Pengalaman Pertama dalam Badai Salju
Pengalaman tentang 'kengerian' ku ini, berawal dari 'kesunyian' di tengah2 keramaian. Bahkan ditengah2 wisata dunia. Ketika itu, kami berada di cable car dari Trubsee menuju Stand, di puncak Gunung Titlis, di Swiss. Bisa dilihat di beberapa link diatas artikel ini.
Kami berada di cable cr, dengan beberapa teman wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Cable car ini bisa berputar, dan kami bisa melihat 360 derajat, tanpa kami harus mengelilinginya. Dan itu sangat membantu untuk aku yang berada di kursi roda. Aku bisa melihat 360 derajat tanpa harus berkeliling di dalam cable car .....
Dari Engelberg ke Trubsee, pemandangan sekeliling kaki Mount Titlis adalah hijau ... hijau ... dan hijau ... hewan2 ternak dengagn santainya merumput dan petani2 dan peternak berkegiatan sehari2 seperti biasa, bisa dilihat dari cable car tunggal. Tetapi ketika kami turun di ketinggian 1/3 Mount Titlis di Gerschnialp menuju Trubsee, kami berpindah ke cable car yang lebih besar dan bisa berputar. Yang aku tahu, tujuannya adalah untuk pemandangan yang lebih lagi, melihat salju abadi .....
Aku hanya membayarkan hidupdi dunia ini ... dengan keterbatasanku, pastlah sangat sulit .....
Mataku menatap diluar sana. Hujan terus berjatuhan ke bumi. Disekeliling kami hanya ada salju ... salju ... salju ... putih ... putih ... dan putih ....
Bukan putih sih, karena hujan turun cukup lebat membuat salju2 itu berterbangan dan 'menampar' kaca2 cable car kami. Langit mendung, berwarna abu2, bahkan titik2 di beberapa tempat di bawah sana, berwarna hitam abu2, sebelum salju memenuhinya.
Semua dari kami memandang  takjub, ketika air berbunyi cukup keras, menerbangkan bongkahan2 salju2 kecil. Suara angin itu lah yang membuat aku merasa 'ngeri' .....
Aku melihat anak2ku sibuk mencari titik untuk membuat foto diri dengan latar belakang salju abadi. Wisatawan2 yang lain pun sibuk dengan kameranya sendiri. Sebagian lagi, seperti aku. Memandang takjub pemandangan di luar cable car.