Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

'Rekayasa Pencitraan' Jokowi? Hahaha, Masa Bodohlah.....

27 Januari 2014   15:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:25 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_318642" align="aligncenter" width="549" caption="news.liputan6.com"][/caption]

Jokowi tidak jadi membangun sodetan? Aku senang sekali! Setiap berita dan talkshow di TV, aapalagi tentang Jakarta, aku ikuti terus. Apalagi 2 minggu kemarin, aku banyak tidak masuk kerja karena tidak bisa keluar dari kompleks tempat tinggalku, karena dikepung banjir .....

Jokowi lebih memilih untuk terus melakukan kegiatannya dalam program2nya untuk mengatasi banjir. Salah satunya dengan meremajakan sungai2 yang melintasi Jakarta.

Jakarta sendiri dilintasi 13 sungai besar dan puluhan anak2 sungainya. Kesemuanya sudah ada sejak dahulu. Banjir pun sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda. Bahkan pemerintahan Belanda jaman Batavia dahulu, sudah melakukan banyak inovasi untuk pengendalian banjir, salah satunya Banjir Kanal Barat dan konsep Banjir Kanal Timur.

Ketika peralihan sebagai Indonesia yang merdeka dan sampai sekarang, konsep2 tentang penanggulangan banjir sepertinya juga diwariskan. Untuk Indonesia bisa melanjutkan konsep2 tersebut. Memang, ada yang dilanjutkan, tetapi ada juga yang tidak, sehingga BKT baru selesai hanya beberapa tahun lalu.

***

Ok. Setidaknya, Indonesia, khususnya Jakarta, mengerti bahwa  banjir akan terus dan selalu membayang2i ibukota Jakarta. Tetapi apakah memang kita ingin terus seperti ini? Banjir kecil dan besar bahkan banjir bandang pernah mengepung Jakarta. Banyak ahli2 perkotaan memberikan beberapa solusi, bahkan wawrga Jakarta biasa seperti aku, juga memberikan beberapa ide dan sedikit solusi. Tetapi kelihatannya, Jakarta masih terus 'pongah' untuk mengikuti 'keinginan'nya sendiri.

Sekarang, ada calon gubernur Jokowi  ( dahulu ) yang meletakkan permasalahan banjir Jakarta di urutan teratas untuk harus segera di selesaikan. Itu membuat warga Jakarta senang. Bahkan ketika Jokowi benar2 menjadi gubernur Jakarta, beliau dengan wakilnya mulai untuk melakukan rencana2nya untuk membuat Jakarta menjadi lebih nyaman dan aman untuk ditinggali, salah satunya adalah mengendalian banjir. Dan sudah banyak juga yang diselesainkan, dengan 1 tahun lebih Jokowi menjadi Gubernur Jakarta.

Jakarta sekarang sudah mulai berubah. Sebagai 'urban planner' dan arsitek, aku memang hanya menyoroti tentang fisik Jakarta saja, walau tidak salah jika aku juga 'melihat2' isi pemikiran beliau. Beberapa waduk di Jakarta sudah berubah ( walau belum 100% ), untuk sebuah penyerapan dan tata lingkungan perkotaan. Peremajaan sungai terus dilakukan walau memakan waktu dan permasalahan. Perlahan konsep dan realisasi dalam permasalahan angkutan massal perkotaan terus menuju ke perbaikan, walau masih banyak kekurangannya.

Seperti judul dan artikelku tentang Jokowi : Pak Jokowi Bukan Tokoh idolaku, Tetapi Aku Sangat Menghormatinya, sampai sekarang aku pun tidak mengidolakannya. Sebagai Gubernur atau sebagai siapapun. Tetapi aku sangat menghormatinya, dan sangat mengharapkannya untuk menanggulangan permasalahan2 nya tentang Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun