By Christie Damayanti
[caption id="attachment_246245" align="aligncenter" width="576" caption="thesheperdgroup.ca"][/caption]
Sejak aku percaya dengan produk2 asuransi dan sejak aku sering membeli program investasi berkolaborasi denga asuransi, begitu juga aku selalu membeli progran asuransi perjalanan atau disebut 'travelers insurance'. Biasanya, jika aku atau kami sekeluarga berwisata ke luar negeri, kami selalu membeli produk asuransi perjalanan ini.
Perusahaan asuransi perjalanan sangat beragam, seperti produk2 asuransi2 yang lain. Ada yang lokal atau yang import. Ada yang 'ecek2' tetapi lebih banyak yang serius. Ada yang murah dan mahal ( tergantung tujuannya, dari negara mana perusahaan itu berasal atau yang lain ), semua tergantung dengan kebutuhan konsumen .....
Termasuk ketika aku dengan keluarga besarku berwisata ke Amerika dengan mengikut sertakan kedua orang anakku, kedua orang tuaku dan keluarga adikku yang tinggal di Bali, untuk berlibur di rumah keluarga adikku yang tinggal di Dallas, Amerika Serikat. Setelah tiket dipesan, kami juga membeli program asuransi asing, yang bermarkas di Amerika serta mempunyai cabang2 di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Asuransi perjalanan ini, menurutku sangat murah. Hanya dengan membayar asuransi US$ 100.00 / keluarga ( 1 keluarga = 4 orang ) saja, kami bisa merasa 'aman' dan bisa meng-claim sampai US$ 100,000.00 atau sekitar 1 Milyard Rupiah!
Siapa sih yang ingin sakit? Walau bisa meng-claim sampai 1M, tetapi semua diantara kita pasti tidak ingin sakit, bukan? Begitu juga keluarga kami .....
Rencana kami berlibur di sana sampai 5 minggu, setelah aku berhasil menyelesaikan pekerjaanku, membuat sebuah bangunan mix-used cantik di bilangan Jakarta Barat, akhir tahun 2009. Tetapi pada akhir minggu ke-4, ketika kami berada di San Francisco, pagi dini hari tanggal 8 Januari 2010, aku terserang stroke akut, sehingga aku dilarikan ke rumah sakit terdekat dan semoat menginap 2 minngu di sebuah rumah sakit Katolik yang cantik disana ( lihat artikelku tentang ini ada di Sebuah Kesaksian: Bagaimana Manyikapi dan 'Berteman' dengan Stroke Dalam Usia Muda Untuk Menghadapi Masa Depan...( Bagian 1 ).
Apakah terbayang? Kita sakit di negeri orang, apalagi di Amerika dengan dokter serta tindakan kesehatan yang serba mahal? Bagaimana aku harus bertahan ketika dalam tidakan di rumah sakit bisa mencapai belasan juta rupiah setiap hari? Uangnya dari mana?
Sebenarnya, aku tidak mau ambil pusing dan memang aku tidak mengerti ( belum mengerti ), karena syaraf otakku 'sedang' mengalami gangguan. Dan cerita ini aku dapatkan setelah semuanya selesai, setelah aku bisa berpikir dan bertemu dengan seseorang yang menolong kami dalam masalah keuangan kami.
Papaku langsung menghubungi asuransi perjalanan kami dan mendapat pelayanan yang luar biasa! Selama 2 minggu aku dirawat di rumah sakit itu, selama ittu pula kami sama sekali tidak mengeluarkan uang sama sekali. Semuanya ditanggung asuransi tersebut dan pelayanan di rumah sakit itu sangat luar biasa! Dokter2 dan perawat sangat memperhatikanku, ketika aku sempat depresi dan tidak bisa melakukan apapun karena 100% lumpuh separuh tubuh .....
Coba bayangkan. Dengan masing2 keluargaku membayar US$ 100.00 ( aku dengan 2 anakku ), ternyata aku bisa meng-claim lebih dari US$ 100,000.00 atau tepatnya sekitar US$ 145,000.00. Berarti asuransi tersebut mampu mem-back-up kesehatanku sektar 1,5 M Rupiah ......
Ternyata juga, claim-ku waktu itu merupakan claim terbesar yang mereka lakukan, sehingga sekitar 2 minggu setelah aku pulang dari San Francisco ke Jakarta, perwakilan asuransi perjalanan tersebut sempat mampir ke rumah sakit dimana aku dirawat, dan menyerahkan beberapa dokumen kesehatanku. Jadi, selama aku mulai terserang stroke di San Francisco, sampai pulang ke Jakarta, sakitku 'menghabiskan' uang sebanyak sekitar $ 145,000.00, dan kami sama sekali tidak mengeluarkan uang ......
Dan ketika aku dipindahkan ke Jakarta, asuransi pribadiku, pun 100% meng-cover biaya perawatanku selama 1 bulan penih, termasuk biaya tindakan ( CT Scan, MRI, laboratorium dan sebagainya ), dokter2 serta obat2an. Selebihnya, setelah aku pulang darinrumah sakit dimana aku dirawat, aku dalam perawatan 'rawat jalan' sampai sekarang. Dan biaya dokter2 untuk kontrol rutin, terapi dan vitamin serta obat2anku, sebagian besar merupakan hasil investasiku dalam asuransi kesehatan pribadiku, yang sampai sekarang tetap aku bayarkan setiap bulan ......
Puji Tuhan .....
Ketika aku merasa sudah saatnya aku 'percaya' dalam keidupan berasuransi, aku mengalami sakit yang sedemikian hebat, dan Tuhan memang sudah membuat aku mampu untuk menjadikan asuransiku sebagai proteksi diri .....
Coba, bayangkaan jika waktu itu aku tidak di cover asuransi? Bagaimana aku bisa membayar rumah sakit? Bagaimana aku bisa pulang ke Jakaarta ( karena biaya untuk aku pulang ke Jakarta adalah saangat besar : tiket San Francisco - Jakarta untuk '1st class' karena  aku harus bisa berbaring - 3x lipat, bruder / suster laki2 yang khusus mengantarku dari Alaska serta perawatanku selama di pesawat )? Lalu jika aku bisa pulang, berapa besar hutangku pada seseorang, entah siapa? Dengan menjual rumahku saja, uangku tidak akan sanggup untuk membayar utangku .....
Apalagi sekarang, dengan keterbatasanku, aku benar2 harus 'berhitung' dengan kesehatanku. Jika aku harus berobat, jangan sampai tabunganku terusik, karena tabunganku adalah untuk anak2ku. Jadi, aku mengandalakn asuransi kesehatan pribadiku dan asuransi kesehatan dari perusahaanku tempat aku bekerja. Artinya, aku harus bekerja sungguh2 dengan baik, untuk aku bisa mendapatkan ( salah satunya ) asuransi kesehatan yang semakin tahun semakin bertambah .....
Jadi, sekarang pelajarilah tentang asuransi, karena kita tidak pernah tahu, apa yang akan terjadi pada diri kita, dan bagaimana kita bisa memproteksi diri kita demi keluarga kita .....
Perwakilan 'Travelers Insurance AIG' yang datang ke rumah sakit dimana aku dirawat, 2 minggu seteah pulang dari San Francisco .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H