Secara fisik, banyak sekali masalah yang dihadapi Jakarta untuk menanggulangi banjir, apalagi masalah2 itu sudah berpuluh2 tahun berlalu TANPA berusaha untuk menjadikan leih baik, BAHKAN sekarang ini semakin lama semakin 'membudaya' untuk terus membuat permasalahan2.
Seperti misalnya, buang sampah sembarangan juga bagi warga yang tinggal di bantaran sungai, mereka membuang sampah langsung ke sungainya. Atau bangunan2 tanpa ijin yang membuat tanah Jakarta semakin bermasalah, dan beban tanah Jakarta secara ruang terbuka hijaunya semakin langka. Dan dengan hanya 2 masalah ini saja, Jakarta akan banjir, bagaimana dengan permasalahan2 yang lain? Semisal, tentang penyerapan dari hulu atau reklamasi pantai utara?
Tentang sistim kanal ( BKB dan BKT ) saja akan tidak berhasil untuk menanggulai banjir Jakarta, karena topografi Jakarta adalah datar sehingga air tidak bisa mengalir secara gravitasi. Apalagi sedimen lumpur dan timbunan sampah2 mengakibatkan aair tidak mengalir denan lancar. Bahwa pembangunan kanal untuk penanggulangan banjir jakarta itu hanya BERSIFAT SEMENTARA saja, hanya mampu mengurangi beban banjir sesaat.
Tetapi dengan energi curah hujan yang lebih tinggi dan dengan periode yang lebih lama, maka kapasitas kanal tidak tercukupi, apalagi dengan tumpukan2 sampah yang mulai banyak di BKB ( BKT mungkin belum karena baru selesai ). Sehingga air meluap ke sekelilingnya, bahkan sampai jauh .....
Dengagn segala permasalahan yang menyebabkan Jakarta dilanda banjir setiap saat, sebenarnya pemerintah harus mencermati konsep2 secara komprehensif, yang selalu aku dengungkan setiap saat pada artikel2ku. Cari dulu akar permasalahannya.
Dari beberapa referensi tentang banjir, kemungkinan besar akar permasalahannya adalah menurunnya infiltrasi air ke dalam tanah yang mengakibatkan meningkatnya aliran permukaan. Penyebabnya adalah PENGGUNAAN LAHAN YANG TIDAK SESUI DENGAN KEMAMPUAN LAHAN!
Seperti apa? Salah satunya :
1. Ruang Terbuka Hijau ( RTH )
RTH di Jakarta semakin susut karena ketidak-pedulian masyarakat tentang sebuah PENYERAPAN besar untuk Jakarta. Sehingga, tanah Jakarta kehilangan kontrol dengan beban fisik kota yang tidak diimbangi oleh 'tanah' atau penyerapan.
2. Peraturan tentang desain dan ijin bangunan ( baik di Jakarta atau di daerah hulu / Bogor - Puncak )
Semakin peraturan tentang ini dilanggar, semakin berat beban tanah Jakarta. Karena peraturan dibuat untuk MENGENDALIKAN kota. Termasuk berapa luas bangunan yang bisa diangun, berapa tinggi, berapa lahan yang bisa dibangun berhubungan dengan RTH, dan sebagainya.