Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dari Cita-cita Sebagai Diplomat, Berakhir Sebagai Pegawai Biasa .....

22 Februari 2013   08:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:53 4184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia pindah ke lain kota, dan kuliah di jurusan peternakan. Heh? Dari Hunungan Internasional dan bercita2 sebagai Diplomat dan bekerja di Amerika, tiba2 langsung ingin kuliah di pertenakan?? Tidak habis pikir, apa yang dia inginkan dalam hidupnya!

Di jurusan peternakan, dia memang bisa lulus tetapi dengan nilai pas-pasan. Tigor sih tidak nakal, tidak bandel. Tetapi entahlah, mengapa perjalanan pendidikannya tidak sesuai dengan hidup nya? Padahal Tigor beruntung dengan keluarganya yang cukup berada dan siap membiayainya sampai kapanpun .....

Sebagai insinyur peternakan, seharusnya dia 'membumi' untuk beradaptasi dengan pedesaaan, sebelum dia meningkat sebagai peneliti. Tetapi Tigor, seperti biasa, 'jurusannya' bertukar lagi! Gelarnya ditinggal di belakang, dan dia melamar menjadi seorang 'banker' ..... heh? Belajar tentang keuangan? Kapan? Aku menggeleng2kan kepalaku ..... sementara  karirku mulai menanjak sejak tahun 1997, tetapi Tigor masih diam ditempat .....

Pantauanku tentang Tigor terus berlanjut. Aku dengar, dia melanjutkan kuliah S2, bersama dengan aku. Aku mengambil Manajemen yang akan membuat gelarku sebagai arsitek, bertambah luas. Strategis! Bahwa arsitek itu adalah gelar teknis, dan sangat mikro, tetapi dengan aku mengambil jurusan manajemen, bidang yang mikro itu akan lebih luas untuk mendesain konseptual dalam berinteraksi dengan dunia bisnis.

Tetapi jurusan apa yang diambil okeh Tigor? Dia mengambil jurusan Makro Ekonomi untuk pertanian! Heh?? Apa itu? Lah, kan dia S1 nya jurusan peternakan? Lalu bekerja sebagai 'banker', terus mengapa kuliah S2 dengan jurusan itu??? Bingung .......

"Masa bodoh, deh", pikirku. Toh dia tidak mau dinasehati!

Aku mampu menjalani S2 ku dengan baik, bahkan setelah lulus aku diminta mengajar dan mendapat beasiswa meneruskan S3 di Amerika karena cum laude, walau tidak aku ambil, karena anakku yang kecil, Michelle, bermasalah dengan kesehatannya. Tetapi aku bisa mengajar S2 selama 5 tahun sebelum aku resign karena peerjaanku benar2 padat .....

Tigor tidak lulus dengan pendidikan S2 nya. Aku tidak tahu, apa yang dipikirkannya. Dan ketika karirku semakin menanjak, Tigor hanya 'mampu' bekerja sebagai 'administrasi proyek'. Yang aku tanya, apa pekerjaannya. Dia dia bercerita bahwa sehari2 dia melakukan tugas administrator proyek disebuah perusahaan kontraktor kecil .....

Aku bukan ingin mengatakan bahwa administrator merupakan pekerjaan yang tidak bagus, tetapi jika memang itu adalah cita2nya, administrator adalah sebuah pekerjaan yang luar biasa! Tidak ada yang bisa menyusun dan mengurusi catatan2 serta mengarsip file secantik seorang administrator! Tetapi dengan 'ego' nya, Tigor sekarang hanya mampu seperti itu, tanpa peningkatan 'skill' dan kemampuan sebagai seorang administrator! Yang aku dengar, dengan di dunia yang sama ( dunia konstruksi, termasuk kontraktor ), aku bisa sangat memantau, bagaimana karir Tigor .....

Yang jelas, dia sih terlihat hepi2 saja, belum menikah, dan hidupnya pun tidak 'bandel'. Gajinya saja setara dengan pekerja eksekutif sangat junior, yang baru bekerja ( mungkin karena dia tidak mau meningkatkan kemampuannya ). Dan pulang bekerjapun, Tigor langsung pulang ke rumah ..., tidak berfoya2 tetapi juga tidak mengandalkan uang keluarga ......

Jadi, sebenarnya, apa yang dia cari ???

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun