Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

'Keangkuhan dan Kesombongan' Taman Monas

8 Juli 2013   16:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:50 3729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_273435" align="aligncenter" width="586" caption="dtfl.klixdigital.com"][/caption]

Apa kabar Monas dan tamannya? Sebuah icon Jakarta yang seharusnya merupakan kebanggan warga Jakarta. Tetapi pamornya kalah dengan landmark2 di beberapa pojok Jakarta ini, yang memang lebih baru, lebih gres dan lebih menarik ..... Landmark2 Jakarta yang mengikuti jaman dan sering tidak mengindahkan konsep dan ide budaya lokal serta lingkungan .....

Ketika sebuah icon, apalagi icon ibu kota, lambang negara, di 'pagari' dengan pagar2 tinggi, mengakibatkan icon tersebut berkesan 'sombong', angkuh dan arogan. Icon ibu kota yang merupakan kosep penghijauan dan lingkungan, seharusnya merupakan sebuah lingkungan yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Bahwa udara bersih, penghijauan dan lingkungan yag nyaman merupakan hak semua orang, tanpa harus di batasi dan dipagai, apalagi icon ini merupakan titik 'sentral' sebuah kota Jakarta, bertempat persis di tengah2 ibu kota dan mengelilingi Monas.

Cerita ini berawal ketika pagar2 tinggi dipasang sekeliling Taman Monas di suatu saat bbeberapa tahun lalu, sebuah taman yang seharusnya menjadi taman kebanggaan Jakarta dan sebagai tempat bermain bagi warga Jakarta. Taman Monas dengan pepohonan yang cukup rindang  tetapi tidak di desain sedemikian yang membuat Taman Monas tidak tampak 'hidup dan cantik!', membuat Taman Monas ini terlihat nagkuh dan sombong! Seakan2 hanya beberapa gelintir orang yang boleh masuk dan hanya dinikmati oleh orang2 yang benar2 mau dan peduli dengan lingkungan.


[caption id="attachment_273436" align="aligncenter" width="567" caption="space.kunci.or.id"]

1373275817597643879
1373275817597643879
[/caption]

Indahnya Taman Monas jika terbuka ( tanpa pagar kokoh dan tinggi ) .....

Aku pernah ke banyak kota, dan ibu kota negara. Di masing2 kota pasti mempunyai icon tertentu, dan yang jelas di kota2 tersebut selalu di desain taman cantik, taman bermain ataupun ruang2 terbuka hijau untuk sekedar daerah peresapan air hujan. Selalu ada! Sebuah taman kota yang cantik dan bisa untuk 'meeting point' ataupun sekedar berjalan2 bagi warga kota, dengan keluarganya serta wisatawan sangat nyaman untuk berjalan2 disana. Bahkan pemda pun memberikan ijin untuk sekedar 'piknik' di taman kota ASALKAN semuanya harus menjaga kebersihan, kemanan dan kenyamanan.

Aku juga pernah mengamati dengan detail dan serius, sebuah taman kota di London, berseberangan dengan icon kota itu, Buckhingham Palace. Taman kota disana, disebut Hyde Park, sebuah taman yang sangat cantik yang benar2 di desain sesuai dengan martabat kota London dengan Buckhingham Palace nya, tempat Ratu Elizabeth dan keluarganya bermukim.

Taman Monas memang berbeda dengan Hyde Park atau taman2 kota di tempat lain. Dan yang jelas, masing taman kota mempunyai konsep dan budaya lokal dikedepankan.

Sebenarnya, tidak susah untuk membuat sebuah taman kota, sebagai icon ibu kota. Yang jelas, tanaman2nya sesuai dengan suhu dan lingkungan, sebagian besar berasal dari negara masing2 ( karena tanaman lokal merupakan tanaman yang terbaik untuk sebuah taman kota ). Begitu juga dengan perawatannya. Harus tidak terlalu susah, walau tetap memakai jasa warga kota untuk merawatnya, seperti periodik sekali untuk menggunting dan memotongnya, serta menyiramnya sesuai dengan waktu2nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun