By Christie Damayanti
[caption id="attachment_220759" align="aligncenter" width="555" caption="terapistroke.blogspot.com"][/caption]
Banyak orang mengatakan bahwa stroke BISA dikendalikan. Memang benar adanya, ada beberapa faktor resiko stroke DAPAT dikendalikan, tetapi ada juga beberapa resiko yang TIDAK DAPAT dikendalikan. Walau memang sekarang ini, stroke banyak terjadi pada orang2 dibawah 30 tahun, tetapi tetap saja sebenarnya, kita BISA mengendalikan agar tidak terjadi serangan stroke ( lihat tulisanku Kini, Stroke Pun Menyerang Usia Muda ).
Beberapa faktor yang TIDAK DAPAT dikendalikan :
Faktor keturunan ( genetis ) :
Referensi yang aku baca, sampai sekarang faktor keturunan masih belum dapat ditentukan awal terjadinya stroke. ( Katanya ) Jika salah satu atau kedua orang tua kita atau keluarga kita ada yang terserang stroke, maka salah satu keturunannya bisa atau akan juga terserang stroke.
Sebenarnya aku tidak tahu dan tidak mengerti tentang itu, tetapi sebagai contoh tentang keluargaku. Orang tua dari kedua orang tuaku sekarang, divonis menderita gangguan penyakit tekanan darah tinggi, dan saudara2 kedua orang tuaku, banyak yang mengalami stroke, bahkan ada yang langsung meninggal, akibat terserang stroke. Kedua orang tuaku pun mengidap penyakit tekanan darah tinggi dan papaku pernah terserang stroke walau hanya stroke ringan saja ( TIA ).
Ketika aku baru beberapa hari terserang stroke, dokter2ku di Amerika meminta adik2ku untuk memeriksakan kesehatannya, begitu juga ketika adik2ku ke Jakaarta setelah kami pulang dari Amerika, dokter2ku di Jaaarta pun meminta mereka untuk memeriksakan kesehatannya. Karena ada beberapa faktor untuk mereka terserang stroke juga, yaitu genetis ( dan aku sebagai kakak mereka yang terdekat jelas mengalami serngan stroke berat ) dan lifestyle mereka ( kami ber-3 adalah orang2 yang gemar makan dengan kolesterol tinggi dan bekerja keras, workoholic, dan bisa mengakibatkan stres ).
Faktor umur :
Sebenarnya, faktor umur sekarang tidak menjadi kendala bagi terserangnya stroke karena sudah banyak orang2 dibawah 30 tahun terserang stroe. Aku saja, berumur 40 tahun ketika stroke menyerangku, dan bannyak orang menyayangkan bahwa umurku masih muda dan sedang giat2nya bekerja .....
Tetapi resiko umur akan menaikkan resiko terserang stroke. Setelah umur diatas 50 tahun, sesiko terserng stroke akan bertambah banyak, baik stroke penyumbatan ataupun stroke perdarahan.
Faktor jenis kelamin :
Menurut banyak referensi, jenis kelamin laki-laki lebih cenderung terkena stroke dibandingkan perempuan. Laki-laki cenderung terkena stroke penymbatan ( stroke iskemik ) dan perempun cenderung lebih berbahaya, terserang stroke pendarahan dan resiko kematiannya lebih tinggi dari pada penumbatan.
Faktor ras / keturunan :
Menurut ahli penyakit dalam, Broderick, orang2 Negro Amerika cenderung beresiko lebih besar mengalami stroke perdarahan dibandingkan orang kulit putih Aerika. Orang Jepang dan Afrika-Amerika juga cenderung mengalami stroke perdarahan dan orang2 kulit putih cenderung mengalami stroke penyumbatan. Sedangakan tingkat terjadinya stroke di seluruh dunia tertinggi dialami oleh orang Jepang dan China (buku 'Stroke : Waspadai Ancamannya oleh dr. Iskandar Junaidi).
Tetapi ada beberapa faktor resiko untuk tidak terserang stroke. Stroke perdarahan yang aku alami, faktor yang menonjol adalah stres dan hipertensi. Dengan stres apalagi karena tekanan darah tinggi ( hipertensi ), menjadikan terpompanya darah dari jantung dengan keras, dan sampai ke otak dengan keras juga, sehingga pembuluh darah otak mengalami pecah dan darah menggenangi otak kiriku .....
Sedangkan untuk stroke penyumbatan ( stroke iskemik ), hampir semua faktor resiko memiliki peranannya.
Faktor stres :
Yang ditimbulkan karena stres adalah pengaruh hormonal dalam tubuh. Jika stres tidak dikendalikan dengan baik, akan menimbulkan hormon2 dalam tubuh keluar, antara lain hormon adrenalin secara berlebihan sehingga akan berefek pada peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.
Selain itu, kecenderungan dari orang yang sedang stres, akan orang itu mendorong melakukan tidakan yang merugikan diri sendiri, seperti makan yang berlebihan, merokok, minum minuman keras atau marah2. Sehingga secara biologis, stres dapat mempengaruhi dan menurunkan fungsi kekebalan tubuh ( imunitas ) sehingga rentan terhadap serangan penyakit.
Faktor tekanan darah tinggi ( hipertensi ) :
Orang2 yang menderita hipertensi, artinya jantung meompakan darah dengan keras ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Jika pembuuh2 darah yang lain berdinding cukup tebal ( misalnya pembuluh darah tangan ), tetapi pembuluh darah otak kita berdinding sangat tipis dan kecil. Sehingga jika jantung memompakan darah dengan keras ke otak yang berdinding tipis dan kecil, maka darah akan 'berdesak2an' ke pembuluh darah orak, sehingga lama kelamaan ( jika hipertensinya tidak di kendalikan dan tidak di periksakan ke dokter ) pembuluh darah akan pecah. Dan ketika tekanan tinggi yang terus menerus, pecah pembuluh darah otak itu akan terus mengeluarkan darah segar, menggenangi otak kita. Semakin keras ( tinggi ) terpompanya darah, semakin keras juga darah terus keluar dan menggenangi otak  .....
Seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya mencapai 140 / 90 mmHg atau lebih. Dan dulu sebelum sakit, aku mengalami hipertensi akut ( memang sudah di vonis demikian yang terlihat di pembuluh darah mataku, sewaktu aku di rujuk ke RSCM ), antara 160 / 100 mmHg sampai tertinggi 220 / 145 mmHg. Mengerikan ......
Faktor 'lifestyle' :
Banyak orang muda hidupnya menjadi tidak menetu karena keadaan sekarang. Baik orang muda ( termasuk aku ) yang bekerja menjadi workoholic atau justru sebaliknya, tidak bekerja sehingga stres. Begitu juga orang2 muda yang banyak uang karena pekerjaannya lancar dan menghambur2kan uangnya dengan makan berkolesterol tinggi, merokok atau minum minuman keras serta makanan2 'junk food', membuat kadar kolesterol dan hormonal dalam tubuh menjadi tidak menentu. Dan kembali lagi sepeti yang aku tuliskan di atas, bahwa stroke segera menyerang pada tubuh2 'rusak' dan tidak memelihara kesehatan kita, termasuk aku .....
Sebagai insan pasca stroke, aku tidak mengharapkan orang2 mengalami seperti aku, sehingga aku berusaha untuk terus mensosialisasikan stroke pada usia muda, agar dapat menghindarkan serangan stroke pada semua orang muda. Tetapi mungkin karena keadaan yang memaksa, sehingga banyak orang tidak peduli dengan lifestyle nya, karena keinginannya untuk terus 'bersenang2' dan melupakan kesehatannya. Akan sangat mengerikan, jika kita terserang stroke, apalagi sampai mengalami kelumpuhan separuh tubuh, seperti aku .....
Tetap waspada dengan serangan stroke, walau ternyata tidak ada faktor2 keturunan atau faktor2 yang tidak terhindarkan. Tetapi jika faktor2 yang seharusnya bisa dihindari, stroke akan menyerang juga. Aku, memang mempunyai semua faktor ( baik yang tidak bisa dihindari, atau pun yang seharusnya bisa dihindari ), dan aku sangat tidak peduli dengan kesahatanku, sehingga seperti inilah sekarang keadaanku .....
Jagalah kesehatan, jika tidak mau terserang penyakit .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H