***
Ini selintas berita pasca IDKita terjun ke Purwokerto. 'Dunia maya' bukan hanya di internet saja. Tetapi termasuk ber- SMS, WhatApps, ber- BBMlewat smartphone, bahkan di hp jadul pun ada ( paling tidak ber-SMS ). Ketika mereka jauh dari fasilitas dan dana tidak mencukupi, mereka ternyata mamu mengubah 'dunia maya' mereka lewat genggaman smartphone via SMS, WhatApps serta BBM. Mereka membangun dunia maya mereka dengan positif, berdiskusi untuk yang mereka ingin tanyakan.
'Dunia maya', yang aku maksudkan adalah ketika kita tidak bisa melihat lawan bicara kita secara fisik, tetapi hanya lewat mengetik ( tangan ) atau mendengar ( mulut ). Aku tidak tahu, apakah aku slah dengan pengertian 'dunia maya' ku, tetapi ketika aku tidak bertemu muka dengan lawan bicaraku, aku katakan itu 'dunia maya'. Seperti di awang2, tetapi jika dunia maya itu bisa dikendalikan dengan kegiatan positif, hasilnya sangat bermanfaat.
Seperti IDKita Kmopasiana, dimana terbentuk dari dunia maya, berkantor di dunia maya serta pelayanannya sebagian ada di dunia maya. Tetapi orang2nya tetap manusia biasa, berlandaskan niat tulus untuk berbagi menjadi dunia maya adalah juga dunia nyata, dengan hak dan kewajiban yang sama, serta dengan kegiatan sosial dan kemanusiaan yang sama, hukum yang sama serta adanya orang2 baik dan penjahat2 yang sama, pararel dengan dunia nyata .....
Juga seperti siswi2 dan guru2 yang sudah berada dalam misi yang sama, dengan kami di Jakarta dan mereka di Purwokerto, menjadikan 'dunia maya' arena diskusi kami. Lewat SMS atau WhatApps, lewat email, YM atau Kompasiana, kami mengjadikan dunia maya kami bermakna dan bermanfaat, bagi masing2 dari kami.
'Kekuarangan' bagi siswa2 di kota2 kecil bukan sebagai kelemahan mereka. Kekurangan itu justru membuat mereka semangat, bahwa mereka pun bisa seperti siswi2 dan guru2 di kota besar. Dan kami, IDKita, mendukung penuh untuk itu. Janji kami kepada mereka adalah apapun yang mereka tanyakan lewat SMS atau WatApps, atau email atau apapun yang lain ke alamat dunia maya kami, akan kami balas secepatnya. Karena, jika mereka sudah meluangkan waktu untuk kami datang dam ketika mereka meluangkan waktu untuk bertanya, kami tidak akan melepas kesempatan itu, untuk masing2 melakukan yang terbaik dalam ekspresi diri .....
Tidak ada kebahagiaan lain yang kami rasakan ketika yang kami lakukan membuat orang lain semangat dan terus berkarya untuk diri sendiri, dan untuk lingkungannya, apapun itu .....
Semangat! Salam IDKita Kompasiana .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H