Â
Jika kita lihat atau mengamati dengan kepala dingin, ketika air mineral dijual dalam kemasan, sebenarnya ini sudah ‘pertanda’. Tuhan itu menciptakan air untuk semua makhluk. Ketika air dijual dalam kemasan, dan semakin lama semakin mahal, tidak kah terlihat sebuah fenomena yang tidak semestinya? Dan ketika permintaan air mineral dalam kemasan yang dijual ini semakin banyak, si produsen akan semakin semangat untuk mengeruk air sungai ( dari mata air manapun ), untuk di treatment dan dijual. Dan semakin lama air sungai itu, akan semakin tersedot keluar dan semakin lama air tanah bumi semakin habis.
Karena secara kasat mata pemikiran, ketika air sungai dimanfaatkan oleh tumbuhan, hewan dan manusia dengan apa adanya, tanpa penyedotan yang membabi buta, aku yakin Tuhan memberikan banyak sesuai dengan rncana NYA. Tetapi jia air disedot untuk di treatment dan dijual, semakin cepat air habis …
Itu baru dari sungai, dari mata air. Bagaimana dari sungai yang terkena limbah? Air semakin rusak. Lalu air sumur yang berbau karena sampah dan limbah. Semakin lama kebutuhan air bersih semakin menipis.
Adakah yang peduli tentang air hujan? Satu2nya untuk ‘menambah’ air adalah dari hujan, air dari laut yang menguap dan menjadi hujan dan meresap sebagai air tanah. Tetapi ketika peresapan semakin tidak ada, berubah menjadi hutan beton, air hujan yang sudah turun, langsung mengalir ke laut. Sama saja bohong!
Jika air laut yang asin itu tidak bisa menjadi cadangan air bersih, atau air air2 sungai yang sudah kotor terkena limbah, tetapi Tuhan sudah memberikan air laut sebagai air hujan, tetapi tidak dimanfaatkan manusia, semakin menipislah cadangan air bersih di bumi. Air adalah bagian energy yang tidak tergantikan. Tidak ada yang bisa meproduksi air. Ttapi ketika air yang diberikan Tuhan ini digunakan dengan semena2, manusia akan mendapatkan ganjaran setimpal …
Maka dari itu, sudah saatnya kita mulai untuk mencoba mensyukuri apa yang telah kita miliki saat ini. Salah satunya adalah mensyukuri bahwa kita masih diberi ketersediaan air yang cukup oleh Tuhan. Kita wajib untuk mempergunakannya secara bijaksana dengan memakainya sesuai dengan kebutuhan dan tidak menjadikan air sebagai ‘tempat membuang limbah’ …
Sebagian besar manusia masih menganggap remeh tentang kebutuhan air untuk kita semua. Tetapi cobalah untuk merenung, mungkin kita sudah mati ketika kebutuhan air semakin membengkak, tetapi tidakkah kita memikirkan tentang kebutuhan air ini untuk keberlangsungan anak2 kita? Keturunan kita?
Dan mungkin, ketika kita melakukan kampanye besar2an tentang ‘kepedulian lingkungan’ itu, pasti banyak orang yang akan berpikir sinis terhadap kita. Tetapi, untukku ‘orang besar’ adalah orang yang tidak pernah mengabaikan sesuatu apapun yang ada di sekelilingnya meskipun hal itu terlihat remeh …..
Mari selamatkan bumi …
Sebelumnya: