Begitu juga tentang generasi2 muda Indonesia. Beliau bercerita tentang hidupnya dahulu sebagai mahasiswa di negara rantau. Dan beliau juga bercerita bahwa dulu beliau sudah 'berani' bersuara lantang tentang keinginan2 mereka sebagai generasi muda, pada waktu itu.Dengan berseri2, beliau banyak juga bercerita apa yang belau inginkan tentang masayarak Indonesia kebanyak dalam dunia perbankan .....
Hubungan antara keinginan beliau dengan kami dalam komunitas IDKITA, sangat erat. Apalagi berhubungan dengan perempuan dan generasi muda. Bahwa konsep2 IDKITA pun sama, tentang pemberdayaan perempuan lewat ICT ( tentang pengertian sebagai dunia maya bagi mereka dan anak2 mereka, serta tentang bagaimana perempuan bisa berkarya lewat dunia ICT seperti untuk menulis atau berjualan online untuk penghalisan keluarga ).
Beliu juga concern dengan generasi muda yang sejarang sudah menjadi 'generasi digital'. Generasi2 muda sekarang maunya serba instan, dan maunya hanya duduk saja tanpa mengerjakan secara fisik, tetapi harus tersedia! Sehingga, kebutuhan2 masa depan mereka harus mulai mem-fasilitasi mereka. Karena memang pada suatu saat dunia akan hanya berada di 1 tombol gadget mereka. Semuanya akan 'paperless' ( tanpa kertas ), semuanya akan otomatis, bukan manual.
Begitu juga tentang perbankan. Sekarang saja, untuk mengambil uang tidak harus mengambilnya dalam bentuk 'uang hardcopy', tetapi pembayaran2 langsung lewat internet benking. Dan fenomena2 seperti ini, sudah kami pikirkan salah satunya lewat komunitas IDKITA. Dan pak Gatot sebagai Direktur Utama BNI sangat setju dengan pemikiran kami, dan beliau siap mendukug kami dalam kegiatan2 dan program2 kami lewat IDKITA.
Diskusi kami yang pertama ini sudah memunculkan beberapa ide2 baru, baik untuk IDKITA maupun untuk perbankan. Sehingga, pak Gatot seakan tidak ingin berlama2 untuk merealisaikan ide2 kami ini. Sehingga, dengan cepat beliau bertanya, apakah minggu depan IDIKITA bisa berdiskusi lagi untuk mulai menyusun program2 yang memang sudah kami persiapkan.
Ternyata, Tuhan memang Maha Besar! Keinginan kami berdiskusi dengan pak Gatot adalah untuk bersama melakukan kegiatan kami dalam pemberdayaan perempuan dan perlidungan anak2 dan remaja, bahkan beliau menyambut baik program2 ini, bukan hanya beliau sekedar mendukung saja, tetapi justru beliau ingin melakukan kerjasama dalam pemberdayaan masyarakat Indonesia. Lewat 'akar rumput' Â kita akan terus menjulang keatas, bukan lewat atas ke bawah .....
Terakhir setelah sekitar 1,5 jam berdiskusi, aku memberikan 2 buah buku tentang aku sebagai stroke survivor dan aku sebagai cancer survivor, untuk pak Gatot. Setelah itu beliau cepat2 membukan plastik2 pembungkus buku2 tersebut, lalu beliau menyodorkan bukuku itu untuk aku tanda tangani ......
Aku menandatangani buku2ku untuk pak Gatot M.Suwondo
Sepulangnya dari Gedung BNI 46, kami merasa puas dan senang hati. Tuhan Maha Besar! Semuanya terus dilakukannya untuk pelayanan bagi sesama, bagi pemberdayaan perempuan, bagi anak2 dan remaja, dan bagi banyak orang, bagi masyarakat Indonesia!