François Mitterrand mengusulkan Le Louvre  untuk merenovasi gedung dan memindahkan Departemen Keuangan, yang memungkinkan menampilkan seluruh gedung.

  

Jika kita melihat dari sisi museumnya, akan terlihat pyramid kaca dengan latar belakang yang ‘kosong’, dan menonjolkan bangunan pyramid yang (super) modern. Tetapi jika kita melihat dari sebaliknya, perpaduan pyramid (super) modern dan bangunan Renaissance nya, akan menjadi kolaborasi yang cantik!

www.parisdelight.net

Lalu dengan hardscape dari beton dan permukaan cukup kasar (karena ini di ruang luar, memang ada cara untuk lantai tidak licin jika ada air / hujan ), di desain segitiga-segitiga, yang mengelilingi piramid2 kaca ini, jika dilihat secara denah, pasti akan terlihat yang ‘sangat sesuatu’.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun