Dari bari situ, aku mulai terus menulis, untuk terapi otakku. Terus dan terus ..... bukan untuk sebuah prestasi, tetapi benar2 untuk terapi otak. Karena otakku yang memang cacat, harus terus di terapi untuk bisa terus 'bekerja' dan berkegiatan.
Tidak ada keinginanku untuk mengukir prestasi lewat berbicara dan menulis. Buatku ( bahkan sampai sekarang ini ), itu adalah hal yang mustahil! Bahwa aku berusaha keras untuk bekerja adalah UNTUK MASA DEPAN ANAK2KU, bukan untuk mencari uang banyak demi kesenangan duniawi. Karena aku sadar, hidupku sudah jauh tertinggal dengan kehidupan orang2 lain. Sehingga keinginan untuk berpacu mengukir prestasi, tidak pantas untukku. Keinginanku adalah hanya untuk bertahan hidup demi kehidupan anak2ku .....
Tetapi Tuhan memang sangat luar biasa! Ketika aku benar2 berada di titik minus, Tuhan mampu membalikkan semuanya! Dari aku tidak bisa berbicara, tidak bisa menulis, Tuhan mampu membuat aku bisa berbicara, bahkan mampu membuat buku! Aku tidak mengerti! Sungguh, aku tidak mengerti! Bahkan sampai saat ini, aku masih bingung, bahwa aku mampu menjadi seperti ini, walaupun bukan untuk mengukir prestasi, Tuhan merubah semuanya ...... Puji Tuhan .....
***
Jika sahabat2 kompasianer ataupun semua orang mendukung aku, setidaknya lewat doa, aku mampu bertahan. Terima kasih semuanya ..... Dengan keterbatasanku seperti sekarang ini, aku ternyata mampu untuk menjalankan kehidupanku lagi. Bahkan dengan berpulangnya papa bulan lalu, ternyata sahabat2 dimanapun, tetap mendukung aku, sehingga aku tetap mampu untuk bertahan, sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan untuk aku perbuat .....
Terima kasih, Tuhan. Sungguh luar biasa karya MU!
Terima kasih, sahabat ... terima kasih ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H