Talk-show di “Kompas TV”, bersama kang Pepih (November 2012) dan Direktur Telematika (Kemen Kominfo), Ibu Mariam Barata
Silaturahmi ku dengan keluarga besar Kompas tetap terjaga. Aku tetap membaca Kompas.com setiap hari, seperti yang papa ajarkan padaku, membaca judul nya saja jika memang aku tidak tertarik membaca berita politik, tetapi aku selalu membaca berita2 tentang Jakarta yang berhubungan dengan rencana dan konsep, tentang binatang, lingkungan serta hal2 yang menarik.
Ketika Kompas(iana) sempat down beberapa saat lalu dan aku sempat tidal bisa memposting artikel2ku, dan teman2ku mengajak aku untuk "pindah rumah", aku tetap tidak mau.
"Mengapa?", kata teman2ku.
Ya! Aku tidak akan meninggalkan keluarga Kompas, karena aku 'lahir' di Kompas cetak, belajar membaca koran di Kompas cetak, kliping2ku dari Kompas cetak, pengetahuanku bertambah karena Kompas, aku menjadi 'penulis' dan menghasilkan 3 buku ku sendiri dan menjadikan tulisan2ku sebagai referenai di banyak orang tentang Jakarta, stroke dan filateli, serta membuat aku cukup terkenal di media lewat Kompas(iana).
Dan aku adalah salah satu 'anak' dan 'murid' Kompas. Dimana semua sahabat-sahabatku yang bekerja dalam Kompas merupakan salah satu sahabat-sahabat terbaikku, yang selalu terbuka, mendukung dan membantuku dalam pemulihanku sebagai insan pasca stroke, untuk terus menulis ….. menulis ….. dan ….. menulis ….. lewat KOMPAS (iana & .com) .....