Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anakku Lahir Tanpa Tangis dan Aku Mengalami Pendarahan Hebat!

6 Februari 2014   18:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:05 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak tahu, berapa lama bayiku 'mati'. Tetapi tiba2 ketika dokter anak yang bekerja sama dengan Dr Eriyono untuk melahirkan bayiku, menepak pantat bayiku, seketika saat itu juga bayiku menangis keras ...... PUJI TUHANNNNNNN ......

Aku membayangkan perbedaan atara hidup dan mati berada di sebuat titin, seperti selembar rambut dibelah 1000 ..... sangat tipis ...... Ketika aku sudah pasrah waktu aku melihat bayiku tidak bergerak dan tidak menangis, bahkan tubuh bayiku sedikit membiru karena leher bayiku terlilit tali pusarnya sendiri, seperseian detik ketika dokter anak menepak pantat bayiku, seketika itu juga bayiku mengais sekeras2nya .....

Ya Tuhanku ... terima kasih Tuhan .... Terima kasih, aku tidak tahu lagi, bagaimana aku harus bersyukur kepada Tuhan ..... Dan bayiku digendong oleh suster, diiringi dokter anak untuk dibersihkan dan diperlihatkan ke keluargaku, walau setelah itu bayiku harus masuk ke inkubator dalam waktu entah sampai kapan karena bobotnya baru 1,8 kg dan umurnya baru 7 bulan lebih dalam kandunganku .....

Apapun itu, aku sudah sangat bersyukur ..... Tuhan sangat luar biasa! Apapun yang aku inginkan, ternyata DIA kabulkan, termasuk bayiku yang barusan aku lahirkan, walau hidupku masih di ujung tanduk .....

Begitu kehebohan dengan bayiku selesai dan sunyi senyap ruang operasiku, dokterku masih harus berjuang untuk menyelamatkan hidupku. Hatiku yang damai dan tentram karena bayiku sudah lahir dengan selamat, perlahan menjadi lebih tenang, ketika sepertinya aku melayang2 di udara .....

Terbang melayang ..... melayang di ruang operasi ..... ada apa denganku??? Mengapa aku tidak merasakan dunia ini lagi? Dimanakah aku???

Aku tidak tahu, apakah aku sudah mati ataukah hanyak sekedar mimpi? Aku tidak tahu. Waktunyapun cukup singkat. Seperti aku melayang dan melihat tubuhku ada di ruang operasi dan aku beerada jauh meyang disana. Apakah aku memang pernah mati?? Ataukah aku hanya sekedar bermimpi 'aneh?' jika aku pernah mati,aku hanya melihat tubuhku di bawah sana. Tetapi jika aku haya bermimpi, itu adalah mimpi ter'aneh' yang aku pernah alami .....

Aku tidak tahu ..... tetapi aku 'melihat' tubuhku disana ..... jauh disana ..... Aku dimana ya?? Lhaaaa, itu kan aku??? Lalu, dimanakah anakku???? Aku mau anakku ...... aku mau anakku ...... !!!!!

Tidak jelas memang, apa yang sedang diperbuat dokter2ku itu kepada tubuhku. Tetapi yang jelas, dari keterangan dokter Eriyono setelah semuanya selesai, mereka sedang berusaha membuat aku 'hidup' kembali, berusaha menahan darah yang terus mengalir dari rahimku karena tumor itu tidak mau pergi. Jika doktek memaksa tumor itu pergi dengan menyayatnya, maka darah terus membanjir. Ya, aku mengalami pendarahan hebat!

"Anakkuuuuu ..... dimana kamu????? Sini, mama ingin memelukmuuuuu ..... anakku ..... aku belum memberikan nama anakku. Dari hasil USG sejak beberapa bulan sebelumnya, anak keduaku berjenis kelamin perempuan. Pasti dia sangat cantik! Anakku .... dimana kamu ????"

Aku terus tenggelam dalam keheningan .....

Dari buku ke-3 : “Ketika Tuhan Masih Memberikan Aku Hidup”

1391685117432276901
1391685117432276901

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun