Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Pantai Mutiara' : Contoh untuk Jakarta Bercermin

18 Oktober 2013   16:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:21 11916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa dibayangkan, berapa banyak kerugian disana? Ratusan milyard, pasti! Dengan masing2 rumah berharga sampai puluhan milyard, tidak heran jika mereka akan mengeluarkan uang banyak sekali, yang mungkin bisa untuk membiayai sebuah kelurahan .....

Aku tidak mau membahas tentang permasalahannya, karena sudah dibahas sedikit di link diatas. Tetapi yang ingin aku tunjukan adalah, bahwa dalam memikirkan sebuah desain perkotaan, tidak hanya harus sesuai dengan keadaan iklim, lingkungan atau sesuai dengan konsep2 tata aturan budaya lokal saja, tetapi harus juga memikirkan tentang pelestarian lingkungan. Karena desain sebuah kota, harus berbarengan dengan pertumbuhan tata lingkungannya, baik lingkungan fisik ( misalnya, penghijauan, tata ruang kota ) ataupun lingkungan sosial.

***

Seperti yang sudah diketahui bahwa Jakarta semakin lama semakin 'tenggelam'. Bukan dalam arti kiasan saja, tetapi benar2 tenggelam. Dataran Jakarta, semakin lama menurun sampai di bawah level banjir. Termasuk dataran hasil reklamasi. Pantai Mutiara adalah salah satu contoh, betapa sebuah lingkungan yang sebearnya sangat cantik dan apik, tetapi di develop dengan tidak pada tempatnya, menjadikan pemukiman ini dengan hanya sekitar 20 tahun, mulai rusak.

Bibir pantai yang tadinya cukup jauh, tetapi semakin dekat dengan rumah2 elite tersebut. Pasti begitu juga bibir laut yang masuk ke dalam perumahan. Sehingga aku sangat yakin, suatu saat ( atau sudah terjadi? ) halaman belakang masing2 rumah yang untuk dermaga pribadi, akan terkikis sehingga rumah2 tersebut lama kelamaan akan 'menghilsng' karena tanahnya terus terkikis .....

Lalu, apa yang ada dibenak kita? Pasti mmulai berpikir,

"Kapan ya, rumah itu akan lenyap karena tanah dibawahnya teru terkikis? Bagaimana cara untuk tidak terkikis? Lalu uang yang ditanamkan lewat properti tersebut, bagaimana? Jangankan untuk tanah dan rumah warisan untuk anak cucu, hanya 10 tahun saja sudah mulai mengkawatirkan ......"

Suatu saat investasi sebesar itu akan lenyap. Dan itu semuanya adalah kesalahan kita sendiri .....

1382087416794979788
1382087416794979788

1382087541128412054
1382087541128412054

Suasana yang rusak karena banjir rob .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun