By Christie Damayanti
Beras kencur buatan mamaku .....
Walau aku berada di abad modern di Jakarta sekarang ini, tetapi aku sangat suka jamu beras kencur buatan mamaku. Sebenarnya bukan beras kencur buatan mamaku saja yang aku konsumsi, dimanapun aku coba2 memesan beras kencur, tetapi sering kali tidak enak. Dari yang kepedasan karena kencurnya terlalu banyak, atau keasaman karena asam jawanya kebayakan, ataupun terlalu 'putih' dan tidak manis karena gula jawanya kurang banyak. Sejauh ini, aku hanya menyukai beras kencur buatan mamaku atau beras kencur buatan ibu2 Yogyakarta, yang sering aku beli di toko2 yang menjual Bakpia, di jalan Pathuk.
Ketika aku masih kecil, mama sering memasak makanan untukku dan keluargaku. Bahkan mama sering berjualan di bazar atau untuk mencari dana. Bukan hanya makanan kecil dan besar saja, tetapi mama mencoba untuk membuat jamu beras kencur untuk dijual.
Mulanya, aku tidak tahan dengan bau kencurnya. Tetapi ketika mama memaksaku untuk mencoba beras kencur buatan mama yang sudah disajikan dingin2 dalam sebuah gelas cantik berbentuk buah pir, aku yang waktu itu masih duduk di SD, tertarik dengan minuman dingin di dalam gelas cantik. Sehingga aku mengambilnya dari tangan mamaku dan mencobanya. Dan ternyata aku sangat menyukainya sehingga semakin seringlah mama membuat beras kencur untuk dijual dan untukku, sampai sekarang.
Menurut cerita mamaku, beras kencur adalah minuman khas Jawa, dan sering kali digolongkan sebagai 'jamu', tetapi aku sepakat dengan mamaku bahwa beras kencur bukan jamu, melainkan minuman tradisional Jawa. Yag jelas, beras kencur memiliki banyak khasiat, salah satunya meningkatkan nafsu makan dan memutihka kulit. Rasanya enak, segar dan memang membangkitkan selera makan!
Bahan utamanya adalah beras. Dan bumbu2nya banyak sekali, khas kuliner Indonesia dengan rempah2nya : kencur, jahe, gula Jawa, kunyit, asam Jawa, jeruk nipis ( jika ingin lebih segar ) dan garam secukupnya. Beberapa teman mama, ada yang memakai daun pandan, tetapi mama tidak pernah memakai daun pandan. Karena menurut beliau, juga menurutku daun pandan akan menghilangkan wangi beras kencur sendiri, bahkan rasanya juga terlalu berbaur, sehingga daun pandan akan 'memonopoli' minumam ini. Tapi kalau mau, daun pandannya sedikit saja untuk mencairkan bau kencurnya.
Persiapan membuat beras kencur di dapur mamaku
Sering aku mengamati mama membuat beras kencur. Dulu ketika mama masih cukup muda dan aku masih kecil, beliau bisa membuatnya sendiri. Tetapi tidak sekarang, karena fisik beliau tidak mampu untuk menggerus bahan2 tersebut dengan memakai 'uleg-kan'. Tetapi jika memakai blender, sering kali tidak puas, karena perasaan kita ada 'rasa' yang 'kurang', Hihihi ..... dasar 'wong jowo, harus pakai uleg-kan yang juga khas Jawa!'