Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kenangan Buruk dan Tidak Terduga di Jatinegara

21 Oktober 2013   11:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:14 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil papaku parkir di sisi Stasuin Jatinegara. Suasana disana masih tidak terlalu ramai, walau masih 'jam kantor'. Mudah mencari tempat parkir. Waktu itu aku masih klas 1 SMP. Papa hanya mengajakku mencari anjing, karena adik2ku atau mamaku pasti tidak mau ikut karena mereka tidak suka anjing. Papa mengunci pintu mobil kami, dan menggandengku menyusuri jalan2 di depan ruko2 kuno. Sambil melihat2 apa yang papa cari, aku sering bertanya papa,

"Pa, memangnya ada jualan anjing ya disini? Koq hanya jualan kelontong? Baju2 atau sepatu? Kayaknya salah deh, pa ...", terus aku bertanya.

Mungkin papa juga terpengaruh sehingga papa mencari tahu dan bertanya2 kepada oran2 sekeliling itu. Dulu belum ada handphone dan tidak banyak terdapat telpon umum. Tetapi jawabannya oun mengecewakan. Tidak ada yang tahu, dimana membeli anjing2 yang kami inginkan. Bahkan  mereka tidak tahu bahwa ada toko yang menjual anjing untuk dipelihara.

Aku bertanya2 lagi, "Pa, memangnya teman papa yakin tempatnya disini? Udah pasti?  Atau kira2?". Duh, aku memang cerewet. Papa hanya fokus untuk mencari anjing untuk putri kesayangannya.

Lalu ada yang ( katanya ) tahu, di belakang ruko2 tersebut, banyak anjing. Mungkin itu yang teman papa ceritakan kepada papa, tempat mencari dan membeli anjing peliharaan. Kami mencari gang diantara ruko2 tersebut untuk kebelakang area pemukiman padat ( pastinya ).

***

Dibelakang ruko2 tersebut ternyata cukup 'mengerikan' untukku, seorang anak kelas 1 SMP yang belum pernah ke tempat2 seperti itu. Rel kereta dengan banyak gubug kumuh, membuat aku bergidig ngeri. Aku merapatkan tubuhku ke tubuh papa, dan mengencangkan pegangan tanganku ke tangan papa. Dan begitu aku melakukan itu, papa sadar bahwa aku ketakutan .....

Dinding2 ruko ersebut bagian belakang, penuh coret2an. Sebagian lagi menghitam dan berlumut. Memang tidak banyak orang yang berkeliaran dan memperhatikan kami. Tetapi aku merasa pandangan mata mereka terus mengiringi langkah2 kami. Sampai papa bertanya, dimana ada yang jual anjing2 untuk dipelihara. Suara anjing2 itu memang banyak dan keras, saling bersautan seperti di 'pet-shop', tetapi tidak terlihat mereka, apalagi jenis anjingnya.

Kupikir, "Masak sih, jualan anjing peliharaan disini? Di tempat kumuh seperti ini?"

Ketika ada orang yang tahu tempat jualan anjing, kami mulai excited. Sudah jauh kami melangkah, masak tidak bertemu? Dan kami sampai di sebuah 'rumah' ( rumah dari papan, sebagian dari 'gedeg' serta banyak coret2nya ), dan bertemu dengan si pemilik. Aku lebih merapatkan tubuhku kepada tubuh papa sambil bersembunyi di balik tubuh papa. Untukku, oang itu mengerikan sekali! Berkumis, berjambang serta banyak tatto di tangannya! Duh .....

Papa bertanya, apakah dia menjual anjing kecil berwarna hitam? Dia menjawab, ya ada semua berwarna hitam! Aku mulai tertarik. Anak anjing berwarna hitam? Hmmmm ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun