By Christie Damayanti
Aku dan tour guide bu Wayan Suci, delegasi dari Amerika Linda Denny, dari Australia Marie Johnson, dari Brunei, Malaysia dan Filipina - Hari ke-3 APEC Women 2013 di Bali.
Sebelumnya :
APEC Women 2013? IDKita Kompasiana Diundang ke APEC di Bali? Wah .....
'Opening Ceremony' APEC Women 2013 di Bali, 6 September 2013
IDKITA Kompasiana Terus 'Bersinar' di APEC Women 2013 di Bali
Memanfaatan Peluang Perempuan Indonesia di APEC Women 2013 di Bali
Bermula Hanya Menulis di Kompasiana, Berkarya lalu Meluaskan Jaringan di Dunia Internasional
Aku Tidak Tahu, Kemana Tuhan Akan Membawa Kita .....
Hari ketiga pada kegiatan APEC Women 2013 di Bali. Ada 3 tim untuk delegasi APEC. Yang pertama adalah delegasi para mentri untuk berdiskusi tentang perencanaan strategis tentang pemberdayaan perempuan. Juga issue2 tentang perempuan di dunia.
Tim kedua dan ketiga adalah delegasi2 non-minister. Kami diberi kesempatan untuk mengunjungi beberapa tempat. Yang pertama, mengunjungi Art Market di Klungkung serta Pura Ubud. Yang kedua, mengunjung Art Market di Kuta, Spa Bali Tangi dan Tanah Lot. Aku dan Valentino memilih ke Kuta, Bali Tangi dan Tanah Lot. Begitu juga Linda Denny dari Amerika. Sayang, Irina dari Russia sudah terbang ke Moscow.
Pagi itu jam 9.00 kami siap berangkat menuju masing2 tempat. Aku ikut di bus nomor 2. Kami berkenalan dengan delegasi Australia yang terkagum2 ketika aku bercerita tentang pelayanan kami lewat IDKITA. Namanya Marie Johnson. Apalagi setelah aku berikan konsep dan proposal IDKITA kepadanya. Waktu itu kami belum masuk ke bus. Aku duduk di atas kursi roda sedangkan dia berdiri. Sambil aku terangkan dengan terbata2 karena bicaraku belum lancar, Marie membaca2 dokumen IDKITA dengan serius. Dia banyak bertanya dan mengangguk2 jika aku menjawab.
Aku dengan delegasi Malaysia, Marie Johnson
Mungkin dia tidak terlalu mengerti dengan cara lidahku yang kaku karena lumpuh. Tetapi sinar wajahnya ketika mendengar jawabanku, serta senyumnya yang ramah dan mengangguk2, membuat aku lega seraya berkata, bahwa dia mengerti apa yang IDKITA maksudkan tentang Internet Sehat dan Aman bagi pemberdayaan perempuan Indonesia untuk melindungi anak2 mereka .....
Tempat pertama, kami akan sedikit berbelanja di Art Market di Kuta. Tidak lama, hanya membeli sedikit oleh2 untuk keluarga kita. Distrik Kuta adalah salah satu daerah terpopuler di Bali sejak dulu. Semua jenis pariwisata untuk wisatawan asing ada disana. Mulai dari wisata seni, tradisional, laut, hotel, spa dan sebagainya sangat diminati oleh semua wisatawan dengan harga relatif terjangkau dibandingka di daerah Nusa Dua, yang memang khusus tempat 'high class', formal dan internasional. Detail Kuta sendiri akan aku tuliskan di artikel2 selanjutnya.
Wisatawan2 asing senang dengan kerajinan tangan Bali ......
Setelah itu kami menuju Spa Bali Tangi, di jalan Kebo Iwa Denpasar. Bia di buka http://www.balitangi.com dan http://www.rumahlulurbalitangi.com. Bali Tangi dipimpin oleh ibu Tangi, seorang perempuan Bali yang memproduksi rempah2 tradisional untuk perawatan tubuh. Mulai dari aroma terapi, sabun, shampoo sampai kopi luwak Bali, Teh Beras Merah serta teh Rosella.
Bali Tangi sendiri merupakan sebuah 'rumah' dengan konssep Tradisional Natural Holistic. Memproduksi ramuan2 herbal dari Bali khas Ibu Tangi. Produk2nya merupakan produk herbaltradisional untuk perawatan kulit dan tubuh, khususnya perempuan. Dan Bu Tangi sendiri sudah dikenal ke manca negara. Beliau selalu memberdayakan perempuan2 Bali untuk bisa memberi 'kekuatan' keluarga Bali dalam masa depan mereka.
Ramuan rempah2 Bali sungguh wanginya membuat aku segar. Dan teh nya sesuai dengan kesegaran di terik panas siang di Bali. Teh Beras Merah disajikan hangat2 dengan campuran madu serta jahe. Walaupun tidak dingin, kesegarannya terasa di tubuh. Tetapi teh Rosella disajikan dingin lengkap dengan es nya. Sehingga aku sampai minum 2 gelas Teh Rosella dan 2 cangkir Teh Beras Merah. Hmmmmmm, segarnya ....
Teh Rosella dan Teh Beras Merah yang segar sekali .......
Setelah itu tinjauan cara produksinya, tetapi karena aku pakai kursi roda, aku hanya duduk diam di luar karena tempatnya banyak undak2an. Aku hanya ngobrol dengan manajemen Bali Tangi serta beberapa delegasi yang tidak ikut ke dalam untuk tinjauan.
Kami menuju ke Tanah Lot untuk makan siang sebelum mencari obyek foto2 di Taman Tanah Lot. Tanah Lot mempunyai arti 'Land Sea' dalam bahasa Bali. Lokasinya ada di Tabanan sekitar 20 kilometer dari Denpasar. Tidak jauh, tetapi sekarang Bali juga sangat padat dengan wisatawan2, sehingga untuk ke Tanah Lot bisa mencapai 1 atau 2 jam!
Tanah Lot dan Pura, yang cantik dan menawan .....
Di Tanah Lot terdapat Pura yang berada di 'pulau' kecil, dengan latar belakang sangat cantik! Jika musim surut, kita bisa menyeberangi Ppura tersebu tetapi jika air pasang, kita hanya bisa melihat dari jauh untuk berfoto2 berlatar belakang Pura.
Dari parkiran ke Pura itu cukup jauh, sehingga aku benar2 harus berada di atas kursi roda. Dengan di dorong oleh Valentino atau bergantian dengan Bu Wayan Suci, tour guide kami, kami bisa sedikit ngobrol dengan Linda Denny serta Marie Johnson. Dan kamipun makan siang bersama di Restauran Dewi-Sinta, denga menu makanan khas Bali.
Sambil makan siang bersama, kami banyak berdiskusi tentang APEC Women 2013 ini, berhubungan dengan kegiatan kami masing2 dan tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak2 tentang ICT di Indonesia .....
Makan siang pun kami lakukan sambil berdiskusi tentang acara APEC Women ini. Kami masing2 bercerita tentang kegiatan kami lebih dalam ditambah keinginan2 kami untuk bisa memberdayakan perempuan di negara masing2 dari kami. Karena Linda dan Marie berasal dari negara maju, mungkin mereka belum mengerti keadaan perempuan2 Indonesia di desa2. Dan aku menceritakan tentang perempuan2 desa yang jangankan mengerti internet, bahkan mereka masih banyak yang buta huruf untuk baca dan tulis!
Dan ternyata tidak gampang untukku untuk menerangkan dalam bahasa Inggris, apa yang kami lakukan dengan terbuka tetapi mereka mulai mengerti ketika aku perlihatkan foto2 kegiatan IDKITA tentang kegiatan kami di Purwokerto! Dan mereka geleng2 kepala,sedikit mengerti, mengapa kami agak 'illfeel' waktu acara Session 2 tentang ICT, dimana para panelis hanya bicara tentang perempuan2 maju yang memakai internet untuk bisnis dan kebutuhannya, bukan perempuan2 desa yang masih belum mengenal teknologi ......
Selesai makan, kami mulai berjalan terpisah. Aku harus tau diri karena mereka adalah delegasi asing yang belum pernah ke Bali, dan mereka sehat. Sehingga aku mengerti ketika mereka pamit untuk berjala cepat2, berfoto atau memfoto ( mereka membawa kamera besar ), padahal aku harus duduk dan didorong di atas kursi roda. Ya, aku hanya berjalan2 di tamannya, tidak menyeberang ke pulau dengan Puranya .....
Aku dan Linda Denny serta aku dengan latar belakang Tanah Lot ( narsis sedikit ah ... )
Cerita tentang Tanah Lot akan aku tuliskan di artikel2 tersendiri. Setelah itu sekitar jam 17.00 kami berangkat pulang ke Nusa Dua, dan setelah sampai di masing2 hotel, kami berpisah untuk pastinya akan bertemu kembali dengan kegiatan2 bersama selepas APEC Women 2013 ini.
#keep in touch, sista ..... masing2 sudah mempunyai kartu nama untuk saling berhubungan.
Semoga, kegiatan ini berguna bagi perempuan2 khususnya Indonesia, dan semoga undangan Ibu Linda Gumelar lewat IDKITA di kegiatan internasional ini, bisa bermnfaat bagi Indonesia, khususnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Indonesia .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H