Baik, mungkin aku bisa sedikit memberikan info atau konsep bagi JPO di Jakarta, sepanjang itu bisa dilakukan oleh warga Jakarta sendiri. Mungkin banyak yang sinis, ketika sebuah perusahaan membuat iklan di JPO Jakarta. Untuk aku sebenarnya, sah2 saja, tetapi perusahaan itu memberikan khusuuntuk memelihara JPO itu selalin membayar pada Pemda.Â
Dan Pemda sendiri juga harus tidak hanya mau uangnya saja. Juga desain iklan atau medianya ( ukuran, tempat dan asesorisnya ) tetap di diskusikan dengan Pemda setempat, seperti jika kita ingin mendirikan bangunan dengan adanya 'Sidang TPAK ( desain arsitektur ) atau TPIB Â ( desain struktur )' sehingga bangunan2 tetap menjaga standard apapun dan calon penghuninya lebih aman dan nyaman untuk melakukan kegiatan.
Tentang maintenance, Pemda yang sudah membuatnya, juga 'menarik' bayaran untuk iklan, ternyata tidak bisa ( atau tidak mau?) untuk melakukan maintenance, misalnya banyak JPO yang rusak sehingga bisa berakibat kecelakaan seperti gambar dibawah ini. Lalu jika sudah seperti ini, apakah warga nyaman menyeberang di JPO? Mereka tidak akan mau untuk ke tempat JPO yang lain, mereka akan menyeberang di jalan raya meskipun nyawa taruhannya.
Jika kita menyebut 'jembatan', memang secara psikologis kita merasa 'berat' untuk menyeberangi jembatan itu, terlebih untuk orang2 tua atau 'disabled' seperti aku. Tetapi, jujur, di negara2 lain selain Indonesia, warga kota dengan senang hati tetap menyeberang di JPO atau disebut 'Pedestrian Bridge', karena ada 'sesuatu' yang ingin dilihat atau ingin dirasakan.Â
Sensasi untuk menyeberang, bukan hanya untuk 'menyeberang' saja, tetapi untuk mengamati serta mwlihat dengan mata kepala sendiri bahwa JPO itu memang unik, asik dan menarik, termasuk banyak warga kota yang memang menetap disana ... bukan kami, yang hanya wisatawan asing saja ... karena Pemda mereka selalu memelihara sarta mendisain ulang dalam waktu tertentu untuk JPO itu selalu lebih baik lagi .....
Lalu, aku sedikit mengambil kesimpulan bahwa :
'Jika warga Jakarta dengan senang hati mau menyeberang di JPO, kita harus mendesain, membangun dan memelihara JPO selalu dalam waktu2 tertentu, termasuk Pemda Jakarta tegas untuk menilang semua orang atau warga yang malas menyeberang di JPO, menindak pegadang kaki lima yang menggelar dagangannya di JPO serta membantu para 'gepeng' untuk mencari tempat tidur yang lebih baik' .....
Tidak dapat dipungkiri, jika JPO adalah 'focus of interest' bagi perancang kota, atau arsitek kota. Dengan mendesain JPO lebih cantik, walau mungkin tetap harus / bisa dibuat iklan bagi perusahaan tertentu, tetap desain membuat JPO menjadi tempat para pejalan kaki untuk menyeberang.
Jika kita melihat gambar dibawah ini, pilih mana, kita mau menyeberang?