Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pandangan Seorang ‘Aku’ dalam Penampilan Baru 'Kompasiana'

27 Februari 2012   05:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:55 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti [caption id="attachment_173776" align="aligncenter" width="581" caption="kompasiana.com"][/caption]

Seperti biasa, jam 5 pagi, masih ucek-ucek mata baru bangun tidur, aku langsung mengambil iPad ku untuk 'mencari' teman2ku di email, YM, Fb dan Kompasiana. Ini kegiatan rutinku, setelah aku sakit. Dulu, bangun tidur aku harus langsung beberes untuk jam 6 pagi harus berangkat untuk memberi kuliah pagi di kampus tempat aku mengajar.

"Eh, koq lelet ya?", ku tunggu, lama sekali. Aku buat tab yang lain ke Fb, bisa koq, dan normal. Aku kembali lagi ke tab Kompasiana, tetap lelet ..... aku bangun untuk mandi. Begitu aku buja iPad seharis mandi, munculah tampilan baru Kompasiana .....

Semula, aku agak heran, karena belum 'ngeh'. "Ini ada apa ya? Kompasiana error kah?"

Mataku agak 'nyureng2' ketika tampilan 'home' pertama dari Kompasiana. Nuansa biru - biru dan biru, tanpa orange seperti kemarin. Headline(s) nya ada 3? Hmmmmm ..... aku buka2 tampilan profileku, dashboardku, dan mencari teman2ku .... dan tiba2 'Blog Komasiana' muncul untuk konfirmasi bahwa memang ada tampilan baru untuk Kompasana. Dan aku sudah menuluskan komentarku untuk admin. Lalu, aku banyak mengamati pagi ini, ingin aku berbagi, sebagai Kompasianer dan sebagai pengamat 'seni' sebagai arsitek, jika berkenan. Mungkin tidak semua orang sejalan dengan admin, atau sejalan denganku. Aku juga bukan untuk menghalangi admin untuk berbenah diri dan membuat konsumen puas dan senang, tetapi aku hanya memberikan masukan .....

Ini beberapa pengamatanku, sebagai ‘aku’ :

1. Tampilan 'Home'

133032073242179126
133032073242179126

Warna biru dominan sekali, tanpa warna2 yang lain. Warna2 yang lain hanya ada di Headline ( HL ), JIKA foto2nya berwarna-warni. Konsep warna sih, sah2 saja. Karena konsep Kompasana berwarna biru, ya tidak apa2. Tetapi yang menjadi masalah untukku ( dan beberapa Kompasianer di komentar2nya ) adalah dominan warna HITAM Pekat sebagai background judul HL dan judul2 tulisan2 / artikel2 yang lain di bawahnya.

Mata kita agak 'sakit' karena hitam yang pekat. Mungkin bisa dijadikan lebih ‘soft’ supaya tidak terlalu dominan, atau abu2 saja. Bisa juga dengan warna biru tua.

Juga tentang HL yang terpotong gambarnya. Menurutku, Kompasiana yang kemarin jauh lebih bagus dari sekarang, dengan HL 5 buah berganti dalam beberapa detik. HL yang sekarang, yg utama saja terpotong apalagi yang lebih kecil. Lagipula, ternyata si penulis HL hanya ‘kebagian tempat’ kecil saja dan warnanya abu2 ( dengan background warna hitam pekat ) yang sangat samar, serta tidak bisa 'kelar’ sebagai 'pemilik' HL.

‘Topik Pilihan’ dan lomba2 serta ‘Berita Foto’, sudah ok, menurutku. Dan adanya 'Agenda' di bawah, memang lebih bisa 'mencari / dicari' Kompasianer, walau sebaiknya 'Agenda' diletakkan di atas untuk lebih sebagai 'Home' Kompasiana.

Di 'Home' tidak ada foto kita lagi? Nama kita seharusnya ditambah dengan foto kita, karena itu ‘identitas kita’. Dimana2pun foto kita pasti ada, seperti di g+, Fb atau Tweeter, bukan?

2. Tampilan Profile

1330320814351147172
1330320814351147172

Buat aku ( dan aku yakin juga bahwa Komasianer lain setuju denganku ), sebaiknya profile kita, sebagai Kompasianer yang ‘sah’, tetap mempunyai :

- Jumlah artikel kita setiap bulan ( ini prestasi kita, bukan ?) - Jumlah artikel kita setiap 'kanal' yang kita tulis ( ternyata kita bisa menulis di berbagai ‘kanal ya? ) - Bagian2 artikel kita sebagai 'Reportase', Opini' dan 'HL' ( ini juga prestasi kita ) - 'Kanal2' dimana artikel yang kita tulis dan berapa jumlahnya ( khusus untukku, menulis adalah terapi otakku, jadi aku bisa monitor secara pribadi, bahwa ‘aku bisa’ )

Semuanya itu benar2 hanya untuk monitoring kita, walaupun bisa juga untuk monitor admin tentang masing2 Kompasianer . Ada beberapa kelebihan, jika ang aku tuls diatas :

- Kita bisa memonitor artikel kita, secara pribadi, untuk teman2 kita da untuk admin - Kita bisa mencari dan melihat artikel Kompasianer lain, bila kita membutuhkan artikel itu, ada di 'kanal' masing2. Karena yang sekarang, kita tidak tahu, bagaiama kita mencari artikel kita? Lalu, lewat mana untuk mencarinya? - Kita sendiri saja kesulitan, bagaimana dengan non-Kompasianer? Secara banyak Kompasianer yang mem-posting artikel bukan hanya di Kompasiana, tetapi juga lewat g+, Fb dan Tweeter, dan banyak orang yang ingin membaca lebih jauh di Kompasiana, tetapi tidak bisa mencari artikel2 terkait dari kita .....

Tidak adanya tempat untuk saling menyapa dalam 'shout'. Sebaiknya 'shout' diadakan kembali, secara Kompasiana bukan hanya berita, tetapi juga 'sharing' dan 'connecting'. Jika tidak ada 'shout', kita hanya bisa menyapa dalam inbox? Inbox hanya antara 2 orang saja, tetapi dalam ‘shout’, kita bisa membaca sambil sharing dan ber-connecting ria. Aaahhhh, tidak asuk akal, menurutku .....

Lalu, apa yang dimaksud dengan 'Koleksi?’. Mungkin kah admin ingin membuat sesuatu lebih baik untuk kita? Aku tunggu yaaaa …..

Di sisi kanan bawah, masih kosong. Mungkin ada baiknya, ditampilkan seperti ‘shout’ untuk antar Kompasianer, sebagai ‘connecting’. Bisa hanya ‘say hello’ atau untuk bertanya atau untuk bercanda.

Kalau yang ini, aku yakin bahwa sstim baru ini belum sempurna tentang “tidak bisa dibuka-nya artikel2 kita lewat Profile kita”. Kita hanya bisa membuka artikel siapapun lewat ‘Home’ ….. begitu bukan, admin? Semoga benar adanya … kita tinggal menunggu saja …..

3. Tampilan Dashboard

1330320903826613132
1330320903826613132

Dalam dashboard, tidak terlihat foto2 Kompasianer, seperti kemarin, sehingga, jujur, buat aku sangat tidak menguntungkan, secara foto adalah identitas kita. Dashboard ini, terlihat sama dengan ‘manage post’, hanya menampilkan artikel2nya saja.

Untuk aku, dashboard yang kemarin, jauh lebih bagus ari yang sekarang. Yang kemarin, lebih sederhana dan cepat ‘menangkap’ apa yang bisa dilakukan bagi kami, Kompasianer. Yang sekarang, agak ‘rumit’ dengan kotak2 di atas dan bawah foto kita.

Jika memungkinkan, dibawah semua artikel2 baru, ada kotak2 1, 2, 3, 4 … dan seterusnya seperti kotak2 diprofil kita untuk bisa kita langsung ‘masuk’ ke sebuah tulisan yang kita butuhkan. Karena jika kita mencari lewat ‘Home’ atau kita mencari lewat Kompasianer, akan lebih lama, apalagi koneksi internet kita ada yang tidak stabil …..

4. Tampilan Manage Post

133032098552107911
133032098552107911

Yang jelas, artikel2 yang sudah kita posting hanya menampilkan 20 artikel saja. Bagaimana jika kita mau mencari yang lama? Apakah memang demikian, atau sistimnya belum sempurna?

Untung saja, aku tidak pernah menympan ‘draft’ di sini. Semua artikelku sebagai ‘draft’, selalu aku simpan di laptop atau iPadku. Aku membca banyak komentar Kompasianer yang susah untuk mencari artikelnya. Sebaiknya, tetap dibuat kotak2 dri pertama sampai terakhir tentang artikel kita untuk memudahkan mencarinya …..

Sistim ‘manage post’ ini, buat aku terlalu ‘rumit’. ‘Manage post’ yang kemarin lebih enak dilihatnya dan lebih nyaman dipakainya. Semoga ini hanya karena sistim baru ini, bukan untuk seterusnya. Tetapi mungkin admin bisa memperhatikannya.

5. Tampilan Artikel

1330321085826364800
1330321085826364800

Artikel seperti ini, sudah ok, tetapi bedanya yang kemarin adalah ‘tidak adanya identitas diri kita’. Identitas kita sebagai kompasianer, hanya nama kita, sedikit kecil dan tanpa foto.

Yang kemarin, jika artikel non-Fiksiana, untuk aku lebih bagus dibanding dengan artikel kanal Fiksiana. Aku merasakannya demikian. Tetapi di artikel yang sekarang, ternyata sepertinya sama dengan artikel Fiksiana. Ake membuka sebuah artikel dengan banyak gambar. Gambar2 tersebut, tidak beraturan, padalah aku yakin si penulis menampilkannya secara bagus dan benar.

Sewaktu aku mem-posting artikelku di Fiksiana, foto2 artikelku tidak beraturan. Ada yang di tengan dan di sisi kiri, tetapi tidak demikian dengan artikel2 yang lain non-Fiksiana. Apakah nanti yang sistim baru ini, artikelnya = artikel Fiksiana? Maaf, jika aku salah mengamatinya …..

Aaahhh, Senin2 sudah kebanyakan protes. Sebenarnya bukan protes, tetapi bertanya. Yang jelas, aku membutuhkan data monitoring di Profileku, untuk memonitor tujuanku menulis, yaitu untuk terapi otakku ….. Walau aku yakin sekali, Kompasianer yang lain pasti tetap mau jika posting tulisan2 kita terbagi2 dengan baik, dengan jumlahnya serta berapa per-bulannya, seperti yang aku tuliskan di atas dalam ‘Tampilan Profile’ …..

Semoga Kompasiana semakin maju, semakin bertambah baik ….. dan terima kasih atas kesempatannya untuk bisa menuliskan ‘kata sambutan’ dalam Tampilan Kompasiana 2012 yang baru ini …..

Salamku …..

Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun