Konsep wibawa dan berintegritas ini akan terus terbawa dari kecil hingga dewasa, bahwa anak2 itu akan menghormati orang tuanya yang tidak sama dengan orang tua teman2nya.
3. Bangunlah hubungan yang erat dengan anak.
Semakin kuat hubungan anda denan anak kita, semakin besar kemungkinan anak akan menganut nilai2 dan keyakinan kita. Semakin lemah hubungan kita dengan anak, semakan kecil kemungkinan anak menganut nilai2 dan keakinan anda. Ketekanan, stress dan kesulitan merupakan hal yang normal. Dan dalam mendidik dan mengajarkan si anak, KASIH merupakan hal yang terutama, bahwa tantangan hidup akan lebih 'ramah' jika dibarengi dengan KASIH.
Dalam mendidik anak2 dekat dengan kita, tanamkanlah terus bahwa bersyukur adalah 'sesuatu banget!'. Jika tantangan hidup dan tekanan stress memuncak, beruahalah mendidik mereka tetap bersyukur.
Ketika anak2ku melihat bahwa aku, mamanya mengalami stroke berat dan mereka 'bingung' dengan keadaan ini, ternyata aku melihat bahwa anak2ku tetap bersykur, dengan tidak pernah 'melarikan diri' dariku. Justru mereka terlihat tetap suka cita dalam KASIH, membantu dalam aku berkegiatan dan tetap berdoa dan melayani Tuhannya. Dan hubunganku dengan anak2ku sangat erat, walau sebagai anak2 ABG pun tetap ada kalanya 'bandel', tetapi tetap dalam koridor yang jelas.
4. Laksanakan rencana kita, evaluasi dan perbaiki.
Kita harus mendidik anak dengan konsisten dan terus meningkat. Apa yang kita sudah tetapkan dari awal, tetap focus untuk masa depan mereka. Jika pun ada 'plan B' dan seterusnya, tetapkan focus baru. Karena focus ini akan membuat arah masa depan anak2 kita tetap terjaga. Jika tidak, anak akan bingung dan bisa saja mereka kehilangan arah.
Misalnya, orang tua tiba2 saja bangkrut dan semua tabungannya untuk melanjutkan anak sekolah, lenyap. 'Plan B', sebaiknya dibicarakan dengan serius, bahwa masa depan anak harus tetap terjaga. Jika kita sebagai orang tua yang bangkrut atau seperti aku, sebagai mama yang stroke, tidak menyusun strategi masa depan anak2ku, dan aku menjadi depresi, anak2 anak kehilangan arah .....
Dan apapun yang terjadi, tetap focus untuk masa depan anak. Tetap bersyukur dan berdoa. Dan bila terjadi sesuatu pada kita sebagai orang tua, tetap percaya bahwa Tuhan akan merengkuh mereka dan Tiang Awan Nya anak melindungi mereka menuju masa depan yang luar biasa .....
Salamku untuk anak2 kita .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H