Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ternyata Mereka Hanya Ingin Pengertian dan Keterbukaan

10 Desember 2012   06:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:55 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_228635" align="aligncenter" width="640" caption="Dokumen Pribadi"][/caption]

IDKita Remaja sebagai Duta Insan ( Internet Sehat dan Aman , aku dan mba Vema minus mas Erri     ( yang motret ) dengan bu Mariam F.Barata - Kominfo

Remaja2 IDKita, sungguh sangat membuat aku bangga! Betapa tidak! Jumat, 7 Desember 2012 kemarin, ketika Bu Mariam F.Barata sebagai Direktur Telematika Kominfo mengundang untuk audiensi Duta Insan Internet Sehat dan Aman, dalam hal ini kami sebagai IDKita memilih 10 anak remaja dari beberapa sekolah. Bu Mariam mengajukan konsep untuk kegiatan Hari Ibu tanggal 19 Desember 2012 ini, bukan hanya kaum ibu saja yang menyuarakan keinginannya kepada anak2 dan remaja, melainkan juga anak2 dan remaja harus menyuarakan keinginannya untuk orang tua mereka, dalam hal ini, ibu mereka.

Konsep ini dicetuskan oleh bu Mariam ketika kami membahas dan berdiskusi dengan tim Kementrian Pendayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PP&PA ), beberapa minggu yang lalu. Dan Jumat kemarin, Bu Mariam berkenan untuk memanggil IDKita Remaja, didampingi kami ( aku, mba Vema dan mas Erri ) sebagai pembimbing mereka.

Sejak jauh2 haripun, kami juga sudah mempersiapkan remaja2 IDKita untuk audiensi ini. Bukan hanya waktunya karena mereka masih bersekolah SMA dan kami ingin mereka tidak bolos dari sekolah, tetapi kami harus menyusun waktu setelah selesai kegiatan sekolah mereka. Dan bukan hanya itu saja, melainkan kami harus menyiapkan mental mereka sebagai calon2 Duta Insan, yang dipersiapkan oleh Kominfo sebagai Duta Remaja berkeliling ke seluruh Indonesia demi mensosialisasikan Internet Sehat dan Aman kepada sesama remaja itu sendiri.

13551190471668978945
13551190471668978945

Wajah2 cerah IDKita Remaja dalam beraudiensi dengan ibu Mariam. Terlihat tanpa beban, walau sebelumnya mereka merasa beban berat ketika mereka tahu bahwa akan diajak beraudiensi dengan pejabat pemerintahan .....

6 orang remaja IDKita datang ke Kominfo : Hendra, Michael, Dennis, Lourdes, Cilla dan Michelle dengan aku, mas Erri dan mba Vema sebagai pembimbing, bersilahturahmi dengan bu Mariam. Mereka memakai seragam sekolah masing2, karena kami ingin identitas mereka sebagai pelajar, justru harus dikedepankan .....

Dan bu Mariam terlihat sangat excited melihat semangat mereka. Bu Mariam sendiri sangat piawai untuk remaja2 tersebut mau dan bisa berbicara dengan terbuka. Diskusi dan tanya jawab selalu diselingi dengan tertawa. Bu Mariam bisa dengan santai membawakan kata2nya dengan lancar dan menular juga kepada remaja2 itu. Dari yang kikuk dalam ber-audiensi dengan pejabat pemerintahan, sampai mereka bisa bercanda sambil menjawab pertanyaan2 bu Mariam dengan santai.

1355119087216051178
1355119087216051178

Masing2 remaja mau berbicara dengan terbuka, apa yang mereka inginkan sebagai anak untuk kami, orang tua mereka. Dan Bu Mariam sangat excited ketika mereka sangat antusias menceritakan isi hati mereka .....

Pertanyaan2 bu Mariam sangat mengakar dan mendasar, maksudnya sangat bisa di tanyakan oleh banyak orang tua. Seperti misalnya tentang pornografi. Bu Mariam menanyakan, apakah mereka pernah melihat foto2 vulgar atau video yang belum boleh mereka melihat dan menontonnya. Dan ternyata mereka sangat terbuka. Bahwa ternyata semua pernah melihat dan menontonnya, baik tidak dengan sengaja, diajak oleh teman bahkan dengan sengaja. Tetapi mereka sangat menyayangkan ketika banyak remaja justru menjadi 'adict' dengan melihat dan menonton pornografi, sehingga mereka justru selalu ingin mensosialisasikan tentang bahaya pornografi kepada teman2 mereka.

Begitu juga ketika bu Mariam bertanya tentang orang tua mereka tentang kegiatan mereka di madia sosial. Mereka mengatakan, sebenarnya mereka mau 'berteman' dengan  mama atau papa ada di media sosial yang mereka ikuti, misalnya Facebook. Tetapi yang mereka tidak suka adalah jika mama atau papanya selalu 'mengikuti' mereka, memonitor serta selalu menegur mereka WALAUPUN mereka merasa bahwa tidak ada yang harus ditakuti. Sehingga mereka merasa,

"Ah, mama 'kepo' banget sih. Orang kita ga kenapa2, mama terus mau tahu saja, nyebelin" .....

Sesaat aku tersentak! Ada anak2ku di tim 'mereka', tim IDKita Remaja. Selama ini hubungan kami, anak beranak, baik2 saja. Ternyata mereka sedikit 'tertekan' ketika aku selalu memonitor mereka, walau aku tidak pernah melarang mereka menggunakan Facebook. Ternyata mereka merasa tidak nyaman 'berteman' denganku, sebagai mama mereka. Dan dari sinilah aku bertambah yakin bahwa keterbukaan kita sebagai orang tua dan anak2 serta remaja mereka sangat membantu untuk lebih baik, bukan hanya di dunia maya, tetapi keterbukaan di semua dunia.

13551192511834967273
13551192511834967273

Bu Mariam selalu mengatakan tentang keterbukaan sebagai remaja kepada orang tua mereka ..... Lourdes dan Cilla serius mendengarkan kata2 bu Mariam .....

13551193011378337944
13551193011378337944

Hendra, Dennis dan Michelle serius tetapi santai mendengarkan kata2 dari bu Mariam .....

Hampir 2 jam, dari jam 15.00 sampai jam 17.00, kami berdiskusi dengan IDKita remaja dan bertambah semangatlah mereka, ketika masing2 selalu memberikan respon yang positif untuk jawaban2 mereka. Mata mereka terlihat polos ketika hati mereka terbuka mendapatkan masukan2 dari bu Mariam, sehingga jawaban2 mereka menerangkan seluruh isi hati mereka, yaitu keinginan yang amat sangat untuk saling terbuka kepada orang2 yang mereka anggap bisa melindunginya dan mengasihi mereka .....

Tidak salah ketika IDKita membentuk IDKita Remaja, dan ini adalah konsep dari Valentino. Ketika kita semua sebagai orang tua menginginkan anak2 dan remaja kita berbuat yang kita inginkan yang terbaik bagi mereka, mereka juga mempunyai keinginan2 mereka sendiri. Saatnyalah kita sebagai orang tua mendengar apa yang mereka inginkan untuk orang tua mereka, kita harus mulai bisa untuk berdialog dengan mereka, dan justru mereka ingin keterbukaan. Karena jika sekarang hanya berada dalam ego sebagai orang tua yang tidak mendengarkan apa yang mereka inginkan, suatu saat mereka akan 'menghilang' dan lepas dari kendali kita, karena mereka sudah tumbuh sebagai orang2 muda menuju dewasa .....

Keterbukaan antara anak2, remaja dan orang tua, adalah pangkal dari keharmonisan dalam kasih sebagai keluarga .....

Tetap semangat, IDKita Remaja, Tuhan berkati!

Salamku .....

*Teruntuk Valentino terkasih, yang selalu berusaha untuk mereka* .....

13551193771869691599
13551193771869691599
Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun