Para pengungsi di bawah jalan layang Kampung Melayu
Tetapi yang memprihatinkan, ada beberapa pemulung yang mencari sisa2 sampah banjir di tumpukan sampah2 tersebut. Tetapi sampah2 yang menurutnya tidak bisa diuangkan atau dijual dan dipergunakan lagi, beberapa sampah itu langsung di buang ke ..... SUNGAI! Secara tumpukan sampah2 tersebut berada di atas jembatan Sungai Ciliwung. Astaga ......
Maaf, fotonya agak buram : Â sampah di atas jembatan Sungai Ciliwung di Kampung Melayu dengan bannyak warga atau pemulung yang masih mencari sisa2 sampah yang bisa digunakan / atau dijual lagi .....
Belum lagi, ketika aku melongokan kepalaku dalam mobilku yang memang aku minta berjalan perlahan2 untuk mengamati di beberapa gang di salah satu jalan, aku melihat banyak warga yangsedang membersihkan lingkungannya dari sisa2 banjir. Tidak salah dan memang harus membenahinya untuk kehidupan kemudian. Tetapi beberapa dari mereka, aku melihat mereka menyerok lumpur di permukaan jalan2 gang itu, tetapi membuangnya ke ..... SELOKAN! Ya, ampun .....
Apakah tidak ada pemikiran dikepalanya bahwa mereka merupakan salah satu sebab banjir akan terus melanda kota? Sampah banjir, dibuang lagi ke sungai. Lumpur sisa banjir dibuang lagi ke selokan. Tidak ada kah terpikir bahwa untuk membuang sampah banjir itu ( paling tidak ) dikumpulkan lagi dan sedikit dirapihkan? Atau lumpur sisa banjir, dimasukan ke kantong plastik atau ke karung2 untuk dibawa ke penampungan sebelum diangkuyt petugas2 kebersihan?
Apa yang salah? Pemikiranku kah atau pemikiran mereka? Dan salah siapa? Entahlah! Semuanya sudah menjadi benang kusut .....
Aku juga sangat yakin, bahwa bukan hanya di tempat2 yang aku lalui saja dengan kejadian seperti ini. Apalagi sangat banyak warga Jakarta yang memang masih susah untuk bisa mengerti tentang kepedulisn lingkungan. Dan hanya ada 2 titik, yang aku amati, karena mobilku akan dipakai oleh anakku untuk test masuk SMA.