Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Diskon? Berhati-hatilah

1 Januari 2013   14:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:41 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_232857" align="aligncenter" width="572" caption="123rf.com"][/caption]

Barang diskon??? Dimanapun, siapapun, terutama kaum perempuan pasti suka barang diskon-an. Ksusu barang2 fashion, lho, bukan barang2 diskon makanan. Artinya, sebagian besar dari kita, justru kaum perempuannya, sama sekali tidak peduli, apakah barang tersebut merupakan barang atau stok lama, atau barang2 'cacat pabrik', atau karena sedikit rusak atau barang2 yang sudah hampir habis masa berlakunya atau out-of date, dan sebagainya.

Dari pengamatanku, barang2 diskon di indonesia, sebagian besar adalah barang2 lama yang sudah out-of date. Pun, aku juga mengamatii bahwa barang2 diskon di Indonesia, ( kayaknya ) barangnya di naikkan sekian persen sebelum didiskon, sehingga si produsen atau tokonya, tidak terlalu 'rugi2 amat'. Tida semunya memang, tetapi aku sering menemukan barang2 disebuah departemen strore terkemuka menggelar diskon besar2an, yang seharusnya harga barang2 dan diskonnya sama dengan departemen stroke yang sama dimanapun. Tetapi aku menemukan barang2 yang sama, ternyata harganya berbeda. Dan setelah aku menemakan pada si pramuniaga, dia mengatakan bahwa harga barang tersebut berbeda karena departemen strore nya berbeda! Tergantung kebijaksanaan si toko tersebut! Aaahhh, masa sih ???

Jujur,aku jarag membeli barang2 diskon-an. Aku membeli jika memang aku membutuhkannya dan jika aku mencari barang fashion, aku mencari yang benar2 bermutu sebagai yang aku  inginkan. Dulu ketika aku masih mahasiswa, apalagi ketika aku belajar di negeri orang, aku merupakan salah satu pemburu barang diskon-an. Di Perth ketika musim diskon aku langsung berburu baran2 yang aku inginkan, setelah terlebih dulu aku sudah survey harga barang2 tersebut, sehingga aku tidak 'tertipu' dengan mutu dan kualitas barang2 yang ditawarkannya.

Misalnya, sewaktu aku baru datang dari Indonesia ke Perth adalah musim semi menuju musim panas. Barang2 musim semi didiskon besar2an sampai dengan 90% dan benar2 itu harganya! Begitu juga jika pergantian musim, barang2 musim yang akan ditinggalkan didiskon besar2an. Sehingga itu adalah 'makananku' sebagai mahasiswa dan perantau negeri orang. Aku berhasil membeli dan membawa banyak brang diskon dan ketika aku ke Jakarta, aku menjualnya ke teman2ku dengan harga 'barang import'.

* ..... hihihihi, aku bisa dapat uang banyak lhooo .....*

Tetapi  ketika aku sudah pulang ke indonesia waktu itu dan aku mulai bekerja dengan gaji masih pas-an, aku masih 'pemuja barang diskonan'. Dan etika aku 'menemukan' barang2 diskon dengan kualitas yang sangat tidak standard dan harga barangnya dinikkan dahulu sebelu didiskon, aku sangat kecewa. Sehingga setelah itu sku tidak peduli. Jika aku ingin membeli barang fashion, aku tidak mecari diskon, papun dan berapapun harganya, jika memang aku suka dan aku butuhkan, dan sesuai dengan kantongku, aku pasti membelinya .....

Karena aku memang  seering bepergian keluar negeri, aku tetap pemburu barang diskonan fashion disana. Karena aku tahu bahwa barang2 diskon fashion disana, jika memang diskon adalah benar2 diturunkan sampai titik serendah2nya! Dan jika si toko memberi diskon besar dan kualitasnya memang tidak bagus, mereka akan jujur kepada konsumen, sehingga kita tidak merasa tertipu! Percaya deh!

Jika sebuah barang fashion, misalnya baju yang didiskon besar, mereka akan menunjukkan 'kejelekkan' barangnya. Misalnya, jahitannya agak miring, atau kancingnya tidak rata, sehingga kita mengerti, barangnya diskon karena apa dan kita bisa memutuskan jadi mau membeli atau tidak .....

Aku memang perempuan, tetapi aku tidak 'gila' diskon. Banyak teman perempuanku bercerita, mereka sering membeli dan berburu darang obralan. Mereka kalap dan membeli banyak yang akhirnya tidak terpakai karena terlalu banyak, atau barang2 itu ternyata benar2 tidak bermutu ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun