Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melihat Kehidupan di Kota-Kota Kecil dan Desa-Desa Swiss

26 Maret 2015   16:18 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 8955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_405486" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi"][/caption]

Bawaanku cukup banyak setelah berberlanjadi di Luzern. Perjalanan kami dari Luzern ke Zurich tidak memakan waktu lama. Memang agak sedikit macet karena waktu itu adalah jam2 sibuk pulang kantor ( sekitar jam 5.30 an ) , tetapi tidak semacet di Jakarta, bahkan menurutkku itu tidak macet sama sekali, Cuma mengantri .... Hihihi ....

Sambil bercanda di bus, kami bercerita apa yang kami senang dalam tour kali ini. Sambil juga kami makan coklat yang kami beli di Luzern. Membuka oleh2 jam tangan kesukaan masing2 dan berceloteh riang untuk rencana besok.

Menyenangkan, ketika ternyata semua jerih payahku menabung 3 tahun ini untuk berwisata di Eropa, membuahkan hasil yang nyata. Bukan tentang 'wisatanya' saja, tetapi kebersamaanku dengan 2 anak2ku semakin erat terasa. Dan semakin aku merasa, mereka semakin saling menyayangi dalam 1 keluarga .....

Banyak teman2 wisatawan dalam tour kali ini, saat itu kecapekan. Banyak dari mereka hanya tidur sampai Zurich. Memang capek. Dari berangkat jam 10.00 an lalu bermain Pilatus dan di Titlis, makan di puncak Titlis sampai belanja di Luzern, membuat hati senang dan excited. Itu memang capek. Tetapi bahagia ..... Dan aku dan anak2ku sama sekali tidak merasa kecapekan ......

Kami bertiga justru tertawa2 tidak berhenti. Cuaca yang menjandi lebih ramah denan matahari bersinar lewat awan2 putih yang berarak di langit biru, membuat ksmi semakin riang. Padahal waktu itu sekitar jam 6 sore tetapi ketika musim panas tiba, di Eropa akan terus seterang siang hari sampai jam 10 malam.

1427360957989202021
1427360957989202021
14273609761059094518
14273609761059094518
Anak2ku riang bercanda berdua .....

Bus kami cukup cepat melaju dijalan raya. Sedikit macet ketika mau memasuki Zurich. Tetapi untukku, sekali lagi itu bukan kemacetan, cuma mengantri, hihihi .....

Di dalam bus watu itu, aku semoat berpikir sejenak. Mengumpulkan memori kebahagiaan, berlibur bersama dengan ke-2 anak2ku. Waktu itu memang baru 8 hari kami mengarungi liburan bersama di Eropa. Memang masih kurang dari ½ perjalanan kami, tetapi aku pun sudah memikirkan tentang  bagaimana kita liburan ini selesai. Dan aku seakan tidak mau liburan bersama ini selesai begitu saja. Aku harus memikirkan rencana2 liburan bersama dengan anak2ku lagi, jika ada waktu libur yang bersamaan.

Aku hanya tersenyum2 saja melihat anak2ku bercanda. Sambil mendengarkan apa yang mereka perbincangkan, aku melihat2 keluar jendela bus. Jendela besar dan bersih, tanpa satu pun titik noda yang aku lihat, sungguh membuat hatiku nyaman.

Rumah2 pedesaan perjalanan dari Luzern ke Zurich membuat aku benar2 terkesan. Jarak antar 1 rumah ke rumah lain, cukup jauh tetapi masih bisa dicapai dengan jalan kaki, apalagi jika kita sedang berjalan di jalan bebas hambatan ( jalan tol ). Lingkungannya sangat hijau dan nyaman. Kegiatan mereka hanya bertani ( sepertinya juga tidak banyak lahan yang ditanami. Mereka menanam sayuran dan rermputan untuk pakan ternak ).

14273610121935751531
14273610121935751531

1427361073178632213
1427361073178632213

Jalan pedesaan luar kota antara kota2 di Swiss dalam perjalanan pulang ke Zurich

Artinya bahwa punduduk nya cukup sedikit, dimana yang aku dengar pun mereka 'kehabisan' genersi muda. Sekilas pengamatan, petani dan peternak yang aku lihat adalah orang2 dewasa diatas 30 atau 40 tahun. Dimana generasi muda mereka?

14273611041253574367
14273611041253574367

14273611272072219285
14273611272072219285

Seorang tua dengan kuda nya, mengingatkan aku tentang cerita Heidi, kakek2 peternak kambing di Mainfield, Swiss. Hujan dan padang rumput hijau terpampang segar di depan mataku .....

Antara rumah2 cukup jauh dan rapih. Pasti terdapat kebun depan rumah dan bench2 untuk bersantai keluarga .....

Langit cerah dan mendung menggantung silih berganti di sekeliling kami. Dalam 1 hari ini, foto2 kami ada yang berlangit biru cerah atau ada foto2 yang berlangit mendung kelabu. Cepat sekali bergantian. Kadang ada yang gerimis, apalagi hujan deras di Puncak Titlis, kadang juga tanpa hujan dan langit biru, seperti di Luzern.

14273611591748819997
14273611591748819997
1427361181304406003
1427361181304406003
Gereja kecil tua, tenang dan senyap di tepi Danau Luzern. Perumahan bertingkat yang didiami beberapa keluarga seperti apartemeb 4 dan 5 lantai khas Swiss .....

14273612131092750403
14273612131092750403

14273612351726118062
14273612351726118062

Memasuki beberapa kota kecil antara pedesaan, pemeerintah Swiss tetap membangun d=fasilitas ciamik untuk warganya. Bersih, segar dan tetap indah .....

1427361265765450354
1427361265765450354

1427361286461645078
1427361286461645078

Fasilitas trem listrik pun dibangun untuk warga, walau ini berada di sebuah kota kecil, di tepi Danau Luzern. Garis merah di foto diatas, merupakan fasilitas jalan untuk bersepeda, bahkan juga untuk berkuda .....

14273613321821366503
14273613321821366503

1427361356666371472
1427361356666371472

Taman ingkungan di tepi Danau Luzern, dengan bunga2 sisa musim semi sejak Maret sampai Juni 2014, masih terpampang di depan mataku, dengan indah nya! Dan Fasilitas sepeda sangat nyama dengan pedestrian sesuai dengan kebutuhan warga.

14273613871964282116
14273613871964282116

1427361445897948149
1427361445897948149

Walau di kota kecil, pemerintah juga menyediakan hotel2 kecil. Pasarnya memang hanya warga local, tetapi tidak menutup kemungkinan wisatawan asing yang ingin 'mengasingkan diri' di kota kecil Swiss bisa menyewa hotel2 tersebuut.

Juga walau di kota kecil, perbaikan jalan pun sangat rapi, denan tanda2 dan marka2 jalan dengan standard internasional. Tanpa tanah, tanpa berantakan, dan pekerjanya sangat sedikit! Nyama tetap berkendara, karena semua wawrga payuh mentaati aturan2 yang telah digariskan .....

**Kapan Indonesia seperti itu?

Antara masing2 kota besar di Swiss, paling tidak selama perjalanaku dari Zurich, Luzern, Pilatus, Titlis, kembali lagi ke Luzern dan Zurich lewat jalan yang sedikit berbeda ( pedesaan yang berbeda ), terdapat beberapa kota kecil yang diselingi dengna jalan luar kota ( pedesaan ). Ketika perjalanan awal dari Zurich kami masuk ke jalan tol supaya cepat dan ketika kembali ke Zurich, kami melewati jalan2 kecil, kota2 keciluntuk melihat2 keindahan Swiss dalam kacamata yang berbeda ..... dan sungguh, itu membuah aku semakin terpana untuk sebuah mimpi baru, tentang kehidupan di Swiss .....

Tidak terasa, kami memasuki Zurich, kota terbesar dan termahal di Swiss. Kami berhenti di tengah kota, untuk lebih memudahkan kami, karena dekat dengan segala macam stasiun, untuk kereta, bus atau taxi. Walau sebenarnya, kami justru ingin kembali lagi di tempat semula ( Central Tour ), karena sangat dekat dengagn hotel kami. Tetapi, sudahlah ..... untung juga untuk kami, karena sempat masuk dan berjalan2 ke semua stasiun di Zurich, yang biasanya hanya ada di film2 yang kami tonton .....

Welcome home, Zurich .....

Sebelumnya :

Pesona dan Keindahan Danau Luzern [Vierwaldstättersee]

'Luzern, Swiss ' : Kota Kecil Berpotensi Besar

Belanja Jam dan Coklat di 'Shopping Street' Grendelstrasse, Schwanenplatz, Luzern

[Engelberg] 'Kota Malaikat' : Salah Satu Kota Tercantik di Dunia yang tidak ter-'Blow Up'

Tidak Bisa Bermain Salju di Titlis karena Hujan? Berfoto Saja, Yuuukkk .....

'Glacier Cave' : Cerita Gua Es dan Mimpi

Sensasi Makan Siang di Puncak Gunung Titlis, dan Harganya?? Wooww .....

Keindahan Salju di Titlis, Berbalut dengan 'Kengerian' .....

Menuju Puncak Titlis [ 2.238 Meter dari Permukaan Laut ] dengan 'Cable Car'

Dari Alpnachstad, Menuju Puncak 'Mount Pilatus' .....

Pemandangan Swiss, Cantik? Indonesia juga! Tetapi .....

Jangan Pernah Berkata "Mahal" Jika Berniat Wisata ke Luar Negeri .....

"Sendiri" di Limmatstrasse Garden, Zurich City

Inspirasi dari 'Zurich City' untuk Tempat Tinggal yang Nyaman Bagi Warganya

'Zurich City' : Kota Metropolitan yang Peduli Kepada Warganya

'Zurich Lake' : Pemukiman Mahal untuk Sebuah Gaya Hidup

Indahnya 'Zurich Lake' [ Zurichsee ] .....

Kota Tua Zurich: Mengadaptasikan Konsep Modern Kota Dunia

Berkeliling di Kota Tua Zurich, di Swiss

Hari Kedua di Zurich : Hidup Itu Sangat Singkat

Ketika Mukjizat Tuhan Datang Tepat Pada Waktunya .....

Selamat Datang di Swiss, Selamat Tinggal Belanda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun