Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menulis Untukku adalah 'Sesuatu Banget!'

29 Maret 2012   00:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:20 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_178932" align="aligncenter" width="640" caption="Dokumen Pribadi"][/caption]

Penjurian hari ke-4, di Hotel Morrissey tanggal 28 Maret 2012 ini, setelah wawancara 6 orang remaja yang menjadi nominator pemenang dari 818 surat dari remaja2 dari seluruh pelosok Indonesia ( lihat tulisanku Internet atau Menulis Surat? ), pagi ini adalah 'pembekalan' untuk ujian yang akan mengantar mereka menjadi juara nasional, yang juga akan memberikan kesempatan untuk menjadi juara internasioal di UPU, Swiss.

Pembekalan ini lebih kepada pengetahuan tentang dunia tulis menulis dan menulis surat serta aspek2nya dan menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, oleh bapak Saut Sitanggang. Di pembekalan pertama, mulai jam 8.00 pagi, dimana aku yang diminta untuk berbicara di depan 6 orang remaja itu dengan pembimbingnya masing2. Kominfo dan para juri memang selalu mendukungku untuk recovery sakitku, tetapi mereka mengatakannya, bahwa semangatku yang membuat mereka respect padaku serta karena aku memang membuat tulisan atau artikel yang selama di Kompasiana selama 1 tahun 3 bulan sudah menghasilkan 523 artikel masing2 sekitar 1000 kata.

Aku memulai pembekalanku ( lihat tulisanku Menulis (dan Menulis Surat ) adalah untuk Me'refleksi'kan Diri ), seperti aku berbicara dengan guru2 SMP se-Jakarta di Museum Prangko TMII ( lihat tulisanku Kompasiana dan Museum Perangko, Membuat Aku Mulai Bisa Merefleksikan Diri di Balik Ketidak-sempurnaanku ). Karena aku memang 'dilahirkan' BUKAN sebagai guru Bahasa Indonesia dan BUKAN sebagai penulis ( aku adalah seorang arsitek ), mungkin pembekalanku lebih sebagai 'praktisi', seperti aku mengajar sebagai 'dosen praktisi'. Aku hanya menulis untuk terapi otakku dan hobiku saja. Tetapi dengan  sebuah penghargaan dari para juri aku bisa men-sharing pengalamanku seagai penulis lepas yang bebas dan bersahaja ......

Puji Tuhan, tulisan2ku ( mungkin ) dinilai bermanfaat dan menginspirasi banyak orang, walau aku sama sekali tidak memikirkan tentang itu, karena menulis untukku adalah terapi otak. Sejak pertama aku menulis di Kompasiana bulan November 2010, pun aku tidak pernah peduli, apakah tulisanku dibaca orang atau tidak, apakah tulisanku bisa menginspirasi orang atau tidak, atau yang lainnya. Karena aku menulis, sekali lagi, adalah untuk terapi otakku. Dan jika memang pembaca yang membaca tulisan2ku dan terinspirasi dengan tulisan2ku, adalah semata2 berkat Tuhan, bahwa karyaku menjadi berkat bagi banyak orang .......

13329819451147898226
13329819451147898226

13329819672091142263
13329819672091142263

Remaja2, pembimbing2 dan beberapa orang tuanya dalam pembekalan.

Apakah ada yang tahu, bahwa tidak semua tulisanku ter-apresiasi dengan baik? Buatku, tidak masalah jika tulisan2ku tidak dibaca! Karena sekali lagi, tulisan2ku bertujuan untuk terapi otak. Tulisan2ku yang tidak ter-apresiasi oleh pembaca di Kompasana, adalah tulisan2ku tentang hobi ysang terlalu detail dan tata kota yang terlalu berat. Tidak masalah! Aku tetap tidak peduli tentang itu, dan aku tetap saja menulis tentang itu, juga apapun yang menarik hatiku untuk aku menulis. Aku tidak pernah memikirkannya sama sekali ...... dan aku 'membekali' remaja2 itu tentang itu, bahwa,

"Tetapah menulis! Jangan pernah takut untuk menulis, dan jangan pernah 'tidak percaya diri' untuk menulis, sejauh kita tetap bisa mempertanggungjawabkan tulisan kita" ......

13329820101281225377
13329820101281225377

Aku memberi pembekalan dalam menulis dan menulis surat, dengan moderator, Ibu Lina dan jula dan filatelis bapak Berthold, sahabatku di komunitas Filateli

1332982030742459915
1332982030742459915

Pak Saut Sitanggang memberikan pembekalan dalam menulis dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Yang jelas, tulisan2ku memang khas seorang wanita pasca stroke, kesaksian2ku tentang stroke, kehidupanku sebagai pekerja Jakarta, pengalamanku tentang sebagai 'urban and city panner' serta arsitek, perjuanganku untuk keluargaku dan tentang hobi2ku .....

Setelah 1 jam aku membahas tentang "Bagaimana untuk mulai menulis", remaja2 itu muali bertanya. Banyak sekali pertanyaannya. Mulai dengan menulis surat dari orang2 terkenal di dunia ( lihat tulisanku Bermula dari Sahabat Pena, Aku 'Berteman' dengan Para Pembesar Banyak Negara ), sampai bagaimana membuat 'blog' mereka ramai dikunjungi oleh banyak orang. Banyak dari mereka memang sudah mempunyai 'blog' pribadi, dan mereka ingin tahu bagaimana cara membuat tulisan tentang yang menginspirasi. Dan aku menjelaskan kepada mereka, bahwa,

"Tidak perlu memikirkan, apa yang kita tulis menginpirasi orang lain, tidak perlu memikirkan apa tulisan kita dibaca orang lain, tetapi tetaplah menulis ..... tulisan2 kita suatu saat tetap akan terbaca dan salah satunya bisa mengispirasi orang lain, karena 'tulisan' kita akan berkembang, dengan kondisi jaman" ......

Seperti biasa, bicaraku yang memang masih belum terlalu lancar, dan aku selalu minta maaf kepada semuanya, dan justru dengan 'kecacatan' ku, aku bisa mengatakan bahwa,

"Aku saja, sebagai wanita dengan 2 anak ABG dan mempunyai cacat karena stroke, bisa melakukan 'sesuatu' dan berkarya, apapun karya itu, mengapa mereka sebagai generasi muda tidak bisa?"

Aku menulis untuk terapi otakku, tetapi mereka menulis untuk mengembangkan otak mereka sebagai generasi muda yang akan menjadi generasi penerus! Generasiku sudah 'turun dan menukik' menjadi generasi tua dan mereka akan menjadi penerusnya.

Jika otakku yang memang cacat karena stroke, dengan menulis aku akan bisa 'recovery' otak kiriku yang 20% terendam darah, tetapi otak remaja2 itu, akan berkembang, salah satunya dengan menulis. Karena menulis akan lebih baik jika kita banyak membaca apapun dan itu bisa mengembangkan daya nalar serta wawasan mereka. Juga dengan membaca, kita akan terus mengembangkan perbendaharaan kata dan itu akan lebih membuat tulisan kita menjadi lebih luar biasa ......

Selamat datang, remaja2 hebat, remaja2 penerus generasi muda Indonesia .....

Salamku .....

Profil | Tulisan Lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun