By Christie Damayanti
[caption id="attachment_176216" align="aligncenter" width="439" caption="getrealphilippines.blogspot.com"][/caption]
Ferdinand Marcos Emmanuel Edralin ( 11 September 1917 - 28 September 1989 ), adalah seorang diktator Filipina yang memegang gelar Presiden Filipina 1965-1986. Dia adalah seorang pengacara, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Filipina (1949-1959) dan anggota Senat Filipina (1959-1965). Dia juga adalah Presiden Senat 1963-1965.
Sementara berkuasa ia menerapkan luas program pembangunan infrastruktur dan reformasi ekonomi. Namun, pemerintahannya telah dirusak oleh korupsi besar otoriter, despotisme, nepotisme, penindasan politik, dan pelanggaran HAM.
Pada tahun 1983, pemerintahannya dituduh terlibat dalam pembunuhan lawan utama politiknya, Benigno Aquino, Jr. Dia dan istrinya Imelda Marcos telah menyelewengkan dana publik miliaran dolar ke Amerika Serikat, Swiss, dan negara-negara lain, selama 20 tahun kekuasaannya.
Ia menikah dengan Imelda Romualdez-Marcos, pada 1 Mei 1954 pasangan ini memiliki empat anak, yaitu Maria Imelda 'Imee' Marcos ( lahir 1955 ), Ferdinand 'Bongbong' Marcos ( lahir 1957 ), Irene Marcos dan Aimee Marcos.
Marcos meninggal di Honolulu  tanggal 28 September 1989, penyakit ginjal, jantung dan paru-paru. Dia dikebumikan  di Byodo-In Temple di pulau Oahu, Amerika Serikat. Imelda Marcos dibebaskan dari penggelapan oleh pengadilan AS pada tahun 1990 tetapi masih menghadapkan pengadilan tentang korupsi tahun 2006.(Wikipedia).
*****
Diatas adalah sekilas tentang mantan presiden Ferdinand Marcos dari Filipina. Seorang presiden yang menyalah-gunakan wewenangnya untuk menyelewengkan dana warga Filipina demi memperkaya diri sendiri. Pertengahan tahun 1980-an, sangat ramai dibicarakan, bahwa 'ada presiden yang membawa dana rakyat' atau 'sepatu2 Imelda Marcos ada 2000 pasang' .....
Awal tahun 1982, ketika Ferdinand Marcos akan digulingkan oleh Corazon Aquino, dengan mantap aku menulis surat untuk dia, untuk mendapatkan foto dan tanda tangannya. Ini memang hobiku, ketika pertama kali aku memang ingin mendapatkan foto dan tanda tangan Lady Di atau Princess of Wales dan aku mendapatkannya, dan aku 'keterusan' untuk terus mencari dan mengirim surat kepada pembesar2 negara2 ( lihat tulisanku Bermula dari Sahabat Pena, Aku 'Berteman' dengan Para Pembesar Banyak Negara dan Autography: 'Harta Karun' dari Sebuah Hobi yang Bisa Mendatangkan Materi ).