Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika 16 Tahun Bangunan Itu Terbengkalai

8 Januari 2014   11:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BDNI Centre - proposal desain I.M.Pei ( Bank of China ) di Jakarta

Aku tidak mau membahas tentang bangunan itu, akan ada tulisanku yang lain tentang bangunan itu. Dan aku juga tidak mau membahas mengapa tidak ada ( atau belum ada ) investor yang mau 're-build' bangunan ini. Yang aku ingin bahas adalah, apakah tidak ada yang peduli bahwa bangunan yang belum jadi ini, ternyata membuat 'noda' di sebuah 'skyline' Jakarta?

Dengan bangunan2 tinggi dan mewah di sekitarnya, bangunan yang belum jadi ini tidak bisa 'mengimbangi' sebuah kebersahajaan dari ibukota negara. Bangunan yang belum jadi ini, tidak bisa 'direkayasa' menjadi sebuah titik yang cantik, sehingga 'noda' benar2 terlihat.

Terletak di daerah prima jalan Sudirman di belakang Hotel Le Mererien dan berhadapan dengan Wisma Dharmala dan disekelilingnya adalah beberapa apartemen mewah, Hotel Sahid serta tepat di 'hook' persimpangan jalan Sudirman dan jalan layang yang melintasinya dari Karet Bivak ke jalan Dr Satrio. Sebuah lokasi bangunan yang sangat prestisius, dan adalah sangat wajar jika is empunya ( dahulu ) mengharapkan prestisius yang tinggi untuk keuntungan dari hasil penjualan atau penyewaan ruang2 kantor disana.

1389156414817057623
1389156414817057623

Bangunan2 mewah di sebelahnya ......

Ketika krismon melanda Indonesia dan bertahap mampu untuk membangun lagi, ternyata bangunan ini tetap tidak ada yang mau ( atau tidak bisa, karena dananya terlalu tinggi ) untuk 're-build' atau membangun kembali? Aku tidak tahu itu. Tetapi yang jelas, bangunan yang desainnya mengadopsi Bank of China, akan menjadi bangunan yang tertinggi di Indonesia dan mewah serta prestisius. Sehingga kemewahan serta konsep awal desain tersebut tidak mampu mengimbangi nilai re-build sekarang ini .....

Aku tidak tahu detail permasalahannya. Tetapi yang aku mau soroti adalah adanya ketimpangan skyline Jakarta, dengan bangunan ini. Seakan2 kota metropolitan sekelas Jakarta, sebagai ibukota negara, mempunyai 'noda'.

13891564501289045180
13891564501289045180

Di lihat dari jalan menuju jalan Dr Satrio, sangat sayang bangunan ini hanya sebagai 'tonggak sejarah' jaman krimon .....

Aku bukan sok mau membangun Jakarta dengan bangunan2 mewah, bukan. Aku juga bukan seorang arsitek yng tidak humanis. Tetapi, aku cuma mau mengatakan, bahwa jika sekarang Jakarta mempunyai kota metropolitan setingkat dunia, seharusnya secara fisik Jakarta dilengkapi dengan fasilitas2 umum, transportasi massal serta pembangunan di berbagai fisik kota dan yang tidak kalah pentingnya adalah kemapanan warga kota dalam bentuk kepedulian sosial dan lingkungannya.Itu semuanya adalah yang TERPENTING!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun