Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belanja Jam dan Coklat di 'Shopping Street' Grendelstrasse, Schwanenplatz, Luzern

23 Maret 2015   13:23 Diperbarui: 4 April 2017   17:34 15095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Schwanenplatz, plaza terkenal di Luzern untuk urusan belanja ..... Dan Bucherer adalah butik jam terbesar dan terkenal buatan Swiss .....

Luzern! Salah satu kota cantik di Swiss. Aku 2x pernah ke Luzern dan sempat berjalan diatas jembatan tua terkenal disana, 'The Chapel'. Lihat tulisanku 'The Chapel', Sebuah Jembatan Tua, Landmark dari Kota Lucerne di Pedalaman Swiss.

Waktu itu, kami memang tinggal disana 4 hari, dan berkeliling sampai ke Jungfrau, Gunung bersalju abadi juga seperti Titlis. Tetapi saat ini, Luzern hanya sebagai kota rehat, minum the atau kopi, sebelum kembali ke Zurich, dari perjalanan wisata ke Gunung Titlis. Dan kami hanya diberi waktu sekitar 30 menit untuk rehat.

Bus wisata kami memang berhenti di dekat 'The Chapel', yang menjadi icon kota Luzern atau Lucerne. Tetapi ternyata anak2ku tidak berminat untuk menapaki jembatan tua itu, jadi kami anya berjalan2 di 'shopping street' nya saja. Anak2 mita dibelikan jam dari Swiss, dan ternyata aku pun akhirnya beli beberapa jam sedikit 'harga miring' untuk koleksi sendiri .....

Swiss bukan merupakan 'kota belanja'. Swiss adalah kota yang terkenal dengan keindahannya. Barang2 disana, bahkan souvenir2nya pun harganya lebih mahal dari barang2 atau souvenir2 di negara Eropa lainnya. Sehingga aku hanya membeli yang khas disana, dan yang pasti adalah kartupos, koleksi untukku.

Karena Swiss tidak dikenal dengan barang2nya, shopping Street nya pun tidak terlalu di blow-up. Toko2nya sederhana dan minimalis, kecuali di 'pintu gerbang shopping streetnya, di Plaza Schwanenplatz, di jalan Grendelstrasse.

1427091350729978708
1427091350729978708
1427091421365876808
1427091421365876808
Grendelstrasse ternyata seperti labirin, kia bisa tersesat didalamnya. Ketika aku masuk di sebuah toko coklat, dan jalan keluarnya tidak dari jalan masuknya, membuat kami sedikit bingung, kemana kami harus berjalan menuju 'tempat pertemuan' .....

1427091456518536174
1427091456518536174
Suasana sepi tanpa hingar bingar sebuah pertokoan, seperti perkotoan pada umumnya .....

Swiss sendiri terkenal dengan 'kota jam' nya. Dimana jam dari Swiss benar2 sangat bagus, dan banyak memiliki merk2 terkenal didunia dan sangat mahal. Banyak juga jam dari Swiss tanpa menggunakan baterai, tetapi menggunakan tenaga kinetic, sehingga menjadikan jam dari Swiss sangat awet dan klasik. Puji Tuhan, aku bisa mempunyai beberapa jam merek terkenal dari Swiss dengan tenaga kinetic, yang aku beli dari sana dengan harga 'miring' .....

Toko jam terkenal di shopping street di Luzern memang 'The Bucherer'. Tetapi itu memang toko jam2 mahal. Seperti Rolex yang terkenal sebagai salah satu jam termahal di dunia. Tetapi aku tidakakan membeli jam disana, apalagi untukku sendiri. Kami hanya ingin membeli jam2 Swiss tetapi yang tidak mahal. Juga kami membutuhka beberapa doos coklat, dimana anak2k sudah memintanya sejak dari Jakarta, coklat Swiss .....

Akhirnya kami masuk ke toko souvenir terkenal, Casagrande. Segala macam souvenir dan jam2 Swiss yang tidak terlalu mahal ada disana. Sebuah toko besar, dengan rak2 putar untuk memajang kartupos yang berada dari luar sampai dalam, membuat aku melotot! Ya ..... aku gila kartupos! Sehingga dengan kalap aku memilih kartupos2 cantik untuk tambahan koleksiku.

14270914891997249747
14270914891997249747
14270915421324956666
14270915421324956666
Souvenir khas Swiss adalah pisau lipat dan jam 'kuk-kuk', selain jam tentunya. Sehingga pisau2 lipat 'Swiss Army' pun terpajang di rak2 putar di luar toko! Harnya cukup mahal, walau sepertinya yang ada di Casagrande merupakan toko souvenir untuk turis. Yang Dennis inginkan, berharga sekitar 25 Euro, untuk kebutuhannya. Jadilah dia memilih itu, karena yang aku tahu di Jakarta, yang dia inginkan berharga sekitar 1 juta Rupiah .....

Kami masuk kedalam. Tidak terlalu penuh. Dengan nyaman kami memilih jam2 yang jadi incaran kami. Aku membuat peraturan dengan anak2ku untuk tidak membeli darang2 mahal. Dan ternyata pun, jam2 Swiss yang kami incar ternyata berharga 'miring'. Sebuah jam klasik yang sekarang sering melingkar di tangan kiriku, hanya berharga dibawah 1 juta rupiah, dimana aku tahu merek itu di Jakarta, berharga lebih dari 2 juta. Kami membei beberapa jam Swiss yang kami inginkan, ditambah untuk mama ku sebagai oleh2.

14270916042069419263
14270916042069419263
Show room khusus Jam Swiss. Merek dan desain tidak ada di Indonesia. Dan aku yang juga kolektor jam ( walau tidak semuanya mahal ), menjadi sangat excited untuk memilih dan membeli beberapa jam Swiss. Tabunganku selama 3 tahun ntuk wisata ke Eropa  semakin lenyap, berganti dengan barang2, kebahagiaan dan kepuasan bersama dengan anak2ku ......

Puas dengan belanja jam Swiss, kami ke bagian coklat. Dan anak2ku melotot dan seru mencari apa yang mereka inginkan. Merek2 Swiss yang tidak ada di Indonesia, membuat mereka kalap dan ingin mencobanya. Hahaha ..... aku sih tidak suka coklat. Dari manapun. Yang aku suka adalah keju! Dimana aku benar2 puas ketika berada di beberapa pabrik keju Belanda .....

Coklat 'Lindt' yang sudah terkenal dan ada di Indonesia, sih kami tidak tertarik! Anak2 justru tertarik ketika dalam beberapa rak di bagian coklat, berbagai merek Swiss dengan warna serta desain local, yang membuat anak2ku sangat excited! Aku membiarkan saja untuk mereka mengambil yang mana pun yang mereka inginkan! Dan sungguh Tuhan ..... hatiku berbunga2 ketika dengan bahagianya mereka berkutat dengan coklat2 yang mereka inginkan ......

14270916351714609614
14270916351714609614
14270916581889577595
14270916581889577595
Merek2 lokal Swiss inilah yang membuat anak2ku excited untuk mengambil /membeli apa yang mereka inginkan .....

Beberapa tas plastik 'Casagrande' sudah kami dapatkan setelah aku membayar semua belanjaan kami. Astaga! Agak ngeri aku melihat tagihanku. Sekitar 800 Euro. Tetapi itu sudah termasuk oleh untuk mamaku serta beberapa sahabat sebagai oleh2 ..... Dan belanjaan ini aku pastikan yang terbanyak selama kami berwisata di Eropa, sampai kami kembali ke Jakarta.

Masih ada waktu untuk kami sedikit mencari es krim. Di Schwanenplatz, dekat bus wisata kami parker, ada sebuah kedai kecil menjual eskrim. Dan kami membeli 3 mangkok eskrim dengan sedikit macaroon manis, yang terlihat sangat enak! Ya ..... macaroon ya memang enak sekali!

14270917321778846771
14270917321778846771
1427091757693388327
1427091757693388327
Tepat 30 menit berlalu, sangat tepat waktu ketika Peter melambai2kan bendera Swiss nya untuk mengajak kami masuk ke dalam bus. Dan kamipun naik sambil terus bercanda ria, berjalan menuju Zurich .....

Sebelumnya :

[Engelberg] 'Kota Malaikat' : Salah Satu Kota Tercantik di Dunia yang tidak ter-'Blow Up'

Tidak Bisa Bermain Salju di Titlis karena Hujan? Berfoto Saja, Yuuukkk .....

'Glacier Cave' : Cerita Gua Es dan Mimpi

Sensasi Makan Siang di Puncak Gunung Titlis, dan Harganya?? Wooww .....

Keindahan Salju di Titlis, Berbalut dengan 'Kengerian' .....

Menuju Puncak Titlis [ 2.238 Meter dari Permukaan Laut ] dengan 'Cable Car'

Dari Alpnachstad, Menuju Puncak 'Mount Pilatus' .....

Pemandangan Swiss, Cantik? Indonesia juga! Tetapi .....

Jangan Pernah Berkata "Mahal" Jika Berniat Wisata ke Luar Negeri .....

"Sendiri" di Limmatstrasse Garden, Zurich City

Inspirasi dari 'Zurich City' untuk Tempat Tinggal yang Nyaman Bagi Warganya

'Zurich City' : Kota Metropolitan yang Peduli Kepada Warganya

'Zurich Lake' : Pemukiman Mahal untuk Sebuah Gaya Hidup

Indahnya 'Zurich Lake' [ Zurichsee ] .....

Kota Tua Zurich: Mengadaptasikan Konsep Modern Kota Dunia

Berkeliling di Kota Tua Zurich, di Swiss

Hari Kedua di Zurich : Hidup Itu Sangat Singkat

Ketika Mukjizat Tuhan Datang Tepat Pada Waktunya .....

Selamat Datang di Swiss, Selamat Tinggal Belanda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun