Sebenarnya, bisnis pembuatan kusen serta pintu dan jendela kayu ini tidak semestinya berada disana. Sebelah kanan adalah jalur bebas kereta ( walau ini adalah depo ), dan sebelah kiri sharusnya adalah tampak depan rumah2 dibelakang bengkel2 kusan ini, dan dibelakannya lagi adalah sungai Ciliwung .....
Sebelah kanan adalah ruang terbuka untuk depo kereta. Ruang terbuka itu bisa di isi dengan ruang terbuka hijau ( RTH ) atau hanya sekedar ruang terbuka yang bebas dari bangunan. Begitu juga dengan disebelah kiriku. Bisnis itu menutupi rumah2 permanen di belakangnya .....
Tumpukan2 sampah dalam karung yang sekalian untuk meresapkan air jika hujan. Ya, dengan hujan sebentar saja, jalan ini sudah tergenang ( karena saluran air sudah tertutup sampah material ). Kusen2 dan pintu-jendela pasti terkena ai dan kualitasnya akan menurut jauh sekali karena lembab.
Oya, sedikit di daerah Bukit Duri sampai Manggarai, ini terdapat pemukiman permanen yang sebenarnya cukup baik. Rumah2 tersebut sudah berada disana sejak jaman kolonial. Dengan desainnya yang khas seperti di Menteng, sebenarnya bisa menjadi daerah cantik dan indah seperti di Menteng.
Dari sepanjang tempat bisnis pembuat kusen serta pintu dan jendela, kita harus menyeberangi jembatan Kali Ciliwung. Nah, di jembatan inilah yang aku selalu geleng2 kepala .....
Ujung sebelum jembatan, terdapat terminal banyangan angkot2 biru. Padat dan membuat kendaraan susah melewatinya. Bahkan mereka bukan hanya sekedar ngetem saja, tetapi mereka selalu berputar, secara jalannya sudah kecil ( 2 jalur ), banyak pedagang kaki lima dan mereka berputar. Ckckck .....
Terminal angkot bayangan di ujung jembatan