Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penyandang Cacat dan Lansia Sangat Diperhatikan di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan

8 Mei 2012   05:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:33 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

korantransaksi.com

Passportku yang terakhir, habis, padahal kami ( aku, anak2ku dan orang tuaku ) berencana untuk berlibur di liburan kenaikan kelas Juni - Juli ini. Sehingga, aku dan anak2ku, harus memperpanjang passport kami. Kebetulan passport orang tuaku masih 2 tahun lagi 'habis'nya. Hhhhhh ..... Jika aku harus menghadapi layanan publik ( pemerintah ), aku sangat malas, layanan apapun! Karena sangat bertele2 serta pelayanannya sangat tidak memuaskan, sehingga biasanya, aku meminta tolong dari jasa travel untuk mengurusnya ( jika tentang passport ).

Jumat lalu, mama dan papaku membantu kami untuk memberikan data2 kami untuk pengurusan passpost kami di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, sementara aku dan anak2ku tetap berkegiatan seperti biasa. Terima kasih, papa dan mama ..... Seharusnya, aku mengurusnya sendiri, jika aku sehat .....

Senin, 7 Mei 2012 ini, kami harus wawancara dan foto untuk passport. Aku dan Michelle ( karena Dennis harus ulangan di sekolahnya, sehingga dia mengurus passportnya, Selasa ) dan papa mamaku mengantar dan menemani kami. Heboh, 1 keluarga, karena aku yang masih sangat2 tergantung oleh orang lain, sehingga jam 7 pagi kami berangkat ke Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. Coba jika aku sehat, aku setir sendiri, dengan anak2ku, tanpa merepotkan banyak orang ( orang tuaku dan supirku ) ... Agak sedih, jika merenungi tentang ketergantunganku dengan orang lain .....

Jam 8 tepat, kami sampai dan ..... Astagaaaaaa ..... Sudah sangat penuh! Aku berdiri terbengong2 merapat dengan papaku. Mamaku antri untuk mengambil nomor untuk bayar, wawancara dan membuat foto, pun antriannya sangat panjang! Dan aku mendapat antrian nomor 77 dan Michelle nomor 78! Hmmmmm ......

Papaku mencarikan tempat duduk buatku, dan aku di temani Michelle ... Heboh lagi ... Begitu ada tempat duduk untuk aku duduki, disebelahku menyingkir untuk memberi tempat buat papa dan Michelle ... Luar biasa! Dengan sopan mereka menyilahkan mamaku setelah menerima nomor antriannya, untuk menjagaku! Aku banyak tersenyum ..... Tidak seperti jika di mall, di banyak tulisan2ku,  banyak orang yang memandangku rendah karena keterbatasanku, tetapi justru pagi ini, aku melihat wajah2 yang bersimpati dan membuka peluang untuk bersilaturahmi. Mereka banyak yag bersimpati dengan keadaanku dan mereka sangat 'concern' dengan aku harus antri sampai selesai.

13364559022121472740
13364559022121472740

Loket khusus penyandang cacat dan lansia, tepat di sebelah kanan orang yang sedang membayar untuk pengurusan passport.

Bukan hanya para pemohon passport saja, para petugas pun sangat 'concern' terhadapku. Begitu aku duduk dan masih memikirkan berapa lama lagi kah kami harus menunggu giliran, tiba2 aku melihat 1 antrian kosong. Ternyata antrian itu khusus untuk lansia ( orang2 tua ) dan penderita cacat!

Heh? Ga salah nih? Karena, biasanya  di Indonesia tidak pernah / jarang ada yang peduli tentang penderita cacat, paling2 hanya basa basi saja .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun