By Christie Damayanti
goparis.about.com
Sudah 3 kali sejak tahun 1991, 2002 dan 2006; lalu ke-4 kali nya dengan anak2 ku tahun 2014 kemarin, aku ke Museum ini, tetapi aku memang tidak pernah bosan. Apalagi, konsep museum ini, sudah berubah : dari konsep Klasik / Renaissance menjadi komtemporer, setelah seorang arsitek China yang hidup dan tinggal di Amerika, I.M. Pei, 'berhasil' membuat gubahan2 arsitektur super modern dan membuat konsep 'satu jurus antara arsitektur klasi dengan arsitektur super modern' ( pada malam hari, jelas telihat untaian cahaya menuju 1 titik : Le Louvre, Arc de Triumph, Champ de Elysee Palace ).
Tetapi ternyata bukan hanya poros ketiga bangunan bersejarah ini saja. Ternyata poros ini berlanjut dengan bangunan modern yang lain, La Defence, disebelah barat Arch de Triomphe, serta Notre Dame Cathedral, di sebelah timur Le Louvre Museum.
Untaian cahaya antara Museum Le Louvre Arc de Triumph dan Champ de Elysee Palaces, sangat komprehensif! Seharusnya, begitulah, jika kita mendesain sesuatu. Apalagi berhubungan dengan perkotaan, sebuah desain yang HARUS berkolaborasi, untuk sebuah hasil yang cantik dan berkonsep.
Konsep yg indah dan sangat luar biasa bukan ? Dan I.M. Pei mampu 'menelorkan' untaian cahaya itu, membuat 'sesuatu' menjadi daya tarik baik Paris.
www.keyofsolomon.org
“The Secret of Solomon”, akan aku tuliskan di artikel2 selanjutya. Berhubungan dengan banyak mitos dan legenda tentang kota Paris. Dan semuanya sekarang, menjadi ‘harta karun’ dunia …..
Pyramid modern dengan background bangunan klasik Renaincance. Buat aku, tidak pernah berpikir untuk mendisain konsep yg 'bertabrakan' seperti ini. Tetapi I.M Pei mempunyai pemikiran yang sangat berbeda, dan menghasilkan karya yang menakjubkan!