Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Keindahan Salju di Titlis, Berbalut dengan ‘Kengerian’ …..

10 Maret 2015   13:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:52 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dingin terus menusuk kulit. Ketika ada salju, pasti suhu udara dibawah 0 derajat. Yang aku lihat di cable car ini, ada thermometer suhu dan menunjukan suhu minus (-) 12 derajat Celcius. Aku dan anak2ku memakai baju dalam, kaos lengan panjang, pullover tebal, dan mantel. Masih juga dingin. Tetapi aku tidak terlalu peduli dengan 'dingin' yang menyengat. Aku lebih terfokus dengan pemandangan alam di luar sana .....

14259696491104988209
14259696491104988209
14259696911362872574
14259696911362872574
Dunia 'gelap' dengan hujan lebat yang menerbangkan bongkahan2 salju kecil, dan 'melemparkannya' ke bawah lewat serpihan2 butiran salju .....

Tuhan menciptakan salju yang luar biasa! Ketika kita berkesempatan mendaki Mount Titlis ( walaupun mendaki nya dengan cable car, hihihi .....), aku tahu Tuhan bukan hanya ingin kita melihatnya saja, tanpa membagikannya kepada yang lain. Tetapi aku sangat percaya, bahwa ke-luarbiasaan nya yang diciptakannya, harus membuat kita takjub dan terus memuliakan Nama NYA.

Alam pasti digjaya! Sesuai dengan keluarbiasaan Tuhan dalam menciptakan semuanya, manusia itu tidak ada apa2nya! Apalagi, ketika aku terus terfokus dengan pemandangan putih salju diluar sana, indah tetapi 'menyeramkan' .....

Mungkin tidak banyak yang berpikir terbalik seperti aku. Apalagi ketika berwisata di tempat2 cantik, yang mungkin hanya sekali seumur hidup. Harusnya aku berpikir senang dan bersenang2 saja. Tetapi mungkin karena aku sudah ketiga kalinya ketempat ini dan sering bergumul dengan salju di tmpat2 yang lain, membuat aku terfokus untuk 'out of the box'. Berwisata dengan berpikir sedikit lebih ekstrim .....

Ketika mata ku yang memandang salju diluar sana, ketika pikiranku terfokus dengan keadaan diuar sana, aku membayangkan sebuah dunia yang dikelilingi salju abadi. Tanpa matahari, tanpa ada suara2 selain angin yang menderu. Sebuah tempat yang gelap setiap saat, dan membuat hati sedikit ciut tanpa kehangatan .....

Yang aku tahu, di pelosok kutub bumi ada tempat seperti ini. Dimana sinar matahari remang2 hanya ada di 3 bulan dalam 1 tahun berjalan. Seluruhnya diliputi salju, beku dan angin menderu. Selalu memakai baju tebal dan berat tubuh menjadi lebih berat karena bajunya.

Suasana pasti lebih muram, karena sinar matahari hanya ada di 3 bulan tiap tahun, dan itupun hanya remang2. Mereka berjalan dengan alas sepatu salju yang berat, dan jika aku harus tinggal di tempat seperti itu, dimana aku adalah 'disabled' dengan lumpuh ½ tubuh kanan karena stroke, serta banyak memakai kursi roda, nyaman kah aku? Aman kah aku?

Tidak! Tidak aman, apalagi nyaman! Bergerak saja susah, apalagi harus memakai baju berlipat2. Untuk memakai 1 kaos saja, aku harus minta bantuan anakku. Apalagi memakai kaos dan pullover sserta celana2 legging khusus untuk udara dingin .....

Belum lagi, susah berjalan yang mengakibatkan kaki akan sering terpeleset, jia tidak sedang memakai kursi roda. Jika diatas kursi roda pun, mungkin kah aku didorong di antara salju2? Roda kursi rodaku tidak mampu melawan alam ....

Bagaimana jika aku memang harus tinggal di Titlis? Dengan salju abadinya? Tetantu sama saja. Keindahan alam itu membuat aku trenyuh. Ketika Tuhan mengijinkan aku lumpuh ½ tubuh, ternyata aku tinggal di negara yang nyaman untuk hidup. Ketika aku berkesempatan menyusuri wisata ke tempat ini, membawa anak2ku untuk melihat dunia, Tuhan membuka wawasanku tentang keluarbiasaan Tuhan yang mampu merangkai perjalanan hidupku .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun