Patung Santo Petrus, di depan Gereja dan yang di duga kuburannya di dalam Gereja ini.
Pagi hari dengan langit biru cerah, masih segar dalam ingatanku, Gereja ini belum banak wisatawan yang datang sehingga aku dengan leluasa memotret detail yang sangat indah. Latar belakang langit biru, Gereja Santo Petrus yang berwarna putih, menjadi semakin 'bercahaya'. Keindahannya pasti membuat banyak mata melotot, dan tidak henti berdecak kagum. Arsitektur klasik yang cantik ..... Lapangan luas di depan Gereja ini, seakan menyambut umat Tuhan yang ingin 'mencari' Roh Kudus. Banyak burung dara di pelataran depan, menandakan betapa damainyaa tempat itu, apaagi pagi hari, sebelum banyak orang datang .....
Masih sepi pengunjung, membuat aku bisa 'bercanda' dengan banyak burung dara disana. Begitu wisatawan datang, burung2 itu pergi .....
Para pengawal Gereja, dengan kostum cantik. Aku tidak tahu, apa konsepnya dengan warna2 biru dan kuning dengan topi .....
Bangunan ini mempunyai pintu masuk untuk orang2 yang ingin masuk kesana dan bersekutu dengan Tuhan. Pintu utamanya lumayar lebar, beserta 2 sayap bangunan di tiap sisinya. Sebuah atrium terdapat di pintu masuk dan memiliki 5 pintu masuk kedaam gedung. Di atrium itu terdapat mozaik raksasa, mozaik Navicele yang sangat cantik, dbangun tahun 1305-1313. Mozaik itu melukiskan Santo Petrus tengah berjalan diatas air. Menurut referensi yang aku baca, mozaik ini sudah hbancur ada aad 16, tetapi beberapa bagiannya  masih tersimpan.
Konsep Gereja, sering ( walau tidak selalu ) membuat denah 'Salib', sebuah lambang suci bagi agama Kristen. Dan dalam Gereja Klasik pun, merupakan denah Salib Romawi Kuno. Secara konsep, tidak berbeda dengan denah Gereja modern jika membuat denah Salib.