Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Sebenarnya Banyak Konsep Keamanan dan Kenyamanan JPO Bagi Pejalan Kaki di Jakarta

9 Februari 2012   06:12 Diperbarui: 31 Juli 2018   04:01 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik, mungkin aku bisa sedikit memberikan info atau konsep bagi JPO di Jakarta, sepanjang itu bisa dilakukan oleh warga Jakarta sendiri. Mungkin banyak yang sinis, ketika sebuah perusahaan membuat iklan di JPO Jakarta. Untuk aku sebenarnya, sah2 saja, tetapi perusahaan itu memberikan khusuuntuk memelihara JPO itu selalin membayar pada Pemda. 

Dan Pemda sendiri juga harus tidak hanya mau uangnya saja. Juga desain iklan atau medianya ( ukuran, tempat dan asesorisnya ) tetap di diskusikan dengan Pemda setempat, seperti jika kita ingin mendirikan bangunan dengan adanya 'Sidang TPAK ( desain arsitektur ) atau TPIB  ( desain struktur )' sehingga bangunan2 tetap menjaga standard apapun dan calon penghuninya lebih aman dan nyaman untuk melakukan kegiatan.

Tentang maintenance, Pemda yang sudah membuatnya, juga 'menarik' bayaran untuk iklan, ternyata tidak bisa ( atau tidak mau?) untuk melakukan maintenance, misalnya banyak JPO yang rusak sehingga bisa berakibat kecelakaan seperti gambar dibawah ini. Lalu jika sudah seperti ini, apakah warga nyaman menyeberang di JPO? Mereka tidak akan mau untuk ke tempat JPO yang lain, mereka akan menyeberang di jalan raya meskipun nyawa taruhannya.

1328767396107159804
1328767396107159804
Wow, mengerikan sekali ..... siapa yang peduli???

Jika kita menyebut 'jembatan', memang secara psikologis kita merasa 'berat' untuk menyeberangi jembatan itu, terlebih untuk orang2 tua atau 'disabled' seperti aku. Tetapi, jujur, di negara2 lain selain Indonesia, warga kota dengan senang hati tetap menyeberang di JPO atau disebut 'Pedestrian Bridge', karena ada 'sesuatu' yang ingin dilihat atau ingin dirasakan. 

Sensasi untuk menyeberang, bukan hanya untuk 'menyeberang' saja, tetapi untuk mengamati serta mwlihat dengan mata kepala sendiri bahwa JPO itu memang unik, asik dan menarik, termasuk banyak warga kota yang memang menetap disana ... bukan kami, yang hanya wisatawan asing saja ... karena Pemda mereka selalu memelihara sarta mendisain ulang dalam waktu tertentu untuk JPO itu selalu lebih baik lagi .....

Lalu, aku sedikit mengambil kesimpulan bahwa :

'Jika warga Jakarta dengan senang hati mau menyeberang di JPO, kita harus mendesain, membangun dan memelihara JPO selalu dalam waktu2 tertentu, termasuk Pemda Jakarta tegas untuk menilang semua orang atau warga yang malas menyeberang di JPO, menindak pegadang kaki lima yang menggelar dagangannya di JPO serta membantu para 'gepeng' untuk mencari tempat tidur yang lebih baik' .....

Tidak dapat dipungkiri, jika JPO adalah 'focus of interest' bagi perancang kota, atau arsitek kota. Dengan mendesain JPO lebih cantik, walau mungkin tetap harus / bisa dibuat iklan bagi perusahaan tertentu, tetap desain membuat JPO menjadi tempat para pejalan kaki untuk menyeberang.

Jika kita melihat gambar dibawah ini, pilih mana, kita mau menyeberang?

1328767444236193148
1328767444236193148
13287675461732691039
13287675461732691039
Salah satu JPO di protol Jakarta, dengan tidak mengindahkan konsep desain tentang iklan, dan salah sati 'Pedestrian Bridge' di Amerika. Ya, salah satunya adalah, desain jalan2 di Jakarta tetap membuat pembatas atara sebelah kanan dan sebelah kiri, tetapi jalan2 besar di LN sanagt minimalis, itu yang salah satunya, menyebabkan warga disana memang HARUS menyeberang di JPO, karena tidak ada 'jeda' intuk menyeberang di jalan besar .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun