[caption id="attachment_273437" align="aligncenter" width="450" caption="jakarta.panduanwisata.com"]
[caption id="attachment_273438" align="aligncenter" width="392" caption="news.detik.com"]
Aku memang sudah lama tidak kesana ( sejak aku sakit ini ), sehingga tidak tahu keadaannya sekarang. Tetapi jika tidak berubah, Taman Monas sebenarnya cantik, menarik serta mampu membuat nyaman setelah elihat kemacetan di sekelilingnya.
Dengan jasa memeliharanya, seharusnya Taman Monas akan membuat warga kota mempunyai tempat bermain dan berekreasi yang murah dan cantik bagi keluarganya .....
Pada kenyataannya, jasa pemeliharaan tidak sesuai dengan keinginanku, sebagai warga kota. Sering kita melihat daun2 kering dan rumput, yang tidak dipotong, atau penyiaraman yang hanya sekedarnya. Artinya, springkler2 yang tidak sesuai dengan waktunya, sehingga ada daerah2 mana yabg kering dan justru ada daerah2 yang sangat becek, karena skringkler2 yang tidak diatur.
Kembali dengan Taman Monas. Warga Jakarta menurutku memang sangat 'brutal'. Artinya, mereka memang tidak peduli dengan kebersihan. Jika mereka 'dibiarkan' berkeliling taman kota, serta mereka piknik disana, bakalan semuanya akan kotor dengan sampah2 bertebaran! Itu memang benar sekali!
[caption id="attachment_273441" align="aligncenter" width="450" caption="berita8.com"]
Jika seperti foto diatas, memang seakan2 solusinya adalah dengan menutup akses taman bagi wawrga kota. Jika warga kota ingin masuk, harus melalui 'serangkaian' tata cara untuk menataati peraturan2 disana.
Peraturan2 itu seharusnya juga sudah merupakan KEHARUSAN BAGI SEMUA ORANG untuk menjaga kebersihan, keamanan serta kenyamanan. Edukasi2 bagi warga kota lah yang harus terus dilakukan.