By Christie Damayanti
[caption id="attachment_179175" align="aligncenter" width="640" caption="Dokumen Pribadi"][/caption]
Saat2 terakhir penjurian Lomba Menulis Surat Ramaja Nasional 2012 ( lihat tulisanku Internet atau Menulis Surat? ) hampir usai. Setelah pembekalan untuk merea yang aku bawakan tentang menulis dan menulis surat, serta oleh pak Saut Sitanggang, kami para juri, membuat ujian untuk mereka, karena hasil dari wawancara kemarin semua remaja ini sangat luar biasa ( lihat tulisanku Banggaku Kepada Remaja Indonesia yang Belum Terwadahi dan Remaja Indonesia dalam Percaya Dirinya, Nalarnya, Wawasannya dan Mimpi-mimpinya )! Dan sebenarnya, setelah wawancara tidak usah membuat ujian menuls sutat, tetapi ternyata memang benar2 harus menyaring lagi, karena beda angka antar mereka sangat tipis ..... Dan karen memang mereka semua hebat, sayang jika hanya melihat angka yang tipis itu sebelum kami melihat sendiri, mereka menulis surat sendiri ......
Remaja2 dalam lomba ini, membuat ujian menulis surat untuk menentukan siapa yang terbaik diantara 6 terbaik dari 818 surat yang datang dari seluruh Indonesia .....
Setelah pembekalan dan makan siang, mereka masuk ke ruang ujian, untuk membuat surat kepada atlet yang mereka suka, dengan di hubungkan tentang Olimpade. Sebenarnya, surat ini adalah sama dengan yang mereka buat sebelumnya, tetapi kami ingin mereka membuatnya lagi di ruang ujian, untuk menguji mereka apakah mereka memang membuat surat sendiri atau orang lain ( orang tua, guru, teman atau siapapun ). Dan ternyata, dengan pembekalan yang mereka terima, sangat nyata bahwa remaja2 itu memang sangat luar biasa! Surat mereka justru lebih baik dari sebelumnya, dengan pandangan2 pribadi tentang sebuah event Olimpiade serta hubungannya dengan pemikiran mereka tentang masa depan ......
Dua jam mereka mengerjakan ujian itu, aku memperhatikan, bahwa semaunya memang grogi. Aku berkeliling ke masing2 dari mereka, dan menenangkan mereka dan sering aku mengatakan bahwa,
"Jangan grogi, karena kalian masuk 6 besar adalah bahwa kalian sudah MENANG mengalahkan 818 pesaing dari remaja2 Indonesia! Dan jangan terbentur kemenangan saja, tetapi lebih dari pada itu, semuanya adalah proses, dan proses adalah yang lebih penting dari kemenangan itu sendiri!"
Aku mengambil kata2 mereka sendiri pada waktu wawancara kemarin. Tapi memang, namanya saja anak2 atau ABG, bahkan namanya saja manusia, bahwa walaupun kita mengerti bahwa proses itu lebih penting dari pada kemenangan itu sendiri, kita tetap saja 'takut' dan gamang serta grogi jika dihadapkan dalam keadaan yang sama dengan mereka ..... sangat manusiawi ......
Kami para juri, ber-embuk setelah mereka selesai dan beristirahat, mulai jam 3 sore, untuk menentukan yang terbaik dari ke-6 remaja hebat tersebut. Mereka benar2 hebat! Sungguh, tangan dan tengkuk ku sering merinding, membaca dan membayangkan remaja2 itu sebagai penerus bangsi ini. Benar2 bisa menjadikan negara kita lebih baik, dimasa datang.
Bapak Saut Sitanggang, sebagai Ketua Juri memimpin diskusi untuk menentukan siapa yang terbaik. Terlihat beberapa juri dan dari bapak2 dari Kominfo, yang sangat2 peduli dan 'care' kegiatan untuk remaja ini .....
Mereka sudah mengerti konsep hidup, tentang masa depan, mereka sudah mengerti tentang kecintaan kepada lingkungan, hubungan antar manusia  dan tanah air dan mereka sudah mengerti tentang konsep sebuah kesuksesan, bahwa kesuksesan adalah proses dan 'kegagalan' ( dalam tanda kutip ) adalah sukses yang tertunda! Mereka berpikir dengan nalar dan wawasannya, bukan sebagai remaja berumur 13-15 tahun, tetapi mereka menganalisa sebagai bagian dari warga dewasa dalam konteks hidup bersosialisasi dan masa depan mereka ......
Debat lumayan panjang membumbui kami para juri, untuk menentukan siapa yang menjadi yang terbaik di antara 6 terbaik dari 818 surat. Agak lama, sampai jam 9 malam, kami berdiskusi dan akhirnya kami sepakat untuk 'dia' sebagai yang terbaik dengan tetap perbedaan angka yang minim antar mereka. Angka mereka semua di atas 80, sebuah angka 'kehormatan' yang di pakai oleh banyak penilaian ..... Ke-5 remaja yang lain, bukan karena tulisan mereka jelek dibandingkan dengan yang terbaik, tetapi lebih karena kita memang HARUS tetap memilih, siapa yang akan mewakili untuk Lomba Menulis Surat Remaja Internasional yang akan diadakan di Bern, Swiss, dan hanya 1 remaja yang mewakili untuk setiap negara ......
Kami bernafas lega ketika kami membuat berita acara tentang ini, makan bersama dan saling tukar pendapat tentang kegiatan hebat Kominfo ini. Dan kami berjanji untuk melakukan lagi tahun dan dengan tema yang diberikan dari UPU, sebagai kegiatan rutin Kominfo, yang lebih baik lagi.
Kami masing2 membubuhkan tanda tangan kami dalam hasil penilaian kami, serta berita acara tentang kegiatan lomba ini.
Nama2 pemenang akan di umumkan pada tanggal 29 Matet 2012 di peringatan Hari Ulang Tahun Filateli Indonesia yang ke-90, yang bertempat di Museum Prangko TMII. Juga itu adalah bertepatan dengan pameranku tentang authograph ( lihat tulisanku Pameran Filateli Kreatif : Persiapan Menjelang Hari Filateli Indonesia - 29 Maret 2012 ), yang juga untuk memeriahkan ulang tahun Filateli Indonesia tahun ini.
Semoga, kegiatan lomba ini, membuat ramaja Indonesia dan kita ada umumnya bisa melihat bahwa,
'Teknologi memang merupakan alat bantu kita, tetapi janganlah teknologi membuat kita ter'jajah' dan memenjarakan kita. Teknologi jangan membuat kita meliupakan lingkungan kita dan hubungan antar manusia, sehingga gara2 teknologi ( lihat tulisanku 'e-Generation': Tetap Harus Bisa Melihat Kesempurnaan Tuhan dalam Penciptaan-Nya ) , justru nanti kita akan menjadi orang2 yang egois .....'
Salamku .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H