Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsep Rumah Sederhana untuk Tumbuh Kembang Keluarga

8 Februari 2012   08:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:55 3742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_169418" align="aligncenter" width="656" caption="Illustrasi dari Google."][/caption]

Sebuah real estate, sebenarnya harus memenuhi mendirikan rumah sederhana, sesuai ketetapan pemerintah. Dalam sebuah real eatate yang sederhana sekalipun, harus menjalainkan perbandingan 1:3:6, artinya untuk 1 rumah mewah berbanding 3 rumah menengah dan 6 rumah sederhana. Artinya lagi, rumah2 sederhana tetap harus ada di kawasan terbaik dimanapun, buka kawasan banjir atau kelas terakhir ( lihat tulisanku Sedikit Pemikiran untuk Jakarta: Manajemen Pembangunan terhadap Pertumbuhan Fisik Kota (Bagian: 5) , Sedikit Pemikiran untuk Jakarta : Manajemen Pembangunan terhadap Pertumbuhan Fisik Kota ( Bagian : 6 ) , Sedikit Pemikiran untuk Jakarta: Manajemen Pembangunan terhadap Pertumbuhan Fisik Kota (Bagian: 7) , Sedikit Pemikiran untuk Jakarta: Manajemen Pembangunan terhadap Pertumbuhan Fisik Kota (Bagian: 9) dan Sedikit Pemikiran untuk Jakarta : Manajemen Pembangunan terhadap Pertumbuhan Fisik Kota (Bagian: 10) ).

Tetapi, seperti biasa, negara kita maunya selalu 'untung' terus, baik pemerintahannya termasuk developer2nya. Mereka melihat hanya dari segi profit, mereka tidak pernah melihat dari segi 'membangun kota dan negaranya'. Jika memang mereka hanya melihat dari segi keuntungan atau profit, bagaimana dengan warga negara biasa yang tidak punya apapun untuk membangunan kota dan negaranya? Jangankan untuk membangun kota, membangun rumahnya sendiripun, tidak bisa karena semuanya ada keterbatasan .....

Lalu, bagaimana dengan membangun tempat tinggal? Sebenarnya, di tulisanku di link diatas, pemerintah bekerja sama dengan developer seharusnya masih harus membangun rumah untuk warga banyak sekali, tetapi, mereka lebih memilih membangun rumah mewah, walau konsumen dan pasar di rumah mewah ini itu2 saja, artinya, yang membeli rumah2 mewah itu adalah orang2 yang sudah mempunyai rumah lebih dari 1 buah, bukan orang2 yang sama sekali tidak mempunyai rumah. Jadi, sama saja bohong donk membangun rumah untuk orang2 yang sudah punya rumah?

13286909741316475774
13286909741316475774

13286910101688263885
13286910101688263885

1328691029496777581
1328691029496777581

Rumah mewah versus rumah menengah versus rumah sederhana .....

Konsep rumah sederhana adalah sebuah rumah dengan luas sekian meter persegi untuk keluarga kecil ( minimal ayah, ibu, dan 2 orang anak ) serta mempunyai fasilitas2 yang memadahi, seperti jalan yang cukup untuk kendaraan bermotor, infrastruktur yang memadai dan ..... yang paling penting adalah TIDAK BANJIR .....

Rumah sederhana, adalah rumah yang dibangun dengan menggunakan bahan bangunan dan konstruksi sederhana tetapi masih memenuhi standard kebutuhan minimal dari beberapa aspek : kesehatan, keamanan dan kenyamanan, dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan potensi lokal meliputi potensi fisik seperti bahan bangunan, geologis dan cuaca atau iklim setempat serta potensi sosial budaya seperti arsitektur lokal dan cara hidup lingkungan sekitarnya. Tetapi 'cara hidup lingkungan sekitar' bukan berarti haru bisa ditempati untuk 'kebanjiran', melainkan kita harus dulu memperbaiki lingkungan dengan insfrastruktur yang baik sebelum membangun rumah .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun