Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengapa Nyamuk “Menyerang” Manusia?

29 Juni 2015   12:52 Diperbarui: 29 Juni 2015   13:04 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

 mohomedesign.top

 

Sebelumnya :

 

Wisata Alam ‘Hutan Mangrove’, Pantai Indah Kapur, Jakarta

Manusia, Hewan, Tumbuhan dan Gaya Hidup

Cicak Itu Makan Nasi? So What?

*****

 

Ingat ceritaku tentang cicak yang selalu menyapaku di meja makan dengan mayanya yang melotot menggemaskan, dalam artikelku di Cicak Itu Makan Nasi? So What?

Seorang sahabat bertanya tentang fotoku di artikel itu. Tentang banyak nyamuk dengan cicak yang lain. Dia bilang, nyamuknya banyak sekali, apakah pakai obat nyamuk dan apakah cicak itu tidak mati? Dan aku menjawab, ya ... itu karena obat nyamuk dan cicak yang ada di rumah2 sudah 'mutan' dan kebal tergadap racun obat nyamuk ......

Pernah terpikir kah tentang itu, sahabats?

Mungkin tidak pernah 'terlihat' di dunia ini, sebuah rantai makanan yang 'hilang?' Mungkin bukan hanya 1 rantai makanan yang hilang, tetapi beberapa ...... Mari kita pelajari cerita tentang sebuah rantai makanan :

Bahaya yang terkonsentrasi

Ketika bahan kimia penyebab polusi menyebar melalui udara, air dan tanah, akan sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Jika tumbuhan menyerap sedikit bahan pencemar, tidak demikian untuk hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan, seperti kambing, atau sapi), yang akan memakan banyak rumput/tumbuhan yang tercemar. Selanjutnya, manusia yang memakan hewan herbivora akan mengakibatkan tingkat kandungan bahan pencemar di tubuhnya menjadi semakin tinggi .....

www.airlimbah.com

Juga seperti cicak yang menjadi kebal dengan memakan nyamuk yang mati karena racun obat nyamuk. Si cicak semakin kebal dan ketika ada kodok atau ular memangsanya sebagai predator, si predator punya kandungan semakin banyak racun dalam tubuhnya. 

Ketika rantai makanan di sebuah ekosistim alam (walaupun tidak langsung berpengaruh pada manusia), sudah tercemar, suatu saat manusia pun akan 'tercemar'. Manusia sebagai predator terakhir dan terbesar, merupakan 'penumpukan racun tertinggi' di alam ini! Percayakah??

Predator terakhir dan terbesar di dunia ini adalah manusia. Seperti  juga manusia merupakan 'musuh' alam terbesar, seperti yang ada di artikelku Manusia, Hewan, Tumbuhan dan Gaya Hidup ! Ketika manusia berkehendak sesuka hati dalam berfoya2 tanpa membuat perubahan yang lebih baik untuk bumi ini, suatu saat manusia akan mendapatkan 'balasan' setimpal dari alam ini. Karena semuanya ada batasnya .....

Ada energy yang tergantikan, tetapi ada juga energy yang tidak tergantikan. Jika hutan yang sudah diciptakan Tuhan memang untuk kesejahteraan manusia, dirusak dengan membabi buta, dan manusia tidak menanam kembali pohon2 yang sudah di tebang untuk manusia, bagaimana “energy yang tergantikan (hutan)” ini bisa tumbuh kembali? Apalagi energi2 yang ‘tidak tergantikan’ ……

Jadi, sebenarnya apa yang membuat dunia seperti ini? Apa yang menjadi titik pangkal masalahnya?

KESERAKAHAN MANUSIA .....

Manusia2 yang serakah. Mengambil alam terus menerus tanpa ikut membangun 'regenerasi alam'. Menumpuk isi alam untuk kepentingan pribadi yang berujung penumpukan materi!

Ketika manusia menyemprot pestisida dengan membabi buta, untuk tanaman2 semakin tumbuh besar, tanpa peduli dengan yang memakan (manusia atau hewan).

Ketika manusia membangun pabrik tanpa aturan dengan polusi besar2an.

Ketika akhirnya polusi mempengaruhi kota2 dan menimbulkan asap kabut di udara. Per

Bahkan ketika kita menyemprot obat nyamuk untuk membunuh nyamuk. Itu membuat alam akan tidak seimbang.

Mengapa kita butuh obat nyamuk? Jelas, untuk membasmi nyamuk. Tetapi mengapa nyamuk2 "menyerang" manusia? Apalah memang hidup nyamuk dekat2 dengan manusia? Awalnya, tidak!

 

www.arwa.blogspot.com

Nyamuk berkembang biak di dalam air. Sampai nyamuk dimakan cicak atau kodok, sampai mereka dimakan predator yang lebih besar, sampai akhirnya ke manusia …..

Dan tubuh manusia ‘menampung’ semua sari pati yang manusia makan, yang baik dan yang buruk, termasuk racun2 yang ada di hewan2 ternak atau daun2an sebagai sayur ……

 

ssbelajar.blogspot.com

Awalnya, nyamuk pun tidak berdekatan dengan manusia. Nyamuk hidup di hutan2 yang memang merupakan ekosistim terbesar di dunia. Ketika populasi manusia semakin banyak, dan manusia tidak peduli dengan dirinya dengan merusak ekosistim di hutan, atau ketika manusia tidak peduli dengan air2 yang tergenang (tempat berkembang-biak nyamuk) karena 'keserakahan' untuk keegoisan manusia, banyak (justru) hewan2 kecil berpindah mencari tempat baru, yaitu ke komunitas manusia. Ke kampung2. Ke kota2.

Hewan2 kecil yang justru tidak "terlihat", mengikuti manusia. Tikus, ulat, nyamuk, kecoak dan sebagainya. Hewan2 kecil ini yang sangat cepat menyesuaikan diri di dunia manusia. Mereka menjadi 'mutan'.

Ada seorang teman bertanya, rumahnya baru gress, masih bau cat, belum ditempati. Tetapi tiba2 ada curut (tikus kecil) berlari masuk ke sebuah ruangan, ketika temanku kesana untuk meneliti untuk serah terima dari developer. Darimana tikus itu? Padahal belum ada makanan. Lalu juga ada nyamuk. Aku hanya bisa berkata, semuanya bagian dari "keserakahan" manusia sejak dulu, karena keegoisan dan pengrusakan alam. 

Salah satu kehidupan alam dalam hutan sebagai ekosistim bumi …..

Mungkin bukan karena teman ku, mungkin bukan karena kita, sekarang. Dan pasti bukan karena anak2 kita, karena belum ‘masuk’ di dunia realitas. Tetapi manusia2 yang terdahulu, yang hidup puluhan atau ratusan tahun sebelum kita, uang sudah merusak alam dengan keegoisannya ...... karena ketika Tuhan yang sudah menciptakan alam sedenikian sempurna nya untuk kesejahteraan semua makhluk hidup, tetapi manusia merubah tatanan alam dengan mengeruk sebanyak2nya, siapakah yang bisa menperbaikinya kecuali Tuhan?

Kita tidak akan bisa mengembalikan semuanya sesempurna ciptaan NYA. Tetapi paling tidak, kita bisa berbuat yang terbaik untuk keberlangsungan hidup di bumi kita ini …..

Penanaman kembali pepohonan untuk mencoba mengemblikan ekosistim hutan yang sudah rusak karena kita. Melakukan pembibitan di sekitar lingkungan kita supaya ketergantungan rantai makanan muali diperbaiki, ketika hewan2 kecil siap untuk kembali ke habitatnya …..

Mari selamat bumi …..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun