By Christie Damayanti
Untuk semua negara,pasti mempunyai souvenir2 yang unik dan menarik untuk dibawa pulang sebagai oleh2 atau untuk kenangan indah berwisata disana. Dan aku adalah salah satu kolektor souvenir dari manapun. Tetapi souvenir2 itu relative mahal, sehingga aku tidak pernah minta oleh2 tentang souvenir, kecuali aku membelinya sendiri di negara atau tempat2 itu.
Tetapi ada sebuah souvenir yang spesifik, dan di hampir semua tempat wisata, menjual souvenir ini. Harganya relative murah dan ringan, serta tidak membuat berat bagi yang membawanya.
Apa itu? Yaitu kartupos atau postcard ……
***
Ada yang ‘aneh’ dari kartupos dari Liechtenstein. Karena aku koleksi kartupos sejak tahun 1971, dan jika berwisata kemanapun, aku selalu membli banyak kartupos. Cantik, kenagan tenang tempat itu dan murah. Termasuk, jika ada teman atau sahabat atau siapapun yang berwisata kemanapun, aku pasti minta dibelikan kartupos. Atau titip, dengan pembaaran setelah mereka pulang, jika pesananku cukup banyak.
Apa yang aneh denan kartupos mereka? Kan, kartupos yang seperti itu. Persegi panjang. Apakah justru ‘odd-shape’, atau bentuk kartupos nya yang agak aneh? Atau apa?
Karena aku memang filatelist dan penggemar kartupos ( aku punya sekitar 12.000 lembar lebih kartupos seluruh dunia, dan akan terus bertambah ), mataku jeli dan langsung menemukan ‘keanehan’ kartupos khas Liechtenstein.
Sebelum aku ke Liechtenstein sendiri tahun 2014, aku memang tidak mempunyai sebuah pun kartupos negara ini. Dan aku tidak punya teman disana atau sedang bertugas atau berwisata kesana. Hanya sebuah balasan suratku untuk Prince Franz Josef II, Pangeran Liechtenstein waktu itu ( tahun 1982 ), menandakan bahwa aku tahu ada sebuah negara cantik di tengah2 benua Eropa, dan negara tersebut dinamakan Liechtenstein ……
Coba kita lihat beberapa foto kartupos, koleksiku yang aku beli sendiri, di sana :
Sudah ada yang tahu, keistimewaan kartupos Liechtenstein?
Ya, betul! Yang aku lihat dan aku beli disana, ternyata kartupos2 Liechtestein hampir semua bergambar prangko2 yang diterbitkan negara tersebut!
Selama ini, aku membeli kartupos negara2 lain, dari yang beli sendiri atau oleh2 dari seseorang, hampir tidak ada kartupos bergambar prangko2. Tetap ada sih, beberapa kartupos bergambar prangko, tetapi sangat sedikit. Foto prangko nya pun, biasanya hanya 1 atau 2 prangko, bergambar binatang, atau bunga2. Tetapi bukan prangko2 terbitan negara tersebut, dengan tema yang ‘aneh’ atau tema2 yang bercampur baur …..
Kartupos2 Liechtenstein ini sangat unik. Sepanjang perjalanan di bus dari Liechtenstein menuju pulang ke Zurich, aku mengamati kartupos2 tersebut. Mengapa Liechtenstein menerbitkan kartupos bergambar prangko? Tema prangko nya pun bercampur baur …..
Sedikit perkiraan, mengapa itu terjadi :
- Liechtenstein adalah negara kecil. Dimana pemandangan alam dan lingkungannya, pasti terbatas. Walau tetap ada kartupos2 negara tersebut dengan pemandangan alamnya serta logo kota2 di Liechtenstein, tetapi memang terlihat sangat terbatas. Pemandangannya itu itu saja, walau tetap cantik untukku dan wisatawan2 yang belum pernah kesana …..
- Karena negara kecil dan pemandangan alam dan lingkungannya terbatas, maka jadilah desain kartuposnya lebih ‘berwarna’ dengan prangko2 yang juga diterbitkan disana. Aku tidak tahu, beerapa banyak tema prangko yang dikeluarkan oleh Liechtenstein setiap tahunnya, tetapi tema prangko2 tersebut justru mempunyai ‘pemandangan’ yang lebih banyak dibandingkan dengan foto2 alam dan lingkungannya.
- Dengan desain prangko dalam kartupos mereka, justru mereka memperkenalkan negara / kota2 mereka lewat kartupos, sekaligus memperkenalkan prangko2 yang diterbitkan negara itu. Sekali merengkuh perahu, dua tiga pulau terlampaui.
Cukup banyak desain kartupos disana, tetapi masing2 desain hanya 1 atau 2 copy saja. Harganya memang relative mahal, dibandingkan dengan kartupos di negara lain, termasuk di negara2 eropa yang sebelumnya aku datangi. Selembar bisa sampai 1,2 – 1,5 Euro. Dimana di Belanda, Belgia dan Swiss, yang termahal hanya 1 Euro saja. Bahkan di tempat2 non-wisata, selembar kartupos hanya dihargai 0,2 Euro saja. Menyenangkan, jika kita ketempat non-wisata, untuk sekedar membeli oleh2 …..
Tetapi klao kartupos Indonesia, hanya sekitar 3000 – 5000 Rupiah saja. Dan di negara2 Aia pun sangat murah. Seperti di Singapore Lucky Plaza, hanya sekitar 0,1 Sing Dollar. Tapi jangan di tempat2 wisata ya, karena harganya akan lebih mahal.
Kartupos di hotel
Ini beberapa kartupos dari Liechtenstein yang aku beli disana. Standard untuk mereka, karena aku bisa melihat foto kartupos ini dari internet. Tetapi tidak dengan kartupos2 dari negara2 tetangganya. Karena desain nya sangat beragam!
Kartupos Liechtenstein / Vaduz, yang tanpa desain prangko …..
Kartupos Liechetenstein favoriteku! Dengan dikelilingi prangko terbitan negara itu, dan ditengah2nya adalah Vaduz Castle.
Lalu juga, kartupos kolaborasi dengan Monaco. Masing2 dengan istana mereka, dengan lambang negara mereka dan prangko2 mereka, Pangeran dan Putrinya.
Ini juga salah satu kartupos favoriteku, dengan desain prangko Pangeran dan Putri Liechtenstein serta Vaduz Castle dan latar belakang pegunungan Alpen …..
Kartupos dengan lambang 11 kota yang ada di Liechtenstein, juga menjadi koleksiku …..
Bagaimana aku tidak tertarik untuk tidak membeli dan mengkoleksinya? Walau harganya cukup mahal, toh mungkin aku tidak akan kesana lagi, jadi aku borong kartupos2 cantik ini.
Dan tanggal 21 April 2015 lalu, aku berpameran tentang ini :
“Keliling ke-7 Negara Eropa dalam Kartupos, Filateli dan Fotografi” ….. lihat tulisanku tentang ini. Dan ini link ku untuk materi pamerannya …..
FB Fan Page ku : Dunia Postcardku
Jadi, siapa yang berwisata ke manapun, Indonesia atau luar negeri, bolehkan aku minta oleh2 kartupos, untuk menmbah koleksiku, bahkan bisa untuk menambah materi pameran2ku? Hihihi …..
Sebelumnya :
Selamat Datang di Liechtenstein ….. ‘Prince Franz Josef II’, Kami Datang …..
[Galeri Foto] Heidi, Nyatakah?
[Galeri Foto] Menuju ‘Heidiland’, Impian Masa Kecilku
Cerita Cinta tentang ‘Kebun 1000 Mawar’
Ketika 1000 Mawar Menghampiriku …..
Menuju ke ‘Perut Bumi’ : Terowong di Swiss
Hari Terakhir di Swiss, Menuju ke Liechtenstein …..
‘Zurich Hauptbahnhof’ : Stasiun Kereta Tersibuk di Dunia
‘Kesombongan’ Mereka Itu Membuat Aku Terkesima …..
Melihat Kehidupan di Kota-Kota Kecil dan Desa-Desa Swiss
Pesona dan Keindahan Danau Luzern [Vierwaldstättersee]
‘Luzern, Swiss ‘ : Kota Kecil Berpotensi Besar
Belanja Jam dan Coklat di ‘Shopping Street’ Grendelstrasse, Schwanenplatz, Luzern
[Engelberg] ‘Kota Malaikat’ : Salah Satu Kota Tercantik di Dunia yang tidak ter-‘Blow Up’
Tidak Bisa Bermain Salju di Titlis karena Hujan? Berfoto Saja, Yuuukkk …..
‘Glacier Cave’ : Cerita Gua Es dan Mimpi
Sensasi Makan Siang di Puncak Gunung Titlis, dan Harganya?? Wooww …..
Keindahan Salju di Titlis, Berbalut dengan ‘Kengerian’ …..
Menuju Puncak Titlis [ 2.238 Meter dari Permukaan Laut ] dengan ‘Cable Car’
Dari Alpnachstad, Menuju Puncak ‘Mount Pilatus’ …..
Pemandangan Swiss, Cantik? Indonesia juga! Tetapi …..
Jangan Pernah Berkata “Mahal” Jika Berniat Wisata ke Luar Negeri …..
“Sendiri” di Limmatstrasse Garden, Zurich City
Inspirasi dari ‘Zurich City’ untuk Tempat Tinggal yang Nyaman Bagi Warganya
‘Zurich City’ : Kota Metropolitan yang Peduli Kepada Warganya
‘Zurich Lake’ : Pemukiman Mahal untuk Sebuah Gaya Hidup
Indahnya ‘Zurich Lake’ [ Zurichsee ] …..
Kota Tua Zurich: Mengadaptasikan Konsep Modern Kota Dunia
Berkeliling di Kota Tua Zurich, di Swiss
Hari Kedua di Zurich : Hidup Itu Sangat Singkat
Ketika Mukjizat Tuhan Datang Tepat Pada Waktunya …..
Selamat Datang di Swiss, Selamat Tinggal Belanda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H