Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Tuhanku...Apa yang Akan Engkau Lakukan Terhadapku???"

1 November 2013   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:43 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau aku kepayahan dalam kesakitanku, tetapi yang jelas aku sangat antusias dalam menyambut anakku yang kedua, yang kata Dr Eriyono adalah bayi perempuan. Aku ingin hidup! AKU INGIN HIDUP! Aku tidak akan menyerah! AKU TIDAK AKAN MENYERAH !!!

Tetapi ternyata tubuhku tidak tahan dengan gangguan2 tumorku. Tubuhku bengkak tidak karuan karena tidak mampu menerima obat lagi. Sehingga ketika kandunganku berumur 7 bulan dan berat badan bayi perempuanku sudah diatas 1,5 kg, Dr Eriyono mempertimbangkan untuk membedahku dengan Operasi Caesar. Walau dengan banyak resiko, salah satunya antara aku sebagai ibunya dan bayiku resikonya adalah 50% - 50%. Artinya, aku atau anakku akan bisa hidup setelah operasi, 'fifty - fifty' ..... Astaga, ya Tuhanku ......... Jadi, aku kemungkinannya akan mati 50%? Begitu juga bayiku, resikonya akan mati 50% ??? Begitukah, ya Tuhan ???

Kepalaku terus menggeleng tidak percaya, ketika Dr Eriyono memberitauku pagi subuh hari penantian itu .....

***

Pagi subuh itu, tanggal 26 Agustus 1999, suster mempersiapkan aku untuk dibawa ke atas meja operasi. Lagi2, tidak ada yang menemaniku di ruanganku. Aku bergumul sendiri dengan kesakitanku, ketika oran tuaku dan Dennis pulang dari rumah sakit, dengan senyumku yang dibuat2. Aku tidak tega untuk minta ditemani. Wajah mereka terlihat letih dan Dennis sudah mengantuk. Tetapi begitu semalam mereka pulang, aku kembali bergumul dengan sakitku, dan meminta suster jaga menemaniku .....

Orang tuaku datang. Kami berdoa bersama, setelah papa membaca beberapa Ayat Alkitab dan perenungan. Mereka berusaha untuk terus membuat aku tersenyum dan tertawa, karena aku mau di bedah. Dan jika aku stres, tekanan darahkupun akan naik dan bisa2 aku tidak jadi di operasi.

Kehamilanku ini memang luar biasa! Sakitnya sangat luar biasa! Begitu juga komplikasinya sangat luar biasa! Obat2annya juga banyak luar biasa! Sehingga beban materi untuk perawatanku pun sangat luar biasa! Ya Tuhan ..... darimana aku akan mendapatkan uang untuk menutupi hutang2ku dalam perawatan kehamilan kedua ini???

Karena tumor itu terus mengganggu bayiku, maka bayiku selalu bergerak. Aku yakin, dia juga mengalami kesakitan yang luar biasa, sama seperti aku mengalami kesakitan yang benar2 luar biasa !!! Kasihan, anakku! Ya Tuhannnnn ...... belum dilahirkan saja dia sudah stres, sejak di dalam kandungan, bagaimana dengan perkembangan raga dan jiwanya ???

Karena bayiku terus bergerak dan berputar, akibatnya tali pusarnya melilit lehernya, sehingga bisa saja tiba2 bayiku akan meninggal dunia. Inilah salah satu Dr Eriyono mempertimbangkan membedahku segera! Begitu  juga karena bayiku terus berputaar, sungguh tumor itu berada dalam membedahku harus bergulat dengan tumor besar sebelum mencapai bayiku, yang kemungkinan juga akan terlambat dikeluarkan!

Apalagi dengan penyakit hipertensiku, aku sudah di diagnosa mengalami 'pre-acclamsia', sebuah penyakit hipertensi bagi perempuan hamil, dan menjadi sangat berbahaya bagi keduanya, baik ibunya atau bayinya yang ada di dalam kandungannya! Astaga !!! Tuhanku ...... begitu dasyat nya kah, cobaanku? Aku tidak mau matiiiiii ...... AKU BELUM MAU MATIIIIIIII ...... YA TUHANKUUUUUUUUUU ...... AKU BELUM MAU MATIIIIIIII ........ Aku ingin membesarkan anak2kuuuuu ......

Goncangan fisik dan batin ini justru baru di katakan denan sejujur2nya, ketika sebelum orang tuaku datang pagi itu, oleh Dr eriyono. Walau katanya demikian tenang dan wajahnya tersenyum kebapakan, tetapi aku yakin bahwa beliau juga sedang bergumul denan hati dan tanggung-jawabnya sebagai seorang dokter kandungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun