By Christie Damayanti
[caption id="attachment_185461" align="aligncenter" width="640" caption="Dokumen pribadi - Kel. Erri Subakti, aku dan mamaku"][/caption]
Gathering antar keluarga memang sangat menyenangkan, apalagi teman dari dunia maya ( Kompasiana kan juga dunia maya? ), menjadi teman dan sahabat, bahkan menjadi 'saudara' di dunia nyata.
Bermula dari undanganku kepada Kompasianer : mas Erri Subakti, mas Riza Gassner dan mba Novita Maria di acara Seminar tentang Menulis dan Menulis Surat di depan 200 orang Guru SMP di TMII, April 2011 lalu ( lihat tulisanku Kompasiana dan Museum Perangko, Membuat Aku Mulai Bisa Merefleksikan Diri di Balik Ketidak-sempurnaanku ), hubungan pertemanan kami di dunia maya, berlanjut dengan hubungan persahabatan di dunia nyata, dimana mereka selalu membantuku jika aku mengikuti kopdar2 dari Kompasiana, karena aku memang belum bisa untuk berjalan sendiri .....
Setelah itu, mas Erri memperkenalkan istrinya, yang juga Kompasianer, mba Lovema Syafei, serta ke-3 putri kecilnya yang cantik dan menggemaskan, Elleta ( Cita ), Elleana ( Baby ) dan Edelweiss ( Adel ). Pertama kali kami sekeluarga bertemu di kopdar Ecopark Ancol. Aku dengan Dennis dan Michelle serta mas Erri dengan mba Vema dan ke-3 bidadarinya. Setelah itu, beberapa kali kami, aku dengan mba Vema, bertemu, tanpa mas Erri, sekedar jalan2 rfreshing, atau nonton pameran. Hanya mba Vema dan anak2ku dan anak2nya. Terakhir, kami banyk ngobrol di Kompasianival, dan setelah itu, belum ada kesempatan untuk bercanda ria bersama .....
Tetapi waktu aku sedang mempersiapkan pameran Filateli Kreatif di TMII, Maret 2010 lalu, mas Erri dan mba Vema datang untuk mendukungku, sekalian bertemu dengan Valentino, yang selalu mendampingiku, jika dia sedang berada di Jakarta. Tidak lama, tetapi aku sangat tersentuh degan perhatiannya kepadaku .....
Ketika papaku di rawat di runah sakit, mas Erri beserta dengan mba Vema serta ke-3 bidadarinya, menengok papaku. Aku yang ditemani ke-2 anakku, mamaku dan Valentino, menyambut mereka dengan kekeluargaan. Suatu hubungan pertemanan dari dunia maya, menjadi hubungan persahabatan di dunia nyata sampai akhirnya, menjadi hubungan persaudarakan antar keluarga, menjadikan aku sangat terdukung, mereka tidak membedakan keadaanku sebagai penyandang pasca stroke yang memang dalam keterbatasan .....
Sabtu kemarin, aku memang mengajak mba Vema untuk kerumahku dengan keluarganya. Sekalian, aku juga mengajak mereka nonton pameran Inacraft 2012 di JHCC. Mereka datang ke rumahku sekitar jam 11.30, sepulang aku terapi. Aku dan mba Vema, pernah berkeliling di pameran sejenis, yaitu pameran Fashion, Februari lalu. Sebagai wanita, kami sangat 'excited' dalam melihat dan berjalan2 seperti ini, walau hanya 'window shopping'.....
Aku dan mba Vema dengan 3 bidadari kecilnya : Cita, Baby dan Adel.
Orang tuaku sangat senang menyambut keluarga mas Erri dan mba Vema bersama Cita, Baby dan Adel. Bidadari2 mereka sangat cantik, menyenangkan dan menggemaskan! Mamaku banyak mengeluarkan makanan2 kecil serta coklat, kesukaan mereka. Dan mereka, tanpa malu2, berebut mengambilnya ...... sangat menyenangkan ..... Aku sangat sayang kepada mereka, dan terlihat mereka juga sayang padaku. Mereka berebut duduk dekat denganku, aku memeluk dan memcium mereka satu persatu dengan 1 tanganku, tangan kiriku .....
Papaku sedang ngobrol dengan mas Erri dan Mas Erri dengan mba Vema serta Adel.
Sekitar 1 jam kami bercanda ria, aku, mamaku, mba Vema dan anak2knya, berkumpul di taman, dekat kolam. Papaku ngobrol dengan mas Erri di depan televise, entah apa yang mereka diskusikan, tetpi yang jelas wajah mereka sama2 senang dan bahagia. Begitu juga kami, para wanita, dari mamaku, aku, mba Vema dan  ke-3 bidadari kecilnya, sumringah sekali .....
Cita, Baby dan Adel, berebut menggandengku, walau tangan kananku tidak 'berasa ( kebas )' dan jalanku belum lancar, tetapi mereka sabar menuntunku .....
Tidak lama, kami mohon pamit untuk nonton pameran Incraft di JHCC, tetapi orang tuaku tidak mau diajak karena memang pasti terlalu padat. OK, kami langsung berangkat, setelah makan di Kentucky Fried Chicjen di Tebet, langsung ke JHCC. Waktu menunjukkan sekitar jam 13.30, kami beranjak dari KFC.
Keluarga mas Erri dan mba Vema, bersama aku, makan siang di KFC Tebet.
Dimobil, kami benar2 menikmati obrolan kami. Aku dan mas Erri mendiskusikan tentng Jakarta dan permasalahannya. Aku melihat dari kacamata 'city planning, arsitektur dan lingkungannya', dan mas Erri melihat dari kacamata sosiologi serta budayanya. Dengan mba Vema, kami banyak bercerita tentang maing2 anak2 kami. Sangat menyenangkan, sehingga kami tidak sadar, bahwa sudah 2 jam kami ada di mobil! Astagaaaaa ...... macet sekali ......
Ternyata, macet dari sebelum Pancoran sampai ke JHCC. Kami mutar ke Asia Afrika, tetap saja macet. Sehingga mas Erri memarkirkan mobilnya jauh dari gedung JHCC. Aku didorong memakai kursi roda. Adel aku pangku, dan Mba Vema yang mendorong kursi rodaku. Mas Erri menggandieg Cita dan Baby. Anak2 sih terlihat antusias dengan keadaan itu, termasuk aku!
Hehehe ..... karena penuh sekali, mobil mas Erri parkir cukup jauh dari gedung JHCC. Mas Erri menggandeng Cita dan Baby, aku memangku Adel di kursi roda dan mba Vema mendorongku, berlawan dengan arah mobil ..... kursi rodaku, macet dan 'stuck' .....
Bayangkan, aku di dorong di kursi roda, berada di jalan yang berlawanan, dan mobil2 padat sekali, sehingga kursi rodaku 'stuck' dan macet di tengah jalan ..... Hehehe .....belum pernah aku 'macet' di atas kursi roda .....
"Maju ... maju ... terus maju kursi rodaku ....." Terima kasih, mba Vema, sudah lelah2 mendorongku ....
Pamerannya sangat menarik. Adel tetap di pangkuanku, sangat asik melihat ke kanan ke kiri dan sama sekali tidak rewel. Cita, mula2 mendorong kursi rodak bersama dengan mba Vema, sedangkan Baby selalu dengan papanya, berpencar dengan kami. Tetapi lama2, Cita mencari papanya, sehingga setelah bertemu, kami masing2 berpencar : aku dengan mba Vema dan Adel, lalu mas Erri dengan Cita dan Baby .....
*****
Hubungan persahabatan seperti inilah yang mungkin bisa membuat aku lebih bergairah dalam keterbatasanku. Dalam pameran kemarin, beberapa orang memandangku dengan tatapan merendahkan, tetapi dengan adanya sahabat yang selalu mnemaniku, bahkan anak2nya yang terlihat sayang padaku, aku mendapat kekuatan yang besar untuk 'membusungkan' dadaku, dengan percaya diri, bahwa
"Ini lhoooo ...... seorang yang dalam keterbatasan, tetapi tetap ada yang mencintai dan mengasihiku ....."
Sabtu kemarin, merupakan hari yang membahagiakan, walau sebenarnya, dalam 2 minggu ini, otakku tetap berdenyut, tetapi dengat semangat persahabatan, aku berusaha untk tetap tersenyum dalam kesakitanku .....
Tetap semangat! Terima kasih, mas Erri dan mba Vema, untuk kasih kalian dalam hidupku, dan salam buat Cita, Baby dan Adel ..... Sejumput kasih dari sahabatku .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H