Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pencapaianku Berikutnya Setelah 'Stroke' : Menuju Mimpi-mimpiku

19 April 2012   10:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti


[caption id="attachment_182912" align="aligncenter" width="398" caption="kominfo.go.id"][/caption]

Pagi yang cerah di Yogyakarta. Aku membuka pintu kamarku, jam 5 pagi, yang terletak di lantai 2, sebuah hotel kecil di jalan Dagen. Kehidupan kota Yogyakarta, ternyata hampir sama dengan kehidupan kota Jakarta. Dari atas balko, aku melihatsudah banyak orang bergegas untuk berkegiatan. Lebih banyak lagi pedagang2 sudah sangat tergesa untuk menjual dagangannya, berupa makanan, untuk menyambut banyak tamu hotel2 di sekitar jalan Dagen itu .....

Jam 6 pagi, kami sudah siap makan pagi di Gudeg Yu Djum, makanan 'ter-enak di dunia', yang aku suka ( lihat tulisanku Gudeg Yogya: Makanan Favoritku dan Gudeg Yu Jum, Yogyakarta : Tidak Ada yang Mengalahkan Makanan 'Ter-enak' di Dunia ..... ;) ). Ternyata, Gudeg Yu Djum buka baru di jalan Dagen Malioboro, jadi ga susah2 makan di Wijilan ( secara aku belum bisa 'selehan' ) atau di belakang UGM jalan Kaliurang ( secara jauh dari Dagen ). Dan Gudeg Yu Djum di Dagen bersebelahan dengan hotelku, Persada.

Jam 8 pagi, kami sudah ada di becak untuk ke pembukaan 'Asean Youth Philately & Tourism Expo 2012' dan Loka Karya tetang filateli, di Hotel Melia Purosani ruang Amarta. Ternyata, buat aku, naik becak sama sekali tidak nyaman, secara tubuhku yang kaku dan naik turunku benar2 kesulitan. Aku disambut oleh kursi roda dari hotel, dan disambut teman2ku terkasih di komunitas filateli ini. Ada pak Iwan, pak Tugi, mba Diaz serta bu Togi dari tim Kominfo yang sangat mendukung dan memperhatikanku, sejak pertama kali berkegiatan di komunitas filateli, ada pak Herman, mas Haryanto dari Surabaya serta mas Uul si seksi sibuk dari Yogyakarta. Wajahku sumringah, hatiku terbunga2 dan tidak lagi memikirkan tentang kejadian kemarin ( lihat tulisanku Dimulai dengan '1 Langkah' Ke Depan ).

13348314261382931668
13348314261382931668

13348314641474340877
13348314641474340877

Para nara sumber : Bp Setio Rianto, Bp Lutfie ( moderator ), Bp Letjend Purn. Suyono dan Bp Wing Wahyu. Salah satu peserta Loka Karya. Ulasan tentang materi Loka Karya, di tulisanku berikutnya .....

Aku dan ibuku duduk di depan, untuk Loka Karya, yang di moderator-in oleh pak Lutfie, seorang filtelis Jakarta yang pertama kali 'menemukan'ku ( lihat tulisanku Kompasiana dan Museum Perangko, Membuat Aku Mulai Bisa Merefleksikan Diri di Balik Ketidak-sempurnaanku ). Forum Loka Karya kali ini, justru untuk menarikminat dalam menulis, mengirim surat serta mengumpulkan benda2 filateli, karena filateli itu bukan hanya mengumpulkan prangko saja, tetap ada juga mengumpulkan sampul surat, cap pos, Sampul Hari Pertama ( SHP )kartu pos ( maximum card ), juga 'melebar' untuk mengoleksi foto dan tanda tangan ( autograph ), kartu telpon ( telegri ), numaristik ( uang kuno ) serta berbagai benda2 kune kecil lainnya ( orang bilang, "sampah". Tetapi jangan bingung, jika "sampah" itu menghasilkan koleksi dan materi yang bisa untuk untuk hidup nyaman ).

Di Loka Karya ini, memang di khususkan bagi warga Yogya yang ingin tahu dan yang ingin berkomunitas dalam filateli. Para guru dan dosen di Yogyakarta, murid2 sekolah serta orang2 dalam komunitas yang lain, seperti komunitas design dan konservasi ( museum ), ternyata sangat tertarik untuk melihat dan mengamati kami. Dan setelah Loka Karya ini, barulah Asean Youth Philately & Tourism Expo 2012, akan dibuka.

13348315091863740384
13348315091863740384

Salah satu peserta dalam komunitas design dan kartu pos, sharing tentang kepeduliannya untuk terus menggali dalam menulis surat dengan kartu pos

Pameran ini memang diperuntukkan menjelang International World Stamps Exhibition, yang bertema 'Indonesia 2012 World Stamps Championship', yang ternyata Indonesia ditujuk oleh UPU ( International Bureau Universal Postal Union / pos international ) sebagai tuan rumah dari 75 negara yang mengikutinya. Acara itu akan diselenggarakan tanggal 18-24 Juni 2012 di JHCC.

Dalam acara ini, beberapa dari kami sebagai komunitas filateli, diminta berdiri ke depan untuk menerima penghargaan dalam berpameran.

13348315912003095675
13348315912003095675

Di tengah2 kami adalah Gusti Pembayun ..... di sebelah kanan-kirinya adalah filatelis dari Malaysia .....

Wakil filatelis Asean, hanya dari Malaysia yang datang dalam Loka Karya, tetapi tiap negara ada wakilnya. Dan yang paling banyak, siapa lagi, dari Indonesia ( ada 4 wakil Indonesia ), termasuk aku, dibuka oleh Wakil Gubernur Yogyakarta. Pameran filateli kali ini adalah 'Filateli Kreatif' ( lihat tulisanku Hari Filateli Indonesia - 29 Maret 2012 : Kegiatan dan Hobiku Sebagai Berkat Tuhan Untukku ), yang memang mulai di canangkan waktu ulang tahun filateli Indonesia, dan mulai di gembar gemborkan, bahwa filateli itu sangat bermanfaat dan bisa di lakukan se-kreatif mungkin untuk hobi tetapi menjadi 'konservasi' benda2 filateli dan membuat catatan sejarah serta 'memamerkan kekayaan' masing2 negara, lewat prangko serta benda2 filateli lainnya.

Sekitar jam 2 siang setelah makan siang dan pembukaan pameran, kami ke Mal Malioboro, dimana pameran itu diadakan. Sebenarnya, jarak dari Hotel Melia Purosani ke Mal Malioboro tidak terlalu jauh, jika aku sehat mungkin aku bisa berjalan kaki, sekalian menikmati kota Yogya, seperti dulu. Tetapi karena aku tidak bisa karena keterbatasanku, aku nebeng dengan tim Kominfo dan Kantor Pos Yogya via mobil. Aku sudah tidak sabar melihat koleksiku dipamerkan, karena sewaktu kami masih di Hotel Melia, beberapa temanku, tanteku yang tinggal di Yogya, serta Pendetaku yang kebetulan sedang ada acara di Yogya, sudah melihat pameran di Mal Malioboro, dan mereka mengatakan bahwa banyak yang menikmati koleksi2 kami, termasuk koleksiku. Dan begitu aku masuk ke arean pameran, memang ramai walau bukan hari libur dan bukan 'weekend'. Dan begitu aku melihat2 koleksiku, beberapa orang, pelajar bahkan wartawan lokal 'mewawancarai'ku tentang koleksiku. Sangat menyenangkan .....

1334831701564235283
1334831701564235283

1334831743583424542
1334831743583424542

Mas Uul, filatelis dari Yogya yang sibuk mengurusi acara ini, tetap semangat melayani konsumen yang ingin tahu tentang filateli .....

Ko Avie ( filatelis dari Bandung ) dan pak Tatag Juari ( designer prangko dari Pos Indonesia ), ada di sebuah stand ..... menarik jika kita mau mencaro tahu tentang filateli .....

Aku membawa koleksi surat, foto dan authograph-ku ( lihat tulsanku Autography: 'Harta Karun' dari Sebuah Hobi yang Bisa Mendatangkan Materi ). Panitia hanya memberikan aku 2 frames untuk memajang koleksiku, yang artinya aku hanya memajang 8 surat, foto dan authograp-ku dari 88 surat yang aku dapatkan dari orang2 terkenal di dunia. Beberapa orang terkenal itu sudah meninggal dunia, dan itu berarti nilai materinya lebih tinggi dari yang masih ada.

13348318271343301323
13348318271343301323

Mamaku sedang 'berburu prangko' used. Beliau juga filatelis, walau tidak 'segencar' aku .....

13348318881540023098
13348318881540023098

1334831954336917796
1334831954336917796

Aku dan Bp Bambang, salah satu pejabat PFI ( Perkumpulan Filateli Indonesia ), dengan latar belakang  koleksiku. Salah satu frames dari Malaysia dalam pameran .....

Aku tersenyum, aku tidak pernah memikirkan akan seperti ini tentang 'menulis atau menulis surat'. Sejak dulu aku memang memimpikan tentang sebuah moment yang bisa membuat aku 'keliling dunia' atau yang bisa membuat aku bersahabat dengan banyak warga dunia. Dan ternyata, 'menulis dan menulis surat' yang sudah aku tekuni sejak SD sampai sekarang, membuat mimpiku mulai menjadi kenyataan .....

Berkeliling dunia untukku bukan hanya keliling dunia yang eksplisit, tetapi pun eksplisit nya itu sudah bisa menjadi kenyataan. Dengan pameran yang ke-3 kalinya ini, ada di Jakarta dan Yogya, dan 'who knows next?'. Yang jelas, Juni 2012 ini aku akan mengikuti 'Indonesia 2012 World Stamps Championship'  di Jakarta yang akan membuat aku bersahabat dengan banyak warga dunia! Data yang ada, dari komunitas filateli ( yang sudah pasti ), sebanyak  75 negara hadir di Jakarta, untuk mengikuti pameran dan exhibisi ini.

Dan menulis di Kompasiana, aku bersahabat dengan banyak kota di Indonesia, juga beberapa sahabat di dunia. Juga dengan menulis, banyak tulisanku menjadi berkat bagi beberapa sahabat, salah satunya beberapa penyandang pasca stroke bisa 'terselamatkan', lewat beberapa kesaksianku di radio dan beberapa seminar tentang stroke .....

Jadi, dari tanggal 18 sampai tanggal 22 April 2012, Kompasianer yang ada di Yogyakarta, silahkan datang di atrium Mal Malioboro. Sayang ya, aku sudah pulang ke Jakarta, hari ini, Kamis pagi .....

Salam filateli .....


Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun