Kami, mba Sum, aku dan mba Vema minus Valentino yang sedang berpresentasi sambil berjalan di tengah2 jemaat
Banyak orang tua yang belum mengerti dunia IT dan internet. Sehingga, kami dengan senang hati untuk berdiskusi dengan mereka, walaupun waktu 1,5 jam sangat sempit. Jadi, kami menyarankan untuk workshop bersama, langsung mempraktekkan dalam 'dunia maya'. Dan kami juga menjanjikan nomor telpon, grup FB atau web IDKita Kompasiana, untuk terus membuka hotline kami untuk mereka bisa menghubungi kami. Dan para orang tua itu sangat antusias untuk terus mengikuti apa yang kami katakan. Bahkan beberapa dari mereka meminta kami untuk mempresentasikannya di tempat atau sekolah2 anak2 mereka, untuk orang tua serta untuk para guru mereka .....
Tim IDKita Kompasiana, membuat bahan dan materi untuk presentasi ini sangat membuat para orang tua terpengarah, dan dengan sangat antusias aku melihat mereka sangat terkesan sekali, bahwa anak2 dan remaja kita sudah sangat 'jauh' meninggalkan kita sebagai orang tuanya, dalam dunia keluarga. Bahwa anak2 dan remaja kita memang sudah jauh berada di depan, sementara kita sebagai orang tuanya masih berjalan di tempat. Pun, aku dan teman2ku yang notebene bekerja dan tetap berhubungan dengan dunia maya dalam berinteraksi ( untuk pekerjaan atau untuk menyapa tetman2 di jejaring sosial ), mereka tetapi 'meninggalkan' aku dan teman2ku, karena memang dunia mereka semakin menuju globalisasi dan itulah dunia masa depan mereka, bukan masa depan kita ......
Simbolis goodybag tentang 'Internet Sehat dan Aman' dari IDKita Kompasiana kepada GKJ Eben Haezer - Pasar Minggu, diwakili oleh mas Seno, ketua panitia Ulang Tahun Gereja.
Dengan kata lain, masa depan mereka memang sebuah masa depan yang tidak akan bisa diikuti oleh kita, sebagai orang tuanya. Kita, terus berjuang untuk mendidik dan mendampingi mereka, dan kita tetap bisa 'menyapa' mereka di dunia maya, tetapi konsep hidup kita bukan disitu. Konsep hidup kuta hanya mendampingi dalam perjuangan mendidik mereka, BUKAN 'masuk' bersama dalam dunia masa depan mereka, karena KITA TIDAK MUNGKIN BISA TERUS MENDAMPINGI MEREKA. Seberapa banyak sih, umur kita untuk mengantar masa depan anak2 dan remaja kita? Mungkin saat Tuhan menjemput dan memanggil kita, anak2 dan remaja kita belum sampai di titik ujungnya.
Jadi, apakah sekarang kita akan duduk diam menyaksikan dunia internet 'merusak' anak2 dan remaja kita? Relakah anak2 dan remaja kita terpuruk dan depresi karena dunia maya yang membuat mereka sangat terfokus dalam kehidupan mereka? Aku sih TIDAK! Sungguh, karena konsep hidupku yang ingin menghantar cita2 dan mimpi anak2ku untuk yang terbaik, aku sangat bersemangat untuk terus mensosialisasikan 'Internet Sehat dan Aman', untuk mereka. Didukung banyak sahabat, Kompas.com serta pemerintah ( Kominfo ), kami, IDKita Kompasiana terus melaju dalam melebarkan sayap bagi generasi muda Indonesia sebagai penerus bangsa Indonesia .....
Dan gerakan sosial ini, murni sebagai gerakan bagi anak2 dan remaja kita. Dan kami bersedia untuk terus merencanakan masa depan Indonesia yang lebih baik, dalam globalisasi dunia bagi anak2 dan remaja kita .....
Mba Vema dan mas Erri dengan ke-3 bidadari cantik mereka ( Cita, Baby dan Adel ) , mba Aulia dengan jagoannya, Faiz, aku dan mba Sum, absen Valentino setelah acara selesai .....
Salam dari IDKita Kompasiana .....