Suatu hari Sabtu, ketika mama ku sedang berkebun aku ingin mengobrol dengannya. Aku tahu apa yang beliau lakukan, tetapi aku ingin tahu lebih dalam lagi, apa yang beliau inginkan tentang sebuah ‘ruang hijau’ di rumah kami.
Awalnya, beliau bercerita tentang kesenangannya berkebun, dan aku tahu banget ssejak aku kecil. Dibantu oleh asisten rumah tangga kami, mamaku tidak harus berjalan kesana kemari atau mengangkut sesuatu, karena pada kenyataannya tubuh mama ini sudah tidak kuat untuk bergerak karena bermasalah dengan syaraf kejepit.
Mama bercerita tentang bagaimana beliau menanam di pot, sangat luar biasa gampangnya! Jangan terpengaruh dengan ‘cara2 menanam’ yang memang terlihat sulit, tetapi yang jelas aku melihat dengan santai, begitu gampangnya kita menanam, JIKA MAU MELAKUKANNYA UNTUK SEBUAH KEPEDULIAN …..
***
Di kebun kami, di ujung tempat mama ku berkebun, selalu ada pot2 dari yang kecil sampai yang besar. Lalu di belakang pepohonan, selalu tersimpan pecahan2 genteng, potongan2 gabus atau Styrofoam, Â sekam, serbuk gergajian kayu, pupuk kandang dan tanah. Mama ku bercerita, sekarang tidak mudah mendaptkan tanah yang baik untuk menanam. Aku kembali bertanya, lalu dari mana tanahnya? Ternyata, tanah mamaku dapat dari kebun kami di Cipayung!
*Pantesan, beliau rjin menengok tanah kami disana, sekalian mengambil tanah untuk menanam …..
Beliau hanya duduk berjam2 dan terlihat tidak merasa lelah. Wajahnya terus tersenyum ….. bahagianya ….. lalu beliaau mengambil sebuah pot sedang. Dimita nya asisten kami untuk mengambil potongan2 genteng dan sedikit Styrofoam atau gabus, yang katanya untuk menyerap air untuk kebutuhan tanamannya ( supaya air tidak langsung keluar dari pot ).
Â
Setelah itu mamaku memberikan beberapa sendok sisa2 gergajian kayu atau potongan2 kayu. Setelah itu mama memberikan tanah hitam yang terlihat gembur dan subur. Beberapa sendok pupuk kandang, dan beliau mengaduk2 isi media tanamnya, dan …… taraaaaaa ….. pot dan media nya siap untuk di masukkan tanaman …..
Â
Setelah itu, mamaku mengambil anak2 tanaman lama, hanya kecil2 dan terlihat remeh, tetapi ditangan beliau, tanaman2 kecil dan remeh itu siap melindungi Jakarta supaya lebih segar dan menghembuskan gas O2 nya, serta ‘menghirup’ gas CO2 …..