Tanya jawab tentang Idkita berjalan dan mengalir dengan santai. Tidak seperti siaran langsng, onair, dengan rekaman untuk siaran tunda, membuat kami benar2 santai untuk bicara dan menjawab pertanyaan2 yang diajukan oleh mba Riri.
Aku sebagai pembukan dan mba Riri selalu menanyakan aku sebagai seorang ibu dengan 2 anak ABG, tentang bagaimana aku menghadapi kegelisahan orang tua tentang dunia maya anak2 dan remajanya. Bahwa aku selalu menjadikan anak2ku sebagai 'sahabat'ku, bukan sebagai anak2 yang terus diawasi. Dan dengan anak2ku juga menganggap aku sebagai 'sahabat' mereka ( mereka memanggilku sebagai 'mamagaul' ), aku akan lebih mudah untuk mengawasi mereka. Begitu juga ketika mba Riri menanyakan tentang kiat2 aku sebagai ibu dalam keterbatasan untuk bekerja sambil mengawasi anak2 ABG ku.
Valentino selalu ditanya lebih kearah konsep2 yang menjadikan IDKita Kompasiana bisa sampai peduli tentang 'Internet Sehat dan Aman'. Bahwa ternyata banyak sekali anak2 dan remaja diserang 'cybersex predator' yang sangat lihai, sehingga sekarang2 ini sering terdengar remaja2 putri menghilang dan beberapa bahkan terbunuh karena 'cybersex predator' ini bergentayangan di dunia maya. Ya, aku menyebutnya sebagai 'hantu dunia maya' .....
Dan Revangga lebih berkutat dengan beberapa hasil survey yang berhubungan dengan dunia maya anak2 dan remaja. Bahwa ketika anak2 dan remaja selalu dilarang tentang apapun, termasuk dilarang berselancar di dunia maya, maka justru mereka akan berusaha terus untuk melakukannya. Apa yang dilarang menjadi apa yang terus dicari, sehingga kita sepakat bahwa anak2 dan remaja itu jangan dilarang, tetapi kita beri mereka pengertian tentang situs2 dewasa, bahwa itu tidak benar, dan jika mereka terlanjur melihat situs2 dewasa, kita jangan menyita gadget2 mereka. Tetapi sekali lagi, memberi pengertian agar mereka mengerti bahayanya untuk hidup dan masa depan mereka .....
Ketika orang tua juga memang tidak ada waktu karena bekerja, walau kita tetap berusaha mendampingi anak2 dan remaja kita, sudah seharusnya kita membekali gadget kita ( seperti PC, laptop iPad, iPhone, bb, smartphone ) dengan program Parenting Control untuk anak2 dan remaja kita tidak bisa memasuki ranah situs2 dewasa. Dengan program Parenting Control, kita bisa melihat dan mengawasi tentang kehidupan anak2 dan remaja kita di dunia maya mereka. Misalnya, kapan bisa login internet, apa saja yang mereka bisa masuk, jam berapa mereka boleh berselancar, dan sebagainya.
Sekitar 1 jam, kami berbincang di radio. Walau ini siaran tunda, tetapi dengan santai kami melewatinya. Setelah itu pun, kami masih berbincang untuk terus 'keep and contact' dalam membina dan mengedukasi orang tua bagi anak2 serta remaja mereka. Suasana lepas dan ceriapun terus tercipta dan sampsi kami pamit dari DFM 103.4 FM, pun tawa kami terus membahana .....
***
Tanggal 12.12.12 memang tanggal unik sekaligus tanggal dan hari yang tidak akan terlupakan untukku. Sebagai bagian dari 2 komunitas berbeda, aku bisa menyatukan sedikit titik dalam hidupku, bahwa aku tetap bisa berkarya dalam keterbatasanku. Sebagai insan pasca stroke, ternyata aku tetap bisa membaur dengan komunitas filateli-ku sampai bisa terus berpameran, serta dalam komunitas IDKita Kompasiana pun aku mampu untuk berinterksi dengan banyak lembaga dan instasi dengan mensosialisasikan 'Internet Sehat dan Aman' .....
Sebagai insan pasca stroke dengan keterbatasanku sekarang ini, aku tetap bisa berkarya. Tetap semangat dan berusaha terus tersenyum serta selalu berpegang pada Tuhan ..... Bagimana dengan yang lain?