Tangga bambu untuk menyangga kabel ( listrik dan telpon ) yang menjuntai turun menuju permukaan jalan. Serta beberapa kabel yang mulai putus (?), yang pasti sangat berbahaya, apalagi jika jalan banjir!
b.     Bukan kendaraan2 itu ( hanya ) akan terganggu saja, tetapi jika banjir datang lagi, makan banjir menjadi media setrum dari kabel2 listrik itu, dan pastinya akan sangat membahayakan semuanya!
Lebih siang sedikit, jalanan mulai ramai, sehingga tidak bisa dibayangkan jika ada
kendaraan ( terutama motor ) yang menyenggol tangga bambu ini .....
c.      Bahwa seperti tulisanku tentang "Wah, Mereka Berani ya, Bergelantungan di Udara Jakarta?", pemda DKI harus berusaha memperbaiki sistim 'perkabelan'. Jika Jakarta memang harus membuat sistim perkabelan ini di atas permukaan tanah, ya tolong sistimnya diperbaiki. Jangan kabel2 ( entah kabel2 apa saja ) berjuntai dalam 1 tiang, tanpa di koordinasi. Bahwa 1 tiang hanya untuk 1 sistim ( listrik atau telpon ), tetapi dalam 1 sistim pun, banyak kabel2 'tak bertuan' nebeng disana! Dan itu sebenarnya sangat membahayakan!
Dan jika sistim perkabelan Jakarta ingin dibangun dibawah permukaan tanah, ya sebaiknya di study positif - negatif nya dahulu, mengingat dataran Jakarta sudah 'turun' dibawah permukaan air laut.
Coba lihat kabel2 semrawut ini! Apakah pemda tidak pernah menyisir jalanan Jakarta dan melihat seperti ini? Bisakah ( atau maukah ) memperbaikinya?
Tidak tahu, bagaimana sekarang, apakah tangga bambu itu masih ada? Dan tidak tahu juga, apakah pemda DKI sekarang ini sudah memprogramkan sistim perkabelan ini untuk dibenahi.
2. Membuang sampah / lumpur banjir, TETAP ke selokan / sungai.
Ketika aku berada di atas jembatan sungai Ciliwung di Kampung Melayu, aku melihat sampah2 sisa banjir menggunung disana. Baik yang sudah dikumpulkan oleh warga secara swadaya, atau yang dikumpulkan dan sudah diangkut oleh petugas kebersihan pamda DKI. Luar biasa kotor, dan ketika aku membuka kaca mobilku, tercium bau amis dan sampah rumah tangga. Tak heran jika pengungsi sakit, baik karena kedinginan, penuh sampah dan kotoran, bahkan polusi bau. Secara di bawah jalan layang Kampung Melayu, masih banyak pengungsi2 disana, yang memang di perkampungan Kampung Pulo dan Kampung Melayu, belum surut. Masih ada air banjir yang setinggi 1 meter bahkan lebih.