Valentino menjabarkan konsep2 IDKITA kepada Mr. Hwang Jiun-Chen dari China.
Valentino dengan delegasi dari Vietnam yang juga peduli dengan pemberdayaan perempuan
Selepas istirahat makan siang Di Hotel Mulia, kami memasuki Session ke-2, dengan tema 'Women and ICT' ( Infomation, Communication and Telecommunication ). Tiap Session dibagi 3 Panel dan kami terus mengikutinya sampai lebih dari jam 7 malam. Masing2 Panel ada beberapa delegasi yang memperkenalkan konsep2 mereka.
Dengan di moderatori oleh Fifi Aeyda Yahya dari Metro TV, 5 panelis di panel pertama pun saling berpidato sebelum melempar tanya jawab kepada audience. Panel pertama dengan tema 'ICTÂ Tools to Empower Women'. Dengan 5 pembicara dari Jepang, Singapore dan USA. Tetapi sangat disayangkan, ketika negara Indonesia dimana perempuan2 di desa masih dalam titik susah untuk mempelajari internet, pembicaraan itu membuat aku angat merasa miris. Ternyata 'dunia' mereka masih jauh dengan kita. Mereka membicarakan tentang bagaimana perempuan dunia bisa melakukan dan memompakan kekuatan mereka dalam teknologi ( internet ) dalam berkarya, justru indonesia masih sangat membutuhkan edukasi untuk perempuan2 desa dalam belajar dari 0 dalam ber-teknologi!
Panel kedua lebih menarik lagi, sebenarnya. Temanya 'ICT for Bussiness Marketing and Networking among Bussiness Women SME and Across Sectors'. Tetapi, lebih disayangkan lagi. Bahwa perempuan2 desa di Indonesia sebagai negara berkembang sebenarnya mampu untuk berkarya. Misalnya, pekerjaan tangan seperti membatik, patung2 menenun, atau makanan2 tradisional meeka, tetapi banyak dari mereka tidak tahu bagaimana harus menjualnya. Mereka hanya menjual secara tradisional di pasar2, padahal mereka bisa mempromosikan nya lewat internet dan bisa menjualnya ke luar negeri TANPA dibantu pemerintah. Itulah yang membuat aku berkali2 menarik nafas melihat kenyataannya, bahwa Indonesia masing sangat jauh dalam keikutsertaannya di komunitas dunia .....
Yang ketiga bertema 'Srategies to Disseminate ICT Tools for Further Use among Women in AEC Economies'. Jujur, aku sudah merasa diawang2. Maksudnya, panelis2 dari panel 1 sampai 3 ini berasal dari negara2 maju, dimana teknologi internet merupakan KEBUTUHAN! Sementara di Indonesia, internet hanya sekedar LIFESTYLE, bukan untuk perempuan2 desa, tetapi perempuan2 kota ( sebagian besar ) dan anak2 serta remaja. Internet hanya sebagai media sosial, bukan untuk berkarya. Apalagi bagi banyak perempuan berata bahwa internet adalah Facebook!
Rehat ketiga Session selesai sekitar jam 18.00 lebih. Para delegasi pun pergi untuk datang kembali mengikuti makan malam bersama dari jam 19.00 sampai jam 21.30. Hari pertama ini, kami cukup puas dengan hasil IDKITAÂ membagikan konsep2 dan proposal2 kami. Yang kami dapatkan adalah undangan dari 3 orang menteri Indonesia untuk audiensi karena mereka tertarik dengan konsep2 kami. Lalu juga dengan Direktur Utama sebuah bank nasional Indonesia.
Tuhan memang luar biasa! Bermula dari hanya sekedar menulisdi Kompasiana, sampai membentuk sebuah komunitas ber-tema-kan 'Internet Sehat dan Aman', sampai Tuhan mengijinkan kami untuk berkarya lewat IDKITA, kesekolah2 dan banyak komunutas d seluruh Indonesia, dan Tuhan mempercayakan kami untuk lebih meluaskan pelayanan kami dalam dunia internasional lewat APEC Women 2013 di Bali ini.
Terima kasih, Tuhan! Hari kedua APEC ini IDKITA terus 'bersinar', tunggu artikelku berikutnya ......